Bupati Siak H Syamsuar, Sabtu (10/2/2018) pagi, membuka pelaksanaan Musabaqah Hifzil Qur'an I (MHQ) tingkat kabupaten Siak di Masjid Sultan Syarif Hasyim komplek Islamic Center.
|
SIAK (CAKAPLAH) - Bupati Siak H Syamsuar, Sabtu (10/2/2018) pagi, membuka pelaksanaan Musabaqah Hifzil Qur'an I (MHQ) tingkat kabupaten Siak di Masjid Sultan Syarif Hasyim komplek Islamic Center.
Sebelum acara dimulai tampak anak-anak begitu semangat mengulang-ulang hafalannya, agar nanti bisa tampil dengan baik. Peserta terdiri dari tingkat SD sederajat sampai SMA sederajat yang diikuti oleh seluruh kecamatan se-Kabupaten Siak.
Ketua panitia, Ustaz Wandi, mengatakan bahwa meski baru pertama, banyak keinginan dari pondok pesantren maupun rumah tahfiz mengirim utusannya. Namun terbatasnya waktu (2 hari) sehingga pihak panitia membatasi jumlah peserta. Bahkan hingga sebelum acara dibuka, masih ada yang mendaftarkan diri.
"Menariknya, seluruh peserta sekolah umum dari PAUD hingga tingkat SMA setiap kecamatan se-kabupaten Siak ikut mengirim utusannya pada lomba MHQ perdana ini," ungkapnya.
Sementara itu, Bupati Siak Syamsuar, merasa bangga karena anak-anak yang masih belia sangat suka dan semangat belajar menghafal Al qur'an. Artinya program untuk menciptakan negeri 1000 tahfiz bisa diwujudkan.
"Saya pernah diingatkan oleh Imam besar Masjidil Haram Abdurrahman As Sudaish, sebagai seorang pemimpin harus memperhatikan Al Qur'an," sebut Syamsuar.
Artinya, lanjut Syamsuar, kalau ingin negeri ini barokah, aman dan makmur, jangan jauh-jauh dari Al Qur'an. "Makanya saya ingin di setiap kecamatan dan kampung ada imam-imam masjid yang hafal qur'an," ujarnya.
Agar peserta tidak membludak, Syamsuar meminta kepada panitia ke depan agar di setiap kecamatan dilakukan seleksi terlebih dahulu.
Salah seorang peserta bernama Rifa'ah Al Qurazi 11 tahun asal rumah tahfiz kecamatan Dayun, anak ke dua dari 4 bersaudara pasangan Suhaidi dan Istinganah. Ia telah Hafal quran 10 juz dan ikut cabang hifzil golongan 5 juz.
"Saya baca satu ayat dahulu kemudian diulang-ulang dan terus dihafalkan, dan targetnya minimal sehari 1 lembar," tutur bocah yang biasa dipanggil Rifa.
Ia dan kakaknya tidak bersekolah seperti layaknya anak-anak lainnya, bukan karena orang tuanya yang tidak mampu. Kesehariannya dihabiskan dengan belajar agama, menghafal qur'an dan hobinya bermain bola.
Siti Aminah (14 tahun), yang biasa di panggil Imut dari Perawang Barat, juga ikut MHQ. Ia menimba ilmu di pondok pesantren Ia`anatuth Thalibin. Siti bersama 12 kawannya turut serta mengikuti lomba hifzil quran tersebut.
Pada kesempatan tersebut Bupati Siak dua periode itu ikut menyaksikan para hafidz cilik yang menjajal kemampuan hafalannya.
Penulis | : | Effen |
Editor | : | Ali |
Kategori | : | Pemerintahan, Pendidikan, Kabupaten Siak |