AIR TIRIS (CAKAPLAH) - Peristiwa kebakaran sebuah rumah di Desa Bukit Ranah, Kecamatan Kampar, Jum'at (22/9/2017) kemarin menyisakan cerita pilu. Sang penghuni rumah ternyata seorang anak yatim yang tinggal bersama neneknya dan sepupunya. Saat kejadian, rumah dalam kondisi kosong sejak dua bulan terakhir karena mereka sedang berada di Ranai, Kepulauan Riau.
Menurut penuturan salah seorang sepupu korban, Yalis kepada CAKAPLAH.COM, adik sepupunya yang tinggal di rumah itu bernama Elsa Ramadhani Fitri (17). Ia tinggal bersama nenek dan sepupunya.
Meski ia tercatat sebagai salah seorang santriwati di salah satu pesantren di Kecamatan Kampar, namun ia telah berada di Ranai, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau selama dua bulan terakhir. Neneknya yang tinggal bersamanya di Bukit Ranah juga ikut bersamanya ke Ranai. Elsa ke Ranai karena merasa kangen dengan ibunya yang kini menetap di sana bersama ayah ketiganya dan adik-adiknya.
"Kebetulan adikku ini bersama neneknya sedang berada di Ranai, menurut rencana dia pulang bulan depan. Saat kebakaran terjadi rumahnya sedang kosong. Ibu dan ayahnya berdagang di sana," tutur Yalis.
Menurut penuturan Yalis, kehidupan Elsa Ramadhani Fitri penuh ujian. Ia tak sempat lama merasakan kasih sayang ayah kandungnya karena di saat berusia 3 bulan ayahnya sudah dipanggil Sang Khalik, meninggalkan dunia untuk selamanya. Kemudian ibunya menikah lagi, namun lagi-lagi ayah keduanya itu meninggal dunia. "Jadi rumah yang terbakar ini dibangun ayah tirinya," beber Yalis.
Seiring perjalanan waktu, ibunya kembali dipertemukan dengan jodoh dan menikah untuk ketiga kalinya. Pasca menikah dengan suaminya yang ketiga ini, membuat Elsa harus terpisah jauh dengan ibu dan adik-adiknya karena sang ayah memboyongnya menetap di Natuna dan Elsa memilih tinggal bersama neneknya.
"Kini dia tidak punya rumah lagi bang, dia masih anak yatim, kasihan sama adikku ini bang," ucap Yalis sedih.
Ia berharap masyarakat dan pemerintah daerah turut membantu korban agar kembali bisa memiliki tempat tinggal karena korban ingin tetap di Bukit Ranah dan melanjutkan pendidikannya.
Mantan Ketua Pemuda Ranah ini juga menceritakan, beberapa bulan lalu ia sempat membuat heboh media sosial facebook setelah ia memposting kejadian yang dialami Elsa karena ia dilarang ikut ujian nasional di salah satu MTs karena Elsa dinilai indisipliner karena jarang masuk sekolah. Namun berkat bantuan Ketua DPRD Kampar Ahmad Fikri akhirnya pihak sekolah memberikan izin kepada Elsa untuk ikut ujian nasional.
Penulis | : | A.Yani |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Peristiwa, Kabupaten Kampar |