Ketua Panitia Pelaksanaan Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) Kementerian Keuangan, Benny Septialdi, dan Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau, Ir H Ferry HC.
|
(CAKAPLAH) - Presiden Joko Widodo akan melakukan kunjungan ke Riau 8-9 Mei 2018. Salah satu agendanya adalah melakukan peremajaan sawit masyarakat di Rokan Hilir.
Hal itu dikemukakan Ketua Panitia Pelaksanaan Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) Kementerian Keuangan, Benny Septialdi, didampingi Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau, Ir H Ferry HC, kepada wartawan, Senin (7/5/2018).
"Di Rokan Hilir nanti presiden akan memberikan bantuan dana PSR, bantuan bibit sawit dan sertifikasi lahan," kata Benny.
Dia menjelaskan bahwa kegiatan peluncuran peremajaan sawit di Provinsi Riau akan digelar di Desa Kepenghuluan Pelita, Kecamatan Bagan Sinembah, Kabupaten Rokan Hilir. Sebanyak 131 kepala keluarga yang tergabung dalam KUD Subur Makmur akan menerima bantuan hibah dana peremajaan sawit dengan total nilai mencapai Rp8,2 miliar diperuntukkan bagi 328 hektare.
Dia menjelaskan, program yang mulai digulirkan Presiden Joko Widodo pada 2017 lalu tersebut bertujuan meningkatkan produktvitas perkebunan sawit rakyat. Karena secara umum produktivitasnya masih rendah.
"Presiden ingin sawit rakyat menjadi lebih produktif dengan hasil panen 10 ton per hektare. Saat ini rata-rata baru satu sampai lima ton, masih jauh," ujarnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, dalam program PSR yang melibatkan lintas kementerian yakni Kementerian Keuangan, Kementerian Pertanian, KLHK dan Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR) tersebut diharapkan dapat membantu meningkatkan produktvitas sawit rakyat yang rendah.
Secara umum, Benny menjelaskan dari total lahan sawit Indonesia yang mencapai 14,03 juta hektare. Sepertiga diantaranya atau 5,61 juta hektare merupakan lahan sawit milik rakyat. Pemilihan bibit yang salah, perawatan yang tidak tepat serta umur tanaman sawit yang tua, kata dia menjadi faktor rendahnya produktvitas.
"Jadi bisa dibayangkan dampak dari peremajaan sawit jika selesai dilakukan ke PSR," tuturnya.
Sebelumnya Presiden Jokowi melakukan kegiatan serupa di Kabupaten Musi Banyuasi, Sumatera Selatan pada Oktober 2017 silam. Peluncuran serupa juga telah dilakukan di Serdang Bedagai sebulan berikutnya. Riau menjadi provinsi ke tiga setelah dua lokasi diatas dalam upaya peremajaan sawit.
Presiden Jokowi dijadwalkan tiba di Pekanbaru pada Rabu (8/5/2018). Selama dua hari, Presiden direncanakan akan menghadiri sejumlah kegiatan termasuk Rakernsa Hanura di Riau, Harlah NU ke-92 serta kegiatan penanaman kembali atau replanting perkebunan sawit masyarakat di kabupaten Rokan Hilir.
Penulis | : | Azumar |
Editor | : | Ali |
Kategori | : | Ekonomi, Pemerintahan, Riau, Kabupaten Rokan Hilir |