sumber:internet
|
JAKARTA (CAKAPLAH) - Pemerintah sudah memiliki beberapa asumsi dasar ekonomi untuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2019, salah satunya pertumbuhan ekonomi yang diasumsikan sebesar 5,4-5,8%.
Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono usai sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (9/4/2018).
"Pertumbuhan ekonomi 5,4-5,8%," kata Basuki. Basuki mengaku tidak bisa menjelaskan lebih detil lagi mengenai asumsi. Sebab, hal itu menjadi kewenangan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
"Kalau yakin atau nggak, tanya bu Menkeu," ungkap dia.
Sementara itu, Sri Mulyani hanya menjelaskan tentang target penerimaan negara di periode akhir kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal tumbuh 7,6% sedangkan untuk belanja negara tumbuh 7,3%.
Khusus penerimaan, kata Sri Mulyani, masih bisa berubah tergantung dari realisasi penerimaan negara di 2018 yang ditargetkan tumbuh 13%.
"Oleh karena itu untuk tahun 2019 total penerimaan negara akan ditargetkan meningkat antara 7,6% hingga tergantung dari 13%. Dari sisi belanja negara, untuk belanja pemerintah pusat akan naik sekitar 7,3% dan untuk belanja ke daerah termasuk untuk transfer dana desa akan didesain ada kenaikan sekitar 8,3%, itu semuanya masih di dalam hitungan pagu indikatif," kata Sri Mulyani.
Selain asumsi dasar, Sri Mulyani juga mengungkapkan soal program prioritas pemerintah di tahun depan. Pemerintah tetap akan menyelesaikan program pembangunan infrastruktur, dan memulai babak baru mengenai penguatan sumber daya manusia (SDM).
"Sehingga program sosial seperti PKH, program untuk membantu kelompok miskin, pendidikan, kesehatan. Itu semuanya harus ditingkatkan dari sisi akselerasi dan eksekusinya. Itu merupakan satu instruksi yang akan kita lakukan," jelas dia.
Pada 2019, Sri Mulyani mengatakan pemerintah juga bakal mendesain APBN tetap defisit. Namun, angkanya kurang dari 2% terhadap produk domestik bruto (PDB).
"Pemerintah akan berusaha mendesain APBN 2019 yang dari sisi satu adalah dia tetap memberikan stimulus dan support terhadap perekonomian dan perbaikan sosial. Namun dia tidak menciptakan beban yang terlalu besar sehingga menimbulkan pengaruh terhadap persepsi maupun kredibilitas dari APBN," tutup dia.