PEKANBARU (CAKAPLAH) - Tawuran mahasiswa di kampus Bina Widya Universitas Riau, Pekanbaru sore hingga tadi malam tidak hanya menyebabkan belasan mahasiswa mengalami luka-luka dan sejumlah fasilitas kampus rusak. Akan tetapi bentrokan antar mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisip) dengan mahasiswa Fakultas Teknik itu mengakibatkan pengusaha papan bunga mengalami kerugian yang tidak sedikit.
Dari pantuan CAKAPLAH.COM ratusan papan bunga yang terpasang di kampus dalam rangka wisuda mahasiswa itu rusak berat karena menjadi pelampiasan mahasiswa yang mengamuk.
Salah seorang pengusaha papan bunga, Mahyu yang mempunyai usaha papan bunga florist Ayomi mengaku kehilangan papan bunga miliknya sebanyak 9 papan.
"Saya dapat pesanan 5 gandeng, berarti 10 papan, harga 1 papan Rp 1,5 juta, sekarang sisanya tinggal 1 papan, sisanya 9 lagi enggak tahu kemana, jadi saya mengalami kerugian kurang lebih Rp 13,5 juta," katanya kepada CAKAPLAH.COM Jumat (6/10/2017) saat mengecek papan bunga miliknya di tempat kejadian.
Dengan kejadian tersebut, ia mengatakan dirinya yang tergabung Ikatan Pengusaha Sanggar Papan Bunga (IPSPB) Kota Pekanbaru akan mengadakan pertemuan terkait hal itu, karena ia mengaku tidak hanya papan bunga miliknya yang hilang tetapi juga beberapa pengusaha papan bunga lainnya juga mengalami hal yang sama.
"Jadi kita rembukkan dulu, nanti setelah berembuk kita akan coba melaporkan hal tersebut ke pihak kampus, kalau untuk ganti rugi kita belum tahu lah, yang jelas kita akan coba laporkan saja dulu," tukasnya.
Diberitakan sebelumnya, Puluhan mahasiswa Universitas Riau Kampus Bina Widya KM 12,5 Simpang Baru, Tampan Pekanbaru terlibat tawuran. Bentrokan kaum terpelajar tersebut terjadi sejak Kamis (5/10/2017) sore sekitar pukul 17.30 wib hingga malam tadi.
Dari informasi yang dirangkum CAKAPLAH.COM, bentrokan antar mahasiswa Universitas Riau di Kampus Bina Widya tersebut terjadi antara mahasiswa Fisipol dengan kelompok mahasiswa Fakultas Teknik.
Setakad ini tidak diketahui apa yang menjadi penyebab pesti bentrok kedua kelompok mahasiswa ini. Namun dari kabar yang beredar bentrokan berawal dari konvoi yang dilakukan mahasiswa Fakiltas Teknik usai rekannya diwisuda. Diduga, aksi konvoi tersebut mengganggu mahasiswa Fisip.
Hal itu dibenarkan Arul, salah seorang mahasiswa Fisip Unri. "Sore tadi anak Teknik konvoi keliling kampus UNRI kemudian mereka ke Fisip sambil mengelilingi bundaran dalam Kampus Fisip dengan suara ribut lengkap dengan drum dan klakson kendaraan," ujarnya kepada CAKAPLAH.COM.
Karena merasa terganggu kelompok Fisip meminta konvoi mahasiswa Teknik agar menjauhi areal fakultas mereka. Namun ajakan tersebut mendapat respon yang justru membuat suasana semakin panas antar mahasiswa.
"Awalnya hanya kelahi mulut akhirnya pecah keributan. Karena kita (mahasiswa Fisip) kalah jumlah akhirnya lari menyelamatkan diri," kata Arul lagi yang mengaku kepalanya terkena lemparan besi.
Bentrokan berakhir dini hari tadi setelah dimediasi oleh pihak Rektor Universitas Riau bersama Dekan. Sejumlah pihak terkait dalam mediasi itu menyepakati perdamaian antara mahasiswa dari Fakultas Teknik dan Fisipol.
Rektor Unri, Aras Mulyadi kepada CAKAPLAH.COM mengatakan, setelah mengadakan pertemuan bersama Dekan dan wakil rektor, maka diambil kebijakan untuk meliburkan kedua fakultas tersebut selama satu pekan.
"Jadi biar redam dan kondusif, satu minggu ini kita liburkan perkuliahan di kedua fakultas tersebut, hanya di dua fakultas tersebut," katanya.
Ditanya mengenai korban yang berjatuhan akibat insiden tersebut, Rektor mengatakan keprihatinannya akan jatuhnya korban tersebut.
"Untuk korban, nanti akan kitan lihat, dan kita tangani dengan baik," tukasnya
Penulis | : | Satria Yonela |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Kota Pekanbaru, Pendidikan, Peristiwa |