PEKANBARU (CAKAPLAH) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Riau mengaku belum mendapat laporan tertulis dari warga soal polusi udara yang keluar dari cerobong asap pabrik PT Indah Kiat Pulp and Paper (IKPP) Perawang, Siak, Riau.

"Belum ada laporan warga masuk ke kita (LHK) soal polusi udara pabrik IKPP," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas LHK Provinsi Riau, Yulwiriati Moesa kepada CAKAPLAH.COM, Selasa (26/9/2017).

Baca: Ratusan Warga Demo, PT IKPP Dituding Merusak Lingkungan

Karena itu, hingga kini pihaknya belum bisa turun ke lokasi meski sudah mendengar informasi tersebut dari mulut ke mulut. Mestinya ada laporan tertulis warga yang mengeluhkan cerobong asap IKPP itu.

"Bagaimana kita mau menindaklanjuti kalau hanya omong-omong saja. Kalau ada suratnya pasti kita langsung turunkan tim," ujar Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UMKM Provinsi Riau ini.

Dengan adanya laporan, apalagi disertai pemberitaan di media massa, maka pihaknya akan mudah untuk memproses keluhan masyarakat soal polusi udara yang keluar dari cerobong asap IKPP di Perawang.

"Harusnya seperti itu (ada laporan tertulis,red) baru kita bisa proses. Itu lebih baik. Tapi kalau ada di koran kita bisa disposisi melalui pemberitaan mengenai persoalan itu," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, ratusan warga asal Perawang, Kabupaten Siak, menggelar aksi unjuk rasa di Kantor PT IKPP Pekanbaru dan Mapolda Riau, Rabu (20/9/2017). Massa yang tergabung dalam Koalisi Peduli Lingkungan (Kopel) Kabupaten Siak tersebut menyebutkan terjadi pencemaran lingkungan yang diduga akibat PT Indah Kiat Pulp and Paper (IKPP).

Beberapa masalah lingkungan yang terjadi di sekitar areal PT IKPP adalah ditutupnya beberapa anak sungai yang mengakibatkan banjir. Termasuk juga masalah serbuk hitam yang menggerogoti udara dan atap rumah warga.

Tak itu saja, demonstran juga menyuarakan masalah limbah cair yang mengalir ke selokan dan bau tak sedap yang menyengat. Malah menurut mereka perusahaan menggunakan klorin yang belum ada izin.

Menurut mereka, pabrik PT IKPP menggunakan Klorin. Ini merupakan bahan yang berbahaya, dan itu sudah diakui oleh badan PBB tahun 2002.

Klorin ini jika pecah diudara dan dapat menyebabkan kematian bagi manusia yang menghirup udaranya. PT IKPP sampai saat ini masih memakai, sementara perusahaan lainnya tidak lagi memakai bahan Klorin. "Buktinya kita sudah dapatkan itu," sambung Firdaus.

Terpisah Armadi selaku Humas PT IKPP saat dikonfirmasi CAKAPLAH.COM melalui telepon selulernya mengatakan kalau apa yang sudah disampaikan sudah dijelaskan sebelumnya.

"Kita sudah menjelaskan sebelumnya kepada para pengunjuk rasa. Dan itu tidak benar," kata Ahmadi.

Terkait pemakaian Klorin, lanjutnya, PT IKPP telah sesuai aturan dan telah lama sekali tidak menggunakan bahan kimia tersebut.

"Kita telah lama sekali tak pakai itu (Klorin). Dalam operasinya PT IKPP sesuai dengan peraturan yang berlaku," tutupnya.