Gubernur Riau mendaftar ke Partai Amanat Nasional
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - DPW Partai Amanat Nasional (PAN) Provinsi Riau hari ini, Rabu (9/8/2017) menjadi 'idola' bakal calon gubernur Riau periode 2018-2023.
Enam kandidat gubernur dan wakil gubernur Riau mengembalikan formulir pendaftaran pada penjaringan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah Provinsi yang diselenggarakan PAN. Maklum, hari ini merupakan hari terakhir pengembalian formulir bagi kandidat yang berminat mendapatkan dukungan partai berlambang matahari tersebut.
Keenam kandidat tersebut adalah Walikota Pekanbaru Firdaus, Bupati Kepulauan Meranti yang juga Ketua DPW PAN Riau Irwan Nasir, Wakil Ketua DPRD Riau yang juga kader PAN Riau Sunaryo, tokoh muda Khairuddin Al-Young, Gubernur Riau yang juga Ketua Golkar Arsyadjuliandi Rachman, dan anggota DPR RI dari Partai Kebangkitan Bangsa Lukman Edy. Khusus Sunaryo dan Khairuddin Al-Young, keduanya mendaftar ke Partai PAN sebagai bakal calon Wakil Gubernur Riau.
Baca: Tak Jadi Ketua DPD Demokrat, Firdaus Melamar ke PAN
Ramainya kandidat yang mendekati Partai PAN pada Pilkada 2018 mendatang cukup wajar mengingat partai ini memiliki suara yang lumayan besar di Riau yakni 7 kursi. Sebagaimana diketahui, untuk bisa maju pada pilkada Riau mendatang, paling sedikit kandidat mesti bisa mendapatkan dukungan 13 kursi di DPRD hasil Pemilu 2014 lalu.
Hal ini diakui kandidat gubernur Riau dari PKB Lukman Edy (LE). Dikatakan mantan Menteri PDT RI tersebut, jika dirinya mendapat dukungan PAN Riau maka ia sudah bisa melenggang maju pada Pilkada mendatang.
Foto: Lukman Edy mendaftar ke Partai Amanat Nasional sebagai calon Gubernur Riau
Saat ini PKB memiliki 6 kursi di DPRD Riau dan jika kedua partai ini berkoalisi maka sudah bisa mengusung kandidat gubernur dan wakil gubernur mendatang.
Untuk bisa mendapatkan dukungan PAN, Lukman Edy bahkan menawarkan agar pendampingnya sebagai calon wakil gubernur berasal dari PAN.
"Saya menawarkan kader PAN untuk bersama-sama dengan kita, saya kira signifikan PKB dan PAN bergabung karna sudah punya 13 kursi jika digabung, jadi peluang sudah ada," tukasnya. Untuk meyakinkan PAN, Lukman Edy juga menyodorkan hasil survey politik dari LSI.
Pada kesempatan itu, LE juga mengatakan dirinya ingin maju untuk kedua kalinya pada Pilkada Riau dengan alasan lesunya pertumbuhan ekonomi daerah ini, angka kemiskinan dan angka pengangguran yang tinggi.
Andi: Golkar 'Butuh Teman'
Sementara itu, meskipun Partai Golkar memiliki 14 kursi di DPRD Riau dan layak mengusung calon sendiri, namun Ketua Golkar Riau Arsyadjuliandi Rachman tetap berharap PAN berkoalisi dengan partainya.
Saat dijumpai CAKAPLAH.COM seusai mendaftar, pria yang biasa disapa Andi Rachman ini mengaku dalam berjuang membangun Riau tidak bisa sendiri, karena Golkar juga butuh teman untuk Riau yang lebih baik.
"Karena PAN hari ini terakhir, jadi saya memutuskan untuk mendaftar, walaupun Golkar bisa nengusung calon (sendiri) tapi kan lebih bagus berteman, kan. Nanti juga saya mendaftar ke Hanura, kita ikuti mekanismenya," tukasnya.
Namun demikian Andi menyerahkan semua mekanisme penentuan calon kepada partai PAN. "Kita ikutilah peraturannya, kita jalani saja, kalau memang jodoh, Allah yang menentukan," cakapnya lagi.
Sementara itu, selain kandidat dari luar partai, Ketua PAN Riau Irwan Nasir juga turut mendaftar ke partai sendiri. Irwan beralasan dirinya mendaftar sebagai calon gubernur Riau di partai sendiri adalah untuk mengikuti mekanisme dan peraturan partai.
"Saya berharap yang memimpin Riau nanti dan diusung adalah kader-kader PAN, akan tetapi tidak tertutup kemungkinan PAN akan bisa saja mengusung calon yang tidak dari internal, kita harus menghormati keputusan DPP nantinya," kata Irwan.
Selanjutnya, ia mengatakan bahwa di internal PAN sendiri ada beberapa calon yang kuat untuk diusung menjadi calon gubernur Riau, selain dirinya ada nama wakil ketua DPRD Riau Sunaryo dan mantan Bupati Bengkalis Syamsurizal.