PEKANBARU (CAKAPLAH) - Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Pekanbaru Syaiful Alam menyebut setidaknya ada sebanyak 3.000 mobil travel illegal yang beroperasi di Kota Pekanbaru. Jumlah ini sangat berbanding terbalik dengan travel berizin yang hanya sekitar 400.

"Dari 3.000 mobik travel gelap yang beroperasi di Pekanbaru didominasi oleh Trayek antar kota dalam provinsi. Namun, beberapa diantaranya juga beroperasi antar kota antar provinsi," kata Syaiful Alam, Senin (20/11/2017).

Dikatakan Syaiful, keberadaan travel gelap alias travel bodong itu harus segera ditindak lanjuti oleh Pemerintah bersama pihak berwajib. Sebab, keberadaan travel gelap hanya akan merugikan masyarakat.

Ia mencontohkan, seandainya terjadi kecelakaan kemudian sopirnya kabur lantas ke mana penumpang harus dicari, dan siapa yang bertanggung jawab. Terlebih tidak ada asuransi yang menanggung penumpang.

"Selain merugikan masyarakat, keberadaan travel gelap juga turut merugikan perusahaan travel resmi yang mengantongi izin dari pemerintah," bebernya.

Ia menyebut, keberadaan travel gelap ini juga menjadi faktor sepinya Terminal Bandar Raya Payung Sekaki (BRPS) Pekanbaru. Terminal tipe A dan yang dikelola langsung oleh Kementerian Perhubungan itu saat ini hanya disinggahi oleh bus dari Jawa atau bus Trayek Riau-Sumatera Utara.

"Ini pekerjaan rumah kita bersama. Harus ada sinergi yang baik antara pemerintah kota, provinsi dan kepolisian," imbuhnya.

Untuk membedakan antara travel ilegal dan travel resmi, kata dia dari sisi fisik. Dapat diketahui dari plat nomor yang digunakan, travel ilegal menggunakan plat hitam seperti kendaraan pribadi umum. Sementara resmi menggunakan plat kuning.

"Kita berharap masyarakat dapat beralih dari menggunakan travel gelap dengan travel resmi. Kita juga mengimbau pemilik kendaraan travel dapat mengurus segala perizinan, sehingga tidak ada pihak yang dirugikan kemudian harinya," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Seksi Manajemen Rekayasa Lalu Lintas Dinas Perhubungan Pekanbaru, Max Robert mengakui masih banyak travel ilegal berkeliaran di Kota Pekanbaru. Dishub berjanji akan berupaya untuk melakukan razia rutin guna membatasi ruang gerak travel gelap.