PEKANBARU (CAKAPLAH) - Tim Badan Pemeliharaan Keamanan (Baharkam) Mabes Polri melakukan kunjungan kerjanya ke Riau untuk monitoring, evaluasi, dan asistensi dalam rangka penanggulangan kebakaran hutan dan lahan diwilayah Sumatera.
"Kegiatan ini merupakan langkah kongkrit kesiap siagaan pencegahan karhutla dengan mengumpulkan para Kapolda se-Sumatera," kata Kepala Baharkam Polri, Komjen Pol Putut Eko Bayu Seno, Rabu (09/8/2017).
Menurut Putut, ini adalah Program Prioritas Kapolri Nomor 7, kegiatan III yakni penanggulangan karhutla.
Pemerintah, lanjut Putut telah memprioritaskan hal ini, baik dari segi anggaran maupun penegakan hukum, karena setiap tahun kebakaran hutan dan lahan terjadi.
Selain Kepala Baharkam Polri, Komjen Pol Putut Eko Bayu Seno, kegiatan ini juga dihadiri oleh Asisten Operasi Polri, Irjen Pol M Iriawan, Kakorsabhara dan Kakorpolairud Baharkam Polri Irjen Pol Umar Septono dan Irjen Pol Muhammad Chairul Noor Alamsyah beserta sejumlah brigadir jendral lainnya dari Mabes Polri.
Terpisah Kapolda Riau Irjen Pol Drs Zulkarnain menyampaikan bahwa Provinsi Riau merupakan Pilot Project penanggulangan karhutla di Sumatera, bahkan Indonesia.
Keberhasilan ini, kata Zulkarnain merupakan hasil kinerja sinergi dalam Satuan Tugas (Satgas) Bencana Kabut asap yang dipimpin Danrem 031/Wirabima.
"Selama mengatasi, karhutla menurun signifikan. Itu semua berkat solidaritas semua elemen dibawah Payung Gubernur Riau, semua komponen all out. Bukan karena ancaman akan dicopot, tapi disadari efek kesengsaraan karena asap," sebut Zulkarnain.
Kapolda juga mengapresiasi disediakannya helikopter dari BNPB sehingga bisa mengejar dan menangkap tersangka pembakar lahan. Hal tersebut sulit dilakukan melalui darat karena pembakarnya sudah kabur duluan.
Dijelaskan Kapolda, ada sebanyak 98 kebakaran yang dilaporkan ke pihak kepolisian dengan titik panas lebih dari 500.
Namun demikan, hingga saat ini yang telah ditetapkan sebagai tersangka baru sekitar 13 orang, karena penegakan hukum adalah jalan terakhir.
"Kami tidak akan sungkan-sungkan untuk memasang garis polisi lahan terbakar dan usahakan tangkap pelakunya. Kalau lahannya ditanam lagi akan diproses hukum," ungkap Zulkarnain.
Selain itu, upaya lain yang dilakukan oleh kepolisian adalah dengan menyebarkan sebanyak 54.000 lembar maklumat Kapolda Riau untuk tidak membakar lahan oleh para Bhabinkamtibmas, selain melakukan pembuatan sekat kanal.