PEKANBARU (CAKAPLAH) - Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) wilayah Provinsi Riau, dr Zul Asdi Sp.B mengatakan, bahwa 2.000 dari 3.000 dokter yang ada di Riau, ternyata membuka praktek di Kota Pekanbaru. Sedangkan, sisanya 1.000 dokter lagi tersebar di 11 kabupaten dan kota lainnya.

Demikian diutarakan Zul Asdi saat menghadiri Seminar Persatuan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (Perdossi) Nasional, di Hotel Pangeran Pekanbaru, Riau, Jumat (13/10/2017) dan dengar langsung oleh Gubernur Riau H Arsyadjuliandi Rachman.

Secara perhitungan, kata Zul, jumlah tersebut sebenarnya sudah memenuhi kebutuhan di Provinsi Riau, hanya saja dalam pendistribusiannya tidak merata. Dimana ada 2.000 dokter dari 3.000 dokter yang ada di Riau, ternyata membuka praktek di Kota Pekanbaru. Sedangkan, sisanya 1.000 dokter lagi tersebar di 11 kabupaten dan kota se-Provinsi Riau.

"Sebenarnya kita punya 3.000 dokter, hanya saja pendistribusiannya tidak merata. Kalau khusus dokter syaraf 50 persen ada di Pekanbaru. Selebihnya tersebar di kabupaten dan kota," bebernya.

Sementara Gubernur Riau, H Arsyadjuliandi Rachman saat dikonfirmasi kondisi itu juga mengakui, memang distribusi dokter di Riau belum merata. Karena itu, Pemprov Riau akan berupaya keras untuk menempatkan dokter-dokter terbaik di masing-masing kabupaten dan kota sesuai dengan kebutuhan daerah.

"Memang distribusi dokter masih belum merata di Riau. Kita berharap IDI bersama Dinas Kesehatan (Diskes) bisa maping (memetakan, red) lagi untuk masalah pendistribusian dokter spesialis ini," pinta pria yang akrab disapa Andi Rachman ini kepada CAKAPLAH.COM.

Memang, lanjut gubernur, kebanyakan dokter lebih memilih Kota Pekanbaru dibanding daerah lain. Karena pertimbangan mereka di Pekanbaru hidupnya enak, pasiennya banyak dan rumah sakit yang ada di Pekanbaru juga bagus-bagus.

"Tapi ke depan ini yang harus kita tata. Semakin majunya infrastruktur di daerah, nanti antara Pekanbaru dan daerah lain tidak ada lagi bedanya. Kalau infrastruktur dan fasilitas lainnya terbangun, maka para dokter akan betah tinggal di daerah. Ini memang masalah yang sedang kita hadapi sekarang, banyak dokter di daerah minta pindah ke Pekanbaru," ujarnya.

Persoalan tersebut juga timbul, sebut gubernur, akibat kabupaten dan kota tidak bisa memenuhi kebutuhan peralatan dokter, karena dari segi anggaran belum menyanggupi. Namun jangan khawatir, Pemprov Riau secara paralel akan membantu memenuhi peralatan-peralatan yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) kabupaten dan kota.

"Tentu kita Pemprov Riau kalau ada dokter yang ingin pindah kita melihat dulu kebutuhan. Makanya kita tanyakan niatnya pindah itu karena apa, apakah ada faktor lain," tukasnya.