Sapi/int
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Provinsi Riau tahun ini memfokuskan pelayanan kelahiran sapi milik masyarakat.
Hal ini dilakukan dalam rangka melakukan efisiensi dan efektivitas anggaran, serta menekan angka kematian sapi saat kelahiran.
Kepala PHK Provinsi Riau, Askardia Patrianov, kepada CAKAPLAH.com, Ahad (8/4/2018) mengatakan, dengan pelayanan tersebut dari sisi anggaran lebih efisien dan anak sapi bisa diselamatkan.
Patrianov mencontohkan, biaya pelayan kelahiran sapi 25 ribu ekor itu hanya sekitar Rp24 miliar. Sedangkan kalau mendatangkan sapi satu ekor sapi itu biayanya Rp11 juta, sedangkan untuk biaya pelayanan satu sapi hanya Rp700 ribu.
"Itu kalau kita melihat efisiensi dan efektivitas anggaran, bagaimana pelayanan kesehatan sapi milik masyarakat ditingkatkan. Makanya sekarang fokus kita kesana," katanya.
Meski demikian, tambah Patrianov, hibah bantu sapi tetap berjalan. Tahun ini pihaknya akan menyalurkan 2.400 ekor sapi lebih dengan biaya Rp43 miliar untuk kabupaten/kota.
"Kalau hibah ini kita targetkan akhir April semua clear. Karena untuk kelompok masyarakat penerima hibah sudah semua. Itu ada 186 kelompok yang tersebar di 12 kabupaten/kota," tukasnya.
Penulis | : | Amin |
Editor | : | Ali |
Kategori | : | Riau, Pemerintahan, Ekonomi |