PEKANBARU (CAKAPLAH) - Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kabupaten Bengkalis bersama Rumpun Melayu Bersatu - Laskar Hulubalang Melayu Riau (RMB-LHMR) dan Dinas PMD Bengkalis menaja pelatihan peningkatan kapasitas LAMR Desa dan Pemangku Adat se-Kabupaten Bengkalis "Angkatan Pertama", Selasa (23/4/2018).

Puluhan Kepala Desa hadir memenuhi ruangan acara yang diadakan di Hotel Rauda Pekanbaru yang digelar dari tanggal 23-25 April 2018.

Ketua Majelis Kerapatan Adat (MKA) LAMR Bengkalis, Zainudin Yusuf mengatakan kegiatan ini sebagai pembekalan kepada pengurus lembaga Adat di Desa, serta Kepala Desa tentang bagaimana budaya melayu.

Sedianya untuk tahap pertama ini, pihak panitia mengundang pengurus dari 2 Kecamatan yakni Kecamatan Bantan dan Bengkalis. Namun yang hadir hanya dari Kecamatan Bengkalis saja.

"Acara ini bertajuk pemberian pembekalan. Memang Kades dari Bantan tidak hadir, informasi yang saya dapatkan dari pihak Kecamatan Bengkalis, para Kades dari Bantan tidak diizinkan untuk hadir sehingga mereka tidak hadir. Katanya acara kita ilegal," kata Zainudin Yusuf.

Salah seorang peserta, Suswanto, merupakan Kades Wonosari mengatakan bahwa acara ini penting dilaksanakan. Apalagi untuk Kepala Desa, bagaimana menerapkan budaya Melayu dalam memimpin Pemerintahan Desanya.

"Mengingat juga tahun 2020 mendatang Riau akan menjadi pusat kebudayaan Melayu. Maka kami para Kepala Desa selayaknya mendapat pelatihan dan bimbingan, bagaimana di Desa nanti kita bisa mempersiapkannya," ujarnya.

Senada dengan dirinya, Kades Sebauk, Meftahuddin, menyebut acara ini sebagai bentuk menghidupkan kembali simpul-simpul kebudayaan Melayu di Kabupaten sampai Desa. Dirinya menilai saat ini Adat Melayu semakin lama kian tergerus oleh zaman.

"Acara ini tidak Ilegal. Apalagi diselenggarakan oleh LAMR Kabupaten Bengkalis," pungkasnya.