PEKANBARU (CAKAPLAH) - Kapolda Riau Irjen Pol Drs Nandang MH bersama Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman menghadiri acara dialog Pemuda Lintas Agama untuk memperkuat kerukunan umat beragama yang digelar di Hotel Alpha Jalan Imam Munandar, Kota Pekanbaru, Kamis (28/12/2017).
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Riau ini dilatar belakangi guna mengantisipasi ancaman terhadap keutuhan bangsa, baik yang berasal dari dalam negeri sendiri maupun dari luar sehingga diperlukan kesamaan wawasan dari seluruh bangsa Indonesia.
Selain itu, kegiatan ini bertujuan untuk terbentuknya kesamaan visi dan misi dalam membangun kerukunan antar umat beragama di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) khususnya di Provinsi Riau.
Gubri Arsyadjuliandi Rachman saat membuka kegiatan ini berharap, kegiatan nantinya dapat memberi manfaat bagi peningkatan pemuda Riau dalam mewujudkan kerukunan umat beragama demi keutuhan masyarakat Riau ke depannya.
"Unsur Forkopimda menyambut baik dilaksanakan dialog ini, karena kegiatan ini sangat penting dalam mengantisipasi ancaman terhadap keutuhan bangsa, khususnya di Provinsi Riau," kata Andi Rachman di hadapan peserta yang hadir.
Selain itu, lanjut Gubri, tugas FKUB di masyarakat yang paling penting adalah menciptakan kerukunan antar umat beragama yang harmonis di Indonesia khususnya di Riau.
“Benteng kita yaitu agama. Dalam wadah FKUB untuk menyejukkan umat di Riau. Mudah-mudahan FKUB dan Kesbangpol serta nara sumber yang hadir dapat memberikan yang terbaik dalam dialog ini, terutama menghadapi event politik yang akan berlangsung baik Pilkada 2018 maupun Pemilu 2019. Sehingga harus kita jaga stabilitas politik, keamanan dan ekonomi," jelas Gubri.
Kapolda Riau juga mengatakan setiap agama mengajarkan segala sesuatu harus dibicarakan dengan pemikiran yang tenang dan kecerdasan dalam wadah musyawarah, kerukunan umat merupakan modal dasar persatuan dan kesatuan Bangsa.
Kapolda Riau Irjen Pol Drs Nandang mengatakan, bahwa negara memberikan jaminan kepada rakyatnya untuk memilih agamanya sesuai yang berlaku di Indonesia dan tidak ada paksaan untuk memeluk agama tertentu.
Bahkan keputusan MK juga telah membolehkan kepada penganut kepercayaan dicantumkan dalam kolom KTP.
Kapolda berharap melalui forum ini bisa menyatukan umat dan jenis aliran agama. Sesama umat beragama harus saling menghargai “Mari kita melaksanakan syariat agama kita masing-masing demi keamanan negara. Karena agama tidak ada yang mengajarkan untuk berbuat hal-hal yang negatif," jelas Kapolda Riau.