PEKANBARU (CAKAPLAH) - Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Riau akhirnya menetapkan M Yusuf Johansyah, sebagai tersangka atas kasus dugaan penipuan dan penggelapan dana calon jamaah haji dan umrah.

M Johan selaku pemilik Travel Agen Pentha Wisata (dulu bernama JP Madania) diduga telah melakukan dugaan tindak pidana tersebut.

Hal ini diungkapkan oleh Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Guntur Aryo Tejo SIK MM kepada CAKAPLAH.COM, Senin (30/10/2017).

Menurutnya, penetapan tersangka terhadap M Johan, dilakukan pada pekan lalu seiring peningkatan status kasuS tersebut ke tahap penyidikan.

"Yang bersangkutan (Johan-red) telah ditetapkan sebagai tersangka pada pekan lalu. Sebelumnya, dia juga telah dua kali dipanggil untuk diperiksa, namun tak memenuhinya dengan alasan sakit," kata Guntur.

Selain itu, dengan peningkatan status perkara ini, penyidik Ditreskrimum Polda Riau juga telah mengirimkan Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP) ke Jaksa Peneliti pada Kejaksaan Tinggi Riau.

"Tersangka diduga telah melakukan penipuan dan penggelapan dana ratusan jamaah haji dan umroh yang telah disetorkan ke Travel Pentha Wisata. Setelah uang disetor para jamaah tak diberangkatkan," ungkap Guntur.

Guntur menjelaskan, sebelumnya penyidik juga telah meminta keterangan dari 12 orang saksi, yang terdiri dari saksi korban dan juga saksi pelapor serta satu maskapai penerbangan AirAsia.

Sementara dari informasi yang diperoleh terdapat sebanyak ratusan calon jamaah haji dan umrah yang menjadi korbannya. Dari sekian banyak korban tersebut, diketahui hanya 3 orang yang telah membuat laporan ke Polda Riau. "Yang melapor ada 3 orang. Ada juga yang telah membuat laporan ke Polresta Pekanbaru," ujar Guntur.

Sebelumnya, pada Jumat (29/9/2017) lalu, ratusan masyarakat menggiring M Johan, selaku pemilik Pentha Travel, ‎ke Sentra Pelayanan Kepolisian‎ Terpadu (SPKT) Polda Riau.  Ratusan jemaah umrah dan haji khusus yang merada ditipu oleh pihak Pentha Travel itu, ingin Johan diproses hukum atas kasus dugaan penipuan dan penggelapan hingga miliaran dana umrah.

Diduga ada sebanyak 785 orang calon jemaah yang ‎telah mendaftar diduga menjadi korban penipuan.  Para korban merasa ditipu lantaran telah berulang kali dijanjikan pemberangkatan hingga pengembalian uang, namun hingga dilaporkan para jemaah tak kunjung diberangkatkan dan dikembalikan uangnya.

Sebelum dilaporkan dan dibawa ke Mapolda Riau, Johan mengatakan, jika dana mereka tertahan di maskapai Air Asia di Malaysia. Ia berjanji, jika Pentha Travel akan mengembalikan dana para jemaah haji yang telah disetorkan ke pihaknya.

Saat ini dirinya sedang menjual sejumlah aset miliknya untuk mengembalikan uang para ratusan para jamaah haji tersebut.