Cagubri nomor 4, Arsyadjuliandi Rachman, menyalami warga dalam kampanye dialogis.
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Pendiri Ikatan Keluarga Jawa Riau (IKJR), Suryadi Khusaini, menilai sosok calon gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman, cukup pantas didukung kembali untuk melanjutkan pembangunan lima tahun ke depan.
Menurutnya, sebagai incumbent, Andi Rachman cukup terbukti membangun Riau dari desa-desa. Tentu ini sejalan dengan Nawacita Presiden Joko Widodo.
Suryadi mengatakan, Andi Rachman sangat fokus membangun infrastruktur dari desa-desa seperti jalan, jembatan dan rumah layak huni. Kemudian sangat komitmen memperhatikan masalah pendidikan dan kesehatan.
"Jadi pak Andi Rachman masih pantas kita dukung melanjutkan pembangunan lima tahun ke depan, agar apa yang menjadi keinginan masyarakat bisa diwujudkan beliau dan pak Suyatno," kata Suryadi kepada CAKAPLAH.com, Sabtu (14/4/2018) di Pekanbaru.
Tak hanya itu, mantan Ketua DPD PDI Perjuangan provinsi Riau ini melihat Andi Rachman sosok yang teliti dan cermat. Menurutnya apapun yang disampaikan orang nada miring Andi Rachman selalu menganggap itu hal positif.
"Pak Andi Rachman ini orangnya cukup teliti dan cermat. Beliau juga sangat hati-hati dalam melaksanakan pembangunan dan menggunakan anggaran. Mana sekiranya tidak urgen dibutuhkan masyarakat, beliau tidak lakukan itu meski banyak suara-suara yang menginginkan itu," ujarnya.
"Tapi dengan kecerdasan beliau, sebagai salah satu pengusaha yang tergolong sukses, pak Andi punya pengalaman yang cukup teliti hal-hal seperti itu," sambungnya.
Selain itu, selaku orang yang dituakan di paguyuban suku Jawa di Riau, Suryadi mengapresiasi langkah incumbent Andi Rachman, karena berkenan mengajak keluarga IKJR mendampinginya.
"Artinya beliau percaya kepada keluarga kami Suyatno. Tentu ini kesempatan kami untuk mengantarkan keluarga kami mendampingi incumbent di Pilgub Riau," pungkasnya.
Untuk diketahui pasangan colan (Paslon) gubernur dan wakil gubernur Riau, Andi Rachman dan Suyatno diusung tiga partai koalisi yakni Golkar, PDIP dan Hanura.