SELATPANJANG (CAKAPLAH) - Tidak ada kata halangan untuk berkarya menciptakan film, walaupun berada di ceruk kampung. Hal inilah yang dibuktikan oleh Sanggar Kepurun, Desa Alai Selatan, Kecamatan Tebing Tinggi Barat, Kabupaten Kepulauan Meranti. Berada jauh dari pusat kota, Sanggar Kepurun seakan tidak pernah lelah berkarya.

Setelah sukses membuat film berjudul "Bakung di Tepi Tasik" kini Sanggar Kepurun yang digawangi Saipul Rizan merilis film terbaru mereka berjudul "Aral".

Sebelumnya, Sanggar Kepurun juga telah menghasilkan film dokumenter berjudul "Sagu dan Masa Depan Kita". Apa yang dilakukan oleh Sanggar Kepurun ini menjadi tanda bahwa orang kampung juga mampu berkarya.

Penayangan perdana film tersebut diadakan di lapangan Kantor Camat Tebingtinggi Barat, Rabu (11/10/2017) malam.

Dari pantauan terlihat ratusan pasangan mata sangat antusias menonton pemutaran film tersebut. Tak ayal mereka uang hadir pun larut dalam kisah yang diceritakan dalam film itu.

"Ini film kedua yang kami bentang, kalau bisa tiap tahun kami harus  membuat film," kata Saiful Rizan bersemangat.

Ditambahkan Topoy, panggilan akrab Saiful Rizan, film ini masih mengangkat tema hutan (pelestarian hutan). Dalam film diceritakan ada sekelompok pemuda membantu pemerintah desa (Pemdes) memadam kebakaran.

Usaha pemuda itu tak berjalan mulus karena ada sekelompok orang serakah yang ingin menguasai hutan ulayat membuat fitnah. Fitnah itu pula menjadi awal permasalahan sehingga apa yang dilakukan pemuda menemui rintangan atau disebut 'Aral'.

Pesan moral dalam film berdurasi 1 jam 16 menit itu, jelasnya, yakni tentang larangan membuka lahan dengan cara membakar, serta masalah kekerasan yang kerap terjadi di masyarakat.

"Kawan-kawan masih sepakat mengangkat tema hutan. Makanya kita garap film tentang pelestarian hutan," ujar Topoy.

Sebelum dibentang untuk khalayak ramai, film produksi Sanggar Kepurun terlebih dahulu disaksikan petinggi LAMR Kepulauan Meranti. Seperti biasa LAMR akan melihat tata bahasa dan pesan yang disampaikan di dalam film sebelum film itu disaksikan masyarakat luas.

"Saat pemutaran untuk umum, ada video tanggapan dari Ketua LAMR Kepulauan Meranti Pak Muzamil dan Film Dokumenter Bah Jamel," beber Topoy.

Di tempat terpisah, Ketua LAMR Kepulauan Meranti, Muzamil, mengapresiasi Film Aral produksi Sanggar Kepurun. Kata Muzamil, di film tersebut sarat dengan pesan moral yang menyangkut tentang lingkungan, pendidikan, dan kesehatan.

"Pentingnya kerjasama dan kekompakan juga menjadi tema yg diangkat di film tersebut. Sangat menghibur dan dramatis," kata Muzamil.

Muzamil mendorong pihak-pihak terkait agar film kedua produksi Sanggar Kepurun bisa diputar di Taman Cikpuan Selatpanjang.

Sementara itu, penggiat film Afrizal Cik mengatakan, film ini tidak sekedar menghibur, tetapi mencerminkan realitas keberadaan pahit manis kehidupan masyarakat Melayu Kepulauan Meranti serta sarat tunjuk ajar yang disampaikan melalui sebuah cerita

"Film ini sangat menarik dan memukau untuk disimak, saya sangat mengapresiasi," kata Afrizal Cik.

Berbicara masalah dana atau biaya produksi dan peralatan syuting, Sanggar Kepurun masih terbilang belum stabil. Untuk menyelesaikan satu film saja Saiful Rizan dan kawan-kawan harus memutar otak mencari donatur. Berkali-kali pula syuting dipending menjelang dapat suntikan dana dari pihak yang belum pasti dimana rimbanya.

"Ada donatur yang sifatnya tak mengikat namun jauh dari kata memadai. Sekitar 50 persen biaya produksi ditanggung sendiri, 50 persen lainnya dari donatur," kata Topoy.

Untuk itu, diakui Topoy lagi, mereka membuka diri dan sangat siap andai ada donatur atau produser film di tingkat nasional yang mau bekerjasama. Tentu garapan film juga lebih luas dan melibatkan banyak pelaku seni se Kepulauan Meranti.

"Kita siap memproduksi film dalam skala besar dengan mengajak pelaku seni di Kepulauan Meranti. Target kita film ini bisa diputar di Idrus Tintin," katanya.

Dalam pemutaran di lapangan Kantor Camat Tebingtinggi Barat, Rabu (11/10/2017) malam itu turut dihadiri wakil Bupati Kepulauan Meranti, Drs H Saud Hasyim, Ketua LAMR Kepulauan Meranti, Muzamil, Kepala Disparpora Kepulauan Meranti, Drs H Ismail Arsyad MSi, Camat Tebing Tinggi Barat, Helfandi SE MSi, dan penggiat film lainnya.