Ilustrasi/int
|
(CAKAPLAH) - Rentetan kasus bunuh diri banyak terjadi bekalangan ini. Korbannya berasal dari berbagai kalangan, baik artis maupun orang biasa. Motif mereka mengakhiri hidup juga bermacam-macam.
Dua pekan lalu dunia musik gempar saat tersiar kabar tewasnya vokalis Linkin Park, Chester Bennington mengakhiri hidup dengan cara gantung diri. Selain Chester, bunuh diri juga marak terjadi di Indonesia. Yang baru saja terjadi yakni kasus bunuh diri yang dilakukan pasangan suami-istri, Daniel Priyono dan Dwi Septi Respati Dewi.
Kisah bunuh diri mengenaskan dan tak patut dicontoh juga terjadi di Bandung. Pemuda bernama Oki (25) meninggal dunia setelah sempat kritis di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung karena cedera parah di tubuhnya usai loncat dari Jembatan Pasupati Bandung pada Kamis (27/7/2017).
Sejumlah peristiwa tersebut tak dilakukan diam-diam atau di tempat sepi. Sejumlah kasus bunuh diri sempat ramai jadi pembahasan karena videonya tersebar di media sosial.
Pakar Psikologi Forensik Reza Indragiri menyebut maraknya aksi bunuh diri diduga karena para pelaku terinspirasi dari kejadian sebelumnya. Dia menyebut kurangnya wawasan juga jadi pemicunya.
"Wawasan yang bisa saja jadi pemicunya. Pola peniruan juga terhadap sesuatu juga bisa," kata Reza.
Dia mengatakan, jika seseorang mendapatkan gambar atau video bunuh diri, sebaiknya tak disebarkan ke orang lain termasuk orang dekatnya. Itu bisa menjadi cara mencegah orang lain melakukan bunuh diri.
"Sebab dengan menononton dan melihat itu, bunuh diri bisa dengan mudah menular. Jadi sebaikanya tak usah disebarkan atau diperlihatkan ke orang lain," ujarnya.
Meski tak menyelesaikan masalah, masih ada saja orang-orang yang nekat bunuh diri. Ketua Komisi Dakwah MUI Cholil Nafis mengatakan, orang yang melakukan bunuh diri adalah mereka yang merasa putus asa. Sebab mereka tidak memiliki harapan untuk menjalani hidup ke depan.
"Orang yang bunuh diri itu karena putus asa tak ada harapan ke depan. Nggak punya harapan ini karena nggak punya iman, semua bersandar kepada rasio. Biasanya menganggap dengan kematian selesai masalah," kata Cholil.
Cholil mengatakan, setiap masalah pasti ada jalan keluarnya. Masalah yang diterima sesorang merupakan ujian yang diberikan Tuhan untuk meningkatkan kualitas iman dan takwa sesorang.
"Berani hidup, berani hadapi masalah. Yakinlah tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan. Kewajiban kita hanyalah berusaha dan berupaya," tutupnya.
Editor | : | Ali |
Sumber | : | Detik.com |
Kategori | : | Serba Serbi |