PEKANBARU (CAKAPLAH) - Kebakaran lahan gambut hingga saat ini masih menjadi tugas bersama bagi banyak pihak di Indonesia. Karena hingga saat ini, belum ada daerah gambut yang benar-benar bebas dari kebakaran.
"Tidak bisa dipungkiri, setelah kebakaran hebat di 2015, faktor alam masih menjadi faktor kunci kebakaran tidak terjadi," ujar Kepala Dewan Riset Nasional (DRN) Bambang Setiadi pada Senin (4/9/2017).
Bambang menyebutkan bahwa kebakaran gambut tahun ini masih tetap terjadi, hanya saja dalam skala kecil. Karena tahun ini kemarau terjadi tidak selama pada tahun 2015 lalu.
Bambang menjelaskan, penyebab terbakarnya gambut karena pengelolaan air yang tidak tepat. Menurutnya pengelolaan gambut adalah pengelolaan air yang ada di dalamnya. "Jika pengelolaannya salah maka kebakaran akan terjadi," ungkapnya.
Oleh karena itu, aktivitas-aktivitas yang merusak kandungan air gambut seperti pembuatan kanal menjadi salah satu faktor penyebab kebakaran. Demikian juga dengan pembukaan lahan yang menyebabkan keringnya lahan gambut.
Untuk pemanfaatan gambut, memerlukan teknik yang berbeda dengan pemanfaatan tanah mineral. Karena karakteristiknya yang berbeda, maka teknologi yang digunakan juga berbeda.
"Untuk semestinya ada riset-riset mutakhir soal gambut yang dilaksanakan di daerah-daerah yang memiliki banyak lahan gambut," sebut Bambang.
Hal-hal seperti pengelolaan air di lahan gambut, tanaman yang cocok di sana, dan lainnya perlu menjadi perhatian bagi pemangku kepentingan.
Penulis | : | Abdul Latif |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Lingkungan, Riau |