PEKANBARU (CAKAPLAH) - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Provinsi Riau Agus P Proklamasi mengatakan "empat terlalu" menjadi faktor penyebab tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia.

Hal ini disampaikan Agus saat menggelar Workshop Promosi dan Konseling Kesehatan Reproduksi Melalui 4 Terlalu bagi Pengelola Poktan dan Mitra Kerja Tingkat Provinsi Riau tahun 2017 di Pangeran Hotel Pekanbaru, Kamis (7/12/2017).

"Empat terlalu yang dimaksud disini adalah  melahirkan terlalu muda, melahirkan terlalu tua, melahirkan terlalu sering dan melahirkan terlalu banyak," ujar Agus, Kamis (7/12/2017).

Ia mengatakan berdasarkan data Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 menunjukkan AKI 359 per 100 ribu kelahiran hidup sedangkan angka kematian bayi 32 per 1000 kelahiran hidup dan diperkirakan persalinan sekitar 4,5 - 5 juta per tahun.

"Untuk menekan AKI dan AKB itu caranya yakni melalui program pelayanan keluarga berencana. Oleh karena itulah penyuluhan berupa promosi dan konseling kesehatan reporduksi, terutama pada kelompok - kelompok kegiatan seperti saat ini sangat bermanfaat," Cakapnya.

Lanjutnya, setelah mengikuti kegiatan ini peserta akan dapat menyampaikan pada anggota keluarga dan masyarakat sekitar tentang pentingnya kesehatan reproduksi sebagai syarat utama dalam merencanakan keluarga bahagia dan sejahtera.

Sementara itu Direktur Kesehatan Reproduksi BKKBN RI dalam sambutannya mengatakan kesehatan reproduksi mendapatkan perhatian khusus secara global sejak diangkatnya isu tersebut dalam konferensi internasional tentang kependudukan dan pembangunan (ICPD) di Kairo, Mesir tahun 1994.

"Hal penting dalam konferensi tersebut adalah disepakatinya perubahan paradigma dalam pengelolaan masalah kependudukan dan pembangunan dari pendekatan pengendalian populasi dan penurunan fertilitas menjadi pendekatan yang terfokus pada keseharan reproduksi serta upaya pemenuhan hak-hak reproduksi," ungkapnya.

Dikatakan Mariana, saat ini kesehatan reproduksi di Indonesia sangat mengkhawatirkan dan memprihatinkan seperti kelangsungan hidup Ibu, bayi dan anak di Indonesia.

"Oleh karena itu perlu adanya peningkatan pemahaman dan kesadaran kita semua melalui program 4 Terlalu. Oleh karena itu kegiatan ini sangat penting untuk diikuti," jelasnya.

Lanjutnya, hal ini dimaksudkan untuk membantu keluarga dan masyarakat di lingkungan sekitar dalam mengetahui dan dapat mencegah timbulnya masalah-masalah kesehatan reproduksi.

"Perlu saya tekankan bahwa pada kegiatan ini kita akan mendapatkan tambahan informasi dan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dan bagaimana cara mencegahnya sehingga tercipta keluarga bijaksana, cerdas dan berkualitas," pungkasnya.