BANGKINANG (CAKAPLAH) - Walikota Pekanbaru DR H Firdaus,ST,MT yang juga merupakan salah satu tokoh masyarakat Riau asal Kabupaten Kampar berbicara panjang lebar membeberkan persoalan Provinsi Riau saat ini.
Hal itu disampaikannya ketika menjadi salah satu pembicara pada Dialog Terbuka Pembangunan Ekonomi Riau di Kampus STIE Bangkinang, Sabtu (20/1/2018). Penyampaian pokok-pokok pikiran pria yang merupakan bakal calon gubernur Riau itu mampu memukau ratusan mahasiswa dan undangan lainnya yang hadir.
Dialog ini merupakan rangkaian Dies Natalis STIE Bangkinang ke XVIII tahun 2017. Dalam dialog yang dipandu Ketua Panitia H Zamhir Basem dan diikuti ratusan mahasiswa, dosen, karyawan, pelajar dan tamu undangan itu juga menghadirkan pembicara lainnya anggota DPD RI H Abdul Gafar Usman yang juga tokoh masyarakat Riau asal Kabupaten Kampar. Tampak hadir juga tokoh masyarakat Riau Rusli Efendi yang juga bakal calon wakil gubernur Riau berpasangan dengan Firdaus.
Baik Firdaus maupun Gafar Usman mampu memberikan banyak motivasi dan informasi mengenai kondisi Provinsi Riau kepada mahasiswa dan masyarakat yang hadir.
Firdaus menyampaikan materi tentang Riau Madani Berkemajuan dan Berkeadilan. Sedangkan Abdul Gafar Usman berbicara mengenai kaitan politik dan ekonomi bagi pembangunan Riau.
Dalam pemaparannya yang dilengkapi dengan data lengkap dan ditampilkan di layar lebar, mantan pelajar terbaik SMKN 1 Pekanbaru tahun 1981 itu menyoroti perekonomian Riau pada saat ini.
"Ekonomi kita masih tojun ciwuok (terjun bebas, red). Pertumbuhan ekonomi Riau hanya 0,22 persen, lapangan kerja sulit, ekonomi sulit dan kemiskinan masih banyak," beber Firdaus.
Ia menilai potensi ekonomi Riau sangat baik. Negeri Riau ini kaya tetapi rakyatnya banyak yang miskin. Ia mengibaratkan Riau adalah sebuah mobil mewah mercy namun sopirnya tak bisa membawa dengan baik dan memperbaiki ketika mobil ini rusak.
Politisi Partai Demokrat itu juga menyoroti angka penderita gizi buruk anak masih di atas rata-rata nasional.
Firdaus yang juga mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Riau itu juga membeberkan minyak bumi dan gas tidak bisa lagi diandalkan Riau ke depan. Bahkan batubara, minyak kelapa sawit dan karet juga tidak bisa. Oleh sebab itu pariwisata salah satu andalan masa depan Riau karena letak geografis Riau berada di posisi strategis.
"Maka potensi pariwisata kita galakkan. Kedepannya bagaimana rancang pariwisata sehingga kombinasi pariwisata destinasi dan budaya," ucapnya.
Menurutnya sektor pariwisata menjadi primadona untuk pendapatan daerah dan negara.
Pembangunan harus direncanakan dengan baik dengan nilai budaya Ocu Kampar dan trilogi. Ia berharap tidak ada lagi yang merasa dianaktirikan dan satu kelompok lebih hebat dari lainnya.
Dalam kesempatan ini Firdaus menyampaikan banyak motivasi kepada mahasiswa termasuk menceritakan pengalamannya ketika masa kecil yang hidup susah namun bisa menggapai prestasi di sekolah.
Sesekali Firdaus juga mengutip beberapa ayat Alquran dalam memberikan motivasi. Salah satu yang ia sampaikan adalah Engkau seperti apa yang engkau pikirkan.
Ia mengajak mahasiswa memasang niat dan cita-cita. "Setelah tamat mengantongi ijazah sarjana jangan berfikir menjadi karyawan. Ketika datang ke sebuah mall maka berfikirlah anda ke depan punya mall," cakapnya.
"Kita buka lapangan kerja. Nonsense kalau lapangan kerja tak digarap dan dikelola bisa sejahtera," tegas pria yang meraih prediket cumlaude ketika meraih gelar doktornya.
Ia juga menambahkan, membangun bangsa, negara dan daerah tidak bisa hanya mengandalkan dana pemerintah yanf hanya 10 persen. "Kita harapkan 90 persen dana masyarakat atau dana usaha. Investasi harus masuk. Investasi yang akan membuka lapangan kerja dan ekonomi," katanya.
Dalam kesempatan ini ia juga menceritakan pengalamannya ketika mulai menjadi Walikota Pekanbaru. Niatnya merancang pembangunan Kota Pekanbaru sempat dikritisi dan dicibir banyak pihak karena ia mengatakan Pekanbaru hanya berkembang 30 persen dari total wilayah Pekanbaru. Banyak pihak yang pesimis ia bakal bisa mewujudkan itu.
Ia lalu mulai mengembangkan beberapa wilayah termasuk membangun kota baru di Tenayan Raya. Jalan air bersih, telekomunikasi dan listrik juga dibangun. "Pada saat sosialisasikan 2013 Akhir apa kata senior dan pakar Firdaus itu wako gilo hanya pemimpi. Tak mungkin bisa merancang itu. Tak mungkin bisa bangun selama 20 tahun. Saya katakan kepada kadis beri waktu 20 bulan saja maka kita persembahkan yang tak bisa jadi mungkin," ulasnya.
Menurut Firdaus, kalau kita mau bertekad dan berazam Insya Allah akan bisa mewujudkan apa yang dicita-citakan
Sementara itu Ketua STIE Bangkinang H Zulher pada kesempatan itu menyampaikan alasan kenapa pihaknya mengundang Abdul Gafar Usman dan Firdaus sebagai nara sumber pada kegiatan dalam rangka dies natalis di STIE Bangkinang.
Menurutnya baik Firdaus maupun Abdul Gafar merupakan tokoh masyarakat Riau dan nasional yang peduli dengan pendidikan.
Penulis | : | Akhir Yani |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Politik, Pemerintahan, Riau |