ROHIL (CAKAPLAH) - Calon Gubernur Riau, Syamsuar, menggelar kampanye tatap muka atau blusukan di Pasar Pelabuhan, Kelurahan Panipahan Kota, Kecamatan Pasir Limau Kapas, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Rabu (18/4/2018) pagi.

Bertolak ke Pasar Panipahan, Syamsuar bersama rombongan dan didampingi pengurus Parpol pengusung menggunakan transportasi laut bermuatan 50 penumpang dari pelabuhan pribadi milik Oliong di Bagansiapiapi.

Setelah satu setengah jam perjalanan dengan pemandangan air yang keruh, dan melintas Pulau Halang barulah calon nomor urut 1 ini tiba di pelabuhan Panipahan.

Setiba di Pasar Panipahan, saat Syamsuar melintas di sederetan pedagang pakaian, seorang ibu bernama Murni tampak begitu antusias bersiap-siap untuk bersalaman. Sangking senangnya wanita ini, dia menari gaya bebas.

“Tikam, coblos, nomor 1,” kata Murni seraya mengangkat jari telunjuknya begitu Syamsuar sudah berada di hadapannya.

Usai bersalaman dengan Syamsuar, Murni sempat berdialog sejenak. Katanya, keponakannya bernama Hendri yang saat ini menjadi dosen di salah satu kampus di Pekanbaru menelponnya, untuk pilihan Gubernur Riau 2018 ini maka pilihlah nomor 1.

“Pak Syamsuar ini uyang kito, dio baik, sederhana, dan taat agama. Kepemimpinannya sudah teruji, kalau tak percayo tenguk Siak tu,” kata Murni meniru informasi dari keponakannya di Pekanbaru.

Setelah melihat langsung wujud Syamsuar, Murni semakin tersemat untuk memilih Syamsuar. “Betul kata Hendri, Pak Syamsuar orangnyo ramah tak macam calon lain yang senyum saje susah. Ini Pak Syamsuar bersalaman dengan sayo sampai pukul-pukul tangan, akrab betul,” ucap Murni.

Syamsuar berlalu, Murni tetap tampak girang dan dia berteriak coblos nomor 1, menari-nari dengan gerakan spontan.

Tak hanya Murni dan Hj Zaiyah yang sudah mengenali Syamsuar, pedagang lainnya juga demikian. Bahkan, para pedagang sudah tahu nomor urut pasangan Syamsuar-Edy Nasution.

Blusukan Syamsuar ini kental dengan adat budaya Melayu, sejak naik Pelabuhan Panipahan Syamsuar sudah disambut dengan dua kelompok ibu-ibu rabana kemudian menelusuri pasar dan diantar hingga menggelar kampanye dialogis di kediaman tokoh masyarakat setempat, Haji Darwis.

Sepanjang blusukan di pasar hingga ke rumah Haji Darwis, ibu-ibu rabana itu tak henti-hentinya menabuh kompang sambil berjalan dan bernyanyi sepanjang hampir 1 kilometer.