PEKANBARU (CAKAPLAH) - Kapolda Riau Brigjen Pol Nandang mengakui jika jumlah personelnya kurang untuk mengawasi masuknya barang ilegal dan narkotika dari perairan sehingga banyak yang sampai ke daratan melalui sejumlah pelabuhan tikus.

"Untuk mengawasi setiap jengkalnya, personil kita belum mencukupi. Harapan saya setiap desa ada polisi saja belum bisa, satu polisi yang ada saat ini menangani dua sampai tiga desa," kata Nandang, Kamis (28/9/2017).

Hal tersebut, lanjut Nandang tentu menandakan keterbatasan personel karena keterbatasan biaya negara sekarang ini.

Menurut mantan Kapolda Sulawesi Barat itu, negara dalam keadaan sulit sehingga kalau diadakan polisi banyak lalu gajinya bagaimana.

Permasalahan lainnya, adalah banyak personil polisi yang bertugas di daerah pesisir minta pindah tugas ke Pekanbaru.

Diakuinya, jika tidak semua personil polisi bisa senang bertugas ditempatkan dimana saja. Oleh karena itu, untuk meminimalisir masuknya narkoba ke Riau, kata dia, dilakukan dengan patroli intensif dari Satuan Polisi Air.

Nandang meminta agar patroli tidak hanya dilakukan siang, tapi juga pada malam hari, karena pelaku-pelaku kejahatan tentu beraksi pada saat suasana senyap.

"Di wilayah perairan memang itu kenyataannya, dari Bengkalis kapal bisa bersandar di mana saja. Saya juga sudah perintahkan Kepala Satpolair patrolinya bukan hanya siang, malam juga ditingkatkan, termasuk pelabuhan tikus," ungkapnya.

Lanjut dkatakan Kapolda, agar semua kapal-kapal, baik kapal kayu ataupun speedboat dari Malaysia dan Singapura untuk diperiksa. Terutama kapal kayu harus lebih diketahui muatan apa yang dibawanya.

Ini dikatakan Kapolda dalam mengapresiasi jajaran di Ditresnarkoba Polda Riau dan Satnarkoba Polresta yang telah berhasil mengungkap sejumlah kasus narkoba dalam jumlah besar.

Terakhir pengungkapan 3 kg sabu dan 8.000 butir pil ekstasi asal Malaysia yang masuk melalui pelabuhan tikus di Bengkalis dan ditangkap di Jalan Lintas Maredan, Pekanbaru.

Dalam kasus itu, dua pelaku berhasil diamankan, seorang diantaranya terpaksa dihadiahi sebutir timah panas karena melawan saat dilakukan penangkapan.

"Saya apresiasi anggota jajaran yang telah berhasil dan saya berharap lebih dari pada itu, harus disikat," pungkasnya.