Sabtu, 20 April 2024

Breaking News

  • Catatan Banjir Terparah, Bupati Zukri: Ini Harus jadi Perhatian Pemerintah Pusat   ●   
  • Jalan Sudirman Ujung Tergenang Banjir, PUPR Riau Turunkan Ekskavator Amfibi Bersihkan Parit   ●   
  • Akibat Galian IPAL, Jalan Ahmad Dahlan dan Balam Ujung Pekanbaru Ambruk   ●   
  • Berhasrat Ikut Pilgub Riau, Syamsurizal Incar Septina jadi Wakil
Kelmi April 2024

CAKAP RAKYAT
Degradasi Akal dan Nurani
Sabtu, 31 Maret 2018 11:01 WIB
Degradasi Akal dan Nurani
Iman Parwis Syafiie

GEBRAKAN gencar yang dilakukan oleh KPK dengan senjata ampuhnya OTT, tidak saja menggetarkan ibukota, kota-kota besar, tapi telah menyusup jauh ke daerah, yang mungkin diprediksi, bahwa tangan kekar KPK itu tidak sampai ke daerah mereka. Namun rupanya prediksi mereka hilang ditiup angin, melesat. Dan dengan tidak disangka-sangka KPK sudah berada dilocus delicti, mereka yang telah melakukan perbuatan melanggar hukum.

Dalam situasi kondisi eksistensi lembaga super power ini sedang diuji dan bahkan ada yang akan mengkerdilkannya serta berkehendak mengebiri kekuasaannya. Lembaga ini tidak mempedulikannya. KPK terus menyusup masuk ke daerah-daerah di seluruh tanah air sekalipun dengan personel yang terbatas. Jika mereka mencium aroma yang tidak sedap atau ada yang bermain patgulipat, mengutak-atik uang rakyat. Mereka menyelinap masuk.
Dengan segala resiko yang bakal mereka hadapi, mereka membongkar, menggeledah mencari data dan bukti-bukti. Mereka sadar apa yang dilakukannya adalah melaksanakan amanah hukum dan amanah rakyat. Tentu saja orang-orang yang sudah geram dengan tingkah laku oknum pemimpin/pejabat daerah yang sedang bergoyang kaki menikmati hasil “karyanya” mengutak-atik uang rakyat, di rumah atau yang sedang duduk di kursi meja di kantor didampingi oleh sekretaris yang cantik, genit dan bahenol.

Mereka yang jenuh melihat pekerjaan kamuflase yang dilakukan oleh pemimpinnya, pasti akan mengacungkan jempol dan bersorak sorai mengucapkan selamat dating pada “tim penyelamat harta anak negeri”, seraya berdoa selamatkanlah negeriku ini dari musibah ketamakan para pemimpinnya.

Rakyat menyadari hasil karya nyata dari gebrakan itu belum sepenuhnya diakui sebagai suatu keberhasilan yang spektakuler. Tapi setidaknya masyarakat/rakyat sudah mengetahui/melihat betapa ada pemimpin/calon pemimpin mereka yang bejad. Betapa naifnya mereka menjual negerinya demi mengejar emosi materialistis. Dengan memakai topeng demi menyejahterakan rakyat, membangun negeri, yang dilontarkannya di setiap amanah atau janji-janji ketika kampanyenya. Rakyatpun terpukau dengan ucapan santun, dengan nada-nada manis nyanyian surga. Mereka terjun ke daerah-daerah memberi bantuan materil, menguber janji-janji muluknya.

Tragisnya malah akhirnya tanpa disadarinya belangnyapun terbongkar. Rakyat dengan nada pilu bertanya pada dirinya, apakah kita akan membuka hati untuk menerimaoknum-oknum pemimpin seperti itu lagi? Geberakan KPK membuka mata takyat di semua/beberapa wilayah NKRI bahwa betapa banyaknya para oknom pemimpin-pemimpin daerah mereka telah berjubel dan antrean masuk kandang KPK. Karena itulah kita turut mengimbau dan menyadari bahwa jangan lagi memilih pemimpin yang tidak bermoral. Siapapun dia. Baik dari keluarga sendiri atau orang-orang yang mereka idolakan.

Banyaknya pemimpin/calon pemimpin daerah yang sudah masuk daftar indikasi korupsi, tampaknya sama sekali tidak “menggerahkan” kesadaran para pemimpin/calon pemimpin di daerah lainnya. Seolah-olah gebrakan KPK dirasakan sebagai hembusan angin yang datang dari laut dan mengering ditelan daratan. Mereka tidak peduli dengan signal-signal itu. Mereka masih menepuk dada dan berkata pada rakyat “aku adalah satu-satunya yang dapat membangun negeri ini. Aku diusung oleh partaiku yang berkualitas. Aku mendapat perlindungan hukum dan kekuatan politik. Kalian masih butuhkan aku untuk memimpin negeri ini”.

Muka tembok yang mereka perlihatkan pada rakyat, sebenarnya memperlihatkan atau membangun idiosi dirinya. Rumput putri malu yang bila tersentuh akan menutup daunnya dan merunduk, karena tidak mau dijamah oleh siapapun. Dan dilain tamsil, sekejamnya raja hutan Singa dia tidak akan menerkam mangsanya jika ia tidak benar-benar lapar.
Alangkah ironisnya bila fenomenal alam kehidupan kedua makhluk itu dijadikan referensi untuk merubah, menghapus sifat-sifat manusia yang telah dianugerahi akal dan hati nurani oleh sang Pencipta. Sehingga harus meniru dan belajar dari filosofis serumpun rumput liar “putri malu” atau filososis kehidupan dua jenis makhluk itu.

Tidaklah berkelebihan jika penulis kembali mengingatkan dan merenungkan, bahwa kemerdekaan yang kita capai sekarang ini bukan hasil perjuangan komunitas kaum politik, kelompok-kelompok masyarakat atau golongan etik tertentu saja. Bukan pula oleh kaum ulama tertentu, masyarakat adat tertentu. Perjuangan mencapai dan mempertahankan kemerdekaan adalah tetesan darah dari seluruh rakyat Indonesia. Para petani, para kaum nelayan, para buruh kasar.

Lalu mengapa para elit politik, para pemimpin, para pejabat, para penguasa sekarang hanya melihat ke atas? Menengadah ke atas dengan beribu ilustrasi yang tampil di kepalanya hanya gambaran materialistis. Sementara jauh di sudut tanah air sana masih banyak rakyat yang masih menatap gelapnya matahari.

Mengapa mereka tidak melihat jauh ke sana, rakyat hanya mendapat upah sepuluh ribu rupiah dalam sepuluhkali mengangkat pasir dari kali dibawa ke atas ke mobil-mobil truk untuk membangun rumah-rumah mewah para elit. Villa-villa untuk tempat istirahat. Mengapa lupa pada kaum petani yang memikul hasil kebunnya ke kota hanya mengharapkan beberapa lembar rupiah saja. Atau para nelayan yang berjemur kering di laut lepas menghadang ikan hanya untuk sesuap nasi. Sementara mereka menerima nota bukti transfer uang yang mengalir ke dalam rekening mereka yang ada di  bank, sebagai tanda terimakasih berupa komisi dari sebuah proyek, atau uang lelah dalam rangka “mengesahkan” lahirnya sebuah peraturan perundang-undang.

Gebrakan yang sedang gencar dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hingga jauh menjangkau pelosok tanah air, dengan siluman OTTnya, mau tidak mau seluruh rakyat harus mendukungnya. Rakyat jangan terlalu percaya dengan komitmen kaum elit, apakah itu politikus, ekonom atau komunitas tertentu yang spontan mendengungkan suara turut berapresiasi atas gerakan yang dilancarkan oleh KPK. Menjelang tahun pilitik ini “kata-kata manis” seperti itu sudah wajar ditiupkan. Sampai-sampai rakyat sangat jenuh, muak dengan semuanya itu.

Suatu sikap, perbuatan ataupun pernyataan pasti ada yang pro dan kontra. Perbedaan begitu adalah wajar, karena bumi ini ditakdirkan demikian oleh Sang Pencipta. Ada malam ada siang, ada baik dan buruk. Tapi manakala keduanya dipertentangkan dengan emosional dan egois, tanpa memiliki kadar ilmu, kadar keimanan, kadar akal sehat dan naluri yang ikhlas dan suci, dan seolah-olah dialah yang benar, yang bersih, yang berjasa. Maka perbedaan pendapat serupa itu merupakan sebuah arena bentrokan yang tidak berujung.  Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) yang dilahirkan di negeri ini adalah merupakan kehendak batin anak bangsa, hakekatnya anak bangsa untuk membersih semua aparatur negara, pejabat negara, pemimpin negera bahkan rakyat sendiri.

Tujuan memakmurkan rakyat, tidak akan pernah tercapai, tidak pernah berhasil, bila masih ada pemimpin, pejabat-pejabat negeri bermental avonturir dan munafik. Maka negeri ini harus bebas dari oknom-oknom pemimpin, pejabat seperti itu. Pejabat/pemimpin yang akal dan naluri batinnya telah terkontamisasi materialistis, egoistis sudah selayaknya minggir dari percaturan sebagai pemimpin.

Pertanyaan yang timbul mengapa kini eksistensi Lembaga KPK dianggap sebagai bumerang. Argumentasi yang mungkin dapat diterima, menurut penulis anak negari ini (terutama pemimpin dan para pejabatnya) belum rela, belum ikhlas menganulir, mengikis borok-borok materielistis tadi.

Ketika Bung Karno digiring untuk diadili ke Landraad (Pengadilan Negeri) Bandung pada tahun 1930, beliau melihat para Pengacaranya (semua orang Indonesia) terharu dan murung, sedih. Bung Karno berkata pada sahabat-sahabatnya: “kalau sudah nasib saya untuk menahankan siksaan, biarkanlah saya. Bukankah lebih baik Sukarno menderita untuk sementara daripada Indonesia menderita untuk selama-lamanya” (kutipan dari buku Bung Sukarno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia, karya Cindy Adams, alihbahasa Abdul Bar Salim).

Semoga, para pemimpin negeri yang berkuasa sekarang ini, diilhami oleh kebesaran jiwa dan keikhlasan hati, seorang pemimpin besar, tanpa pamrih yang bernama Sukarno. Beliau rela berkorban, menderita demi mencapai kemerdekaan bangsanya.

Penulis : Iman Parwis Syafiie
Editor : Ali
Kategori : Cakap Rakyat
Untuk saran dan pemberian informasi kepada CAKAPLAH.com, silakan kontak ke email: redaksi@cakaplah.com
Berita Lainnya
Komentar
cakaplah-mpr.jpeg
Jumat, 29 September 2023
Komisi II Usul Kementerian ATR/BPN dan KLHK Kolaborasi Selesaikan Redistribusi Tanah
Jumat, 29 September 2023
Setjen DPR Berikan Perhatian Terhadap Pensiunan Melalui P3S
Kamis, 28 September 2023
TikTok Shop Cs Dilarang, Ketua DPR Berharap Aturan Baru Ciptakan Keseimbangan Pasar Digital dan Konvensional
Kamis, 21 September 2023
Ancaman DBD Meningkat, Puan Dorong Sosialisasi Masif Tekan Risiko Kematian

MPR RI lainnya ...
Berita Pilihan
Selasa, 26 April 2022
DPRD Dukung Pemprov Riau Tindak Tegas PKS Nakal, Kalau Melanggar Cabut Izin !
Selasa, 26 April 2022
Polemik Rotasi AKD DPRD Riau, Sugeng Pranoto: Hari Kamis Paripurna
Selasa, 26 April 2022
Sikapi Turunnya Harga Sawit di Riau, Ini Upaya Gubri
Selasa, 26 April 2022
CPNS dan PPPK Baru di Rohul Dipastikan Tak Terima THR, Ini Sebabnya...
Selasa, 26 April 2022
Sambut Mudik Lebaran, HK Operasikan 2 Ruas JTTS, Termasuk Tol Pekanbaru-Bangkinang
Senin, 28 Maret 2022
Ibu Muda Ini Ditangkap Polisi Usai Simpan Narkotika di Kandang Anjing
Minggu, 27 Maret 2022
Polda Riau Tingkatkan Kasus Jembatan Selat Rengit Meranti ke Penyidikan
Selasa, 26 April 2022
PPKM Level 2 Kota Pekanbaru Berlanjut hingga 9 Mei
Selasa, 26 April 2022
Parisman: 10 Tahun Visioner yang Menenggelamkan Pekanbaru
AMSI
Topik
Selasa, 07 November 2023
Riau Terima Penghargaan Bhumandala Award 2023
Senin, 12 Desember 2022
Kapolda Riau Resmikan Kantor Pelayanan Terpadu Polres Rohil di Bagansiapiapi
Selasa, 08 Januari 2019
Penerimaan Pajak Air Tanah Pekanbaru 2018 Meningkat
Minggu, 06 Januari 2019
Mega Training 'Magnet Rezeki'

CAKAPLAH TV lainnya ...
Jumat, 19 April 2024
Rahmansyah Bacawako Pekanbaru Gelar Halal Bihalal Bersama Masyarakat dan Tokoh
Selasa, 16 April 2024
Kapolres Pelalawan Turun Langsung Cek Rumah Warga yang Ditinggal Mudik
Selasa, 16 April 2024
Pembenahan di Pelabuhan RoRo Bengkalis Berdampak Positif ke Pelayanan dan Antrean
Selasa, 16 April 2024
Plt Bupati Asmar Hadiri Halalbihalal di Desa Mengkirau

Serantau lainnya ...
Minggu, 07 April 2024
Pererat Silaturahmi, Siwo PWI Riau Gelar Buka Bersama BJB dan PSSI
Kamis, 04 April 2024
5 Ide Resep Masakan Pakai Rice Cooker, Cocok untuk Anak Kos!
Kamis, 04 April 2024
Rekomendasi Fashion Wanita Zaman Sekarang
Jumat, 29 Maret 2024
Pengusaha Wanita di Riau Bagi-bagi Takjil Gratis kepada Pengguna Jalan

Gaya Hidup lainnya ...
Kamis, 02 Maret 2023
Wadah Menyalurkan Bakat, Ketua DPRD Riau Yulisman Hadiri Festival Musik Akustik di SMA Negeri 1 Pasir Penyu Inhu
Rabu, 01 Maret 2023
Rapat Paripurna, DPRD Provinsi Riau Umumkan Reses Masa Persidangan I Tahun 2023
Selasa, 28 Februari 2023
Kunjungi Kemendikbud, Komisi V DPRD Riau Bahas Persoalan PPDB
Kamis, 23 Februari 2023
Disdik Gelar Pelatihan Penguatan Profil Pelajar Pancasila Bagi Guru SD Se-Kota Pekanbaru

Advertorial lainnya ...
Kamis, 29 Februari 2024
Telkomsel dan ZTE Wujudkan Pengalaman Gigabit yang Andal dan Efisien
Selasa, 20 Februari 2024
Samsung Hadirkan Galaxy S24 Series dengan Kecerdasan Software Canggih
Jumat, 09 Februari 2024
Apple Kembangkan 2 Prototipe iPhone Lipat Bergaya Flip
Kamis, 01 Februari 2024
Samsung Buka-bukaan Soal Keunggulan Exynos 2400 di Galaxy S24 dan S24+

Tekno dan Sains lainnya ...
Kamis, 18 April 2024
Ini Dia Manfaat Merawat Gigi, Yuk, Kunjungi Klinik Gigi Terdekat Sekarang!
Kamis, 22 Februari 2024
Pemula di Dunia Yoga? Inilah Panduan Cara Memilih Matras Yoga yang Tepat
Sabtu, 27 Januari 2024
Cegah Resistensi, Gunakan Obat Antibiotik dengan Bijak
Senin, 15 Januari 2024
14 Persiapan Penting Awal Kehamilan untuk Calon Ibunda dan Buah Hati

Kesehatan dan Keluarga lainnya ...
Sabtu, 06 April 2024
Rangkaian Ramadan Ceria Umri Berakhir, 5.000 Orang Terima Manfaat
Selasa, 26 Maret 2024
BPH UMRI Gelar Lomba Ibadah Praktis Sesuai Tuntunan HPT
Senin, 25 Maret 2024
Berhadiah Umrah dan Beasiswa, Umri Gelar Lomba Tahfidz Alquran
Kamis, 21 Maret 2024
UPT Promosi dan Penerimaan Mahasiswa Baru UMRI Taja Ifthor Jama’i

Kampus lainnya ...
Rabu, 03 Mei 2023
Kompilasi Semarak Silaturahmi Satu HATI, CDN Bangkinang Santuni Anak Yatim
Rabu, 05 April 2023
Safari Ramadan, PT Musim Mas Salurkan Paket Sembako untuk Anak Yatim dan Fakir Miskin
Selasa, 04 April 2023
Telkomsel Siaga Rafi Sumbagteng Salurkan CSR untuk Panti Jompo bersama Dompet Dhuafa Riau
Jumat, 03 Maret 2023
Tingkatkan Kesehatan dan Budaya Lokal, Bank Mandiri Serahkan Bantuan ke Posyandu dan Grup Rebana

CSR lainnya ...
Jumat, 09 Februari 2024
Lika-liku 7 Perjalanan Asmara Ayu Ting Ting hingga Tunangan dengan Anggota TNI
Minggu, 28 Januari 2024
Huh Yunjin Bak Sehati Dengan Han So Hee Kala Cuma Pakai Dalaman Di Trailer LE SSERAFIM
Sabtu, 27 Januari 2024
Gigi Hadid dan Bradley Cooper Tak Sungkan Perlihatkan Kemesraan
Rabu, 24 Januari 2024
Park Ji-hyun Ungkap Persiapan Membinangi Drama Terbarunya

Selebriti lainnya ...

Mutiara Merdeka Hotel - April 2024
Terpopuler
Iklan CAKAPLAH
Foto
Rabu, 09 Oktober 2019
Jadi Pimpinan DPRD Siak Dari Partai PAN, Ini Sosok Fairuz
Rabu, 09 Oktober 2019
Indra Gunawan Akan Berjuang Untuk Masyarakat dan Loyal Terhadap Partai
Rabu, 09 Oktober 2019
Ternando Jadi Anggota DPRD Siak Termuda dan Suryono Terpilih Dengan Suara Terkecil
Rabu, 09 Oktober 2019
Reaksi Pimpinan DPRD Siak Terkait PTPN V Buang Limbah Sembarangan

Parlementaria Siak lainnya ...
Senin, 14 Agustus 2023
Pengurus Masjid Nurul Ikhlas Kubang Minta Tunjuk Ajar ke Wagubri
Sabtu, 12 Agustus 2023
Gebyar Kandis Bersholawat Bakal Dihadiri Ribuan Jemaah NU
Senin, 31 Juli 2023
Mualaf Riau Butuh Pembinaan, Begini Caranya...
Sabtu, 29 Juli 2023
Mantan Wawako Pekanbaru, Ayat Cahyadi Turut Saksikan Pengukuhan Pengurus Masjid Al-Hamidah Rejosari

Religi lainnya ...
Rabu, 13 Maret 2024
Kepala BKPSDM Pekanbaru Harapkan Kinerja ASN Maksimal Selama Bulan Ramadan
Jumat, 08 Maret 2024
Pemko Pekanbaru Sudah Tetapkan Jam Kerja ASN Selama Ramadan 1445 H
Rabu, 28 Februari 2024
Pemko Pekanbaru Masih Tunggu Juknis Pusat Terkait Seleksi CPNS dan PPPK
Selasa, 27 Februari 2024
Kepala BKPSDM Dampingi Pj Walikota Terima Penghargaan Anugerah Kualitas Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Tahun 2023

Galeri Foto lainnya ...
Indeks Berita
www www