PEKANBARU (CAKAPLAH) - Perseteruan dua wakil rakyat yang melibatkan Kordias Pasaribu dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan Suhardiman Amby dari Partai Hanura masih bergulir.
Kordias saat dikonfirmasi terkait persoalan ini, mengaku menyerahkan semua keputusan perseteruan tersebut kepada Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau.
Ditemui usai mengikuti rapat paripurna DPRD Riau, Senin (6/11/2017), Kordias mengatku satu suara dengan LAM."Kita sudah sepakat dengan LAM, biarlah LAM yang mengomentari dan menyelesaikan hal ini," kata Kordias.
Wakil Ketua DPRD provinsi Riau ini menambahkan, sudah ada kesepakatan masalah yang terjadi antara dirinya dan Suhardiman Amby, LAM yang mengambil sikap. "Kita tunggu saja penyelesaian yang akan diambil oleh LAM," cakapnya lagi.
Lebih lanjut, Ia mengatakan, bahwa LAM akan memediasi dirinya untuk duduk satu meja dengan Suhardiman Amby.
Saat diminta komentarnya mengenai Suhardiman Amby yang datang bersama 27 mobil Ninik Mamak yang ada di kabupaten Kuansing, Kordias enggan untuk mengomentarinya.
"Saya gak menanggapi apa yang dilakukan beliau, karena nanti akan melebar lagi, biar disitu dulu masalahanya, lain halnya jika hal ini tidak bisa diselesaikan," tukasnya.
Sebelumnya, dua anggota DPRD Riau ini terlibat adu mulut di ruang Lancang Kuning Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru pada Senin sore, saat keduanya sedang menunggu keberangkatan ke Jakarta untuk dinas luar kota, dengan sejumlah anggota DPRD Riau lainnya.
Untungnya tidak terjadi kontak fisik karena dilerai oleh anggota DPRD Riau lain yang ada di sana. kejadian ini dilaporkan Suhardiman Amby kepada LAM Riau, karena Kordias dituding melecehkan dirinya. Namun belakangan, Kordias membantah adanya pelecehan etnis yang dituduhkan Suhardiman Amby.