PEKANBARU (CAKAPLAH) - Polisi terus berupaya mengungkap misteri hilangnya Ardhie Nur Aswan (23) yang dilaporkan menghilang sejak Ahad (22/10/2017). Bahkan, Polisi membentuk dua tim untuk mengungkapnya.
Menurut Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Susanto SIK SH MH, dua tim yang dibentuk itu adalah tim Intel dan Reserse.
"Selain membentuk dua tim, Polresta Pekanbaru juga bekerja sama dengan Polda Riau untuk mencari keberadaan Ardhie yang diketahui merupakan mahasiswa Fakuktas Pertanian Universitas Islam Negeri Riau itu," kata Tanto, Rabu (25/10) usia acara pemusnahan 3.221 gram sabu dan 7.115 butir ekstasi di Mapolresta Pekanbaru.
Tanto menjelaskan, pihaknya kini sedang mengumpulkan bukti-bukti untuk menelusuri keberadaan Ardhie yang dinyatakan hilang itu.
Sebagai langkah awal, kata dia, tim yang sudah dibentuk itu mulai mendatangi keluarga korban dan mencari informasi dilapangan.
"Tim juga menampung informasi yang diberikan masyarakat terkait korban," ujar Kapolresta.
Sebelumnya diberitakan, Ardhie Nur Iswan disebut sebagai driver taksi online Go-Car, dilaporkan menghilang sejak Ahad (22/10) kemarin sekitar pukul 20.00 WIB.
Warga Jalan Delima Kecamatan Tampan itu, sebelum dilaporkan hilang, diduga mengantar orderan menggunakan mobil Suzuki Ertiga BM 1654 NV menuju Jalan Riau.
Keluarga sudah membuat laporan hilangnya korban ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestaru pada Senin (23/10) kemarin.
Ciri-ciri Ardhie diketahui rambut lurus, wajah oval, tinggi 160 sentimeter dan berat badan 48 kg.
Saat ia pergi mengenakan baju kaos putih dan celana jeans warna biru.
Bagi masyarakat yang melihat sosok dengan ciri-ciri seperti Ardhie, dihimbau untuk melaporkannya ke Polresta Pekanbaru atau kepolisian terdekat.
Prihal kehilangan Ardhie ini, juga sudah beredar di media sosial Instagram.
Dalam pesan yang beredar Ardhie Nur Aswan hilang saat mengantar orderan dengan taksi online Go-Car.