Ratusan Kepsek Ikuti Sosialisasi Budaya Melayu Riau sebagai Muatan Lokal di Sekolah
Selasa, 08 Mei 2018 17:18 WIB
BANGKINANG (CAKAPLAH) - Ratusan kepala sekolah (kepsek) dari tingkat SD/MI dan SMP/MTs se-Kabupaten Kampar mengikuti sosialisasi budaya Melayu Riau sebagai muatan lokal wajib SD/MI dan SMP/MTs se-Kabupaten Kampar
Sosialisasi ini mengangkat tema "mengembalikan marwah Kampar sebagai mata air peradaban Melayu Riau".
Tampil sebagai penelis adalah Ketua Majelis Kerapatan Adat Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau Datuk Al Azhar, Anggota Dewan Pendidikan Provinsi Riau Drs Werkanis AS,M Pd dan tokoh muda Kampar Yuyun Hidayat, MSc.
Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Santoso. Turut hadir ratusan kepala sekolah tingkat SD/MI, SMP/MTs, Ketua Komunitas Peduli Bangsa (KPB) Afrida Yani, Direktur Smart Neutron Mudiono dan undangan lainnya.
Ketua Yayasan Gahara Masrinur,SHI yang juga ketua panitia sosialisasi budaya Melayu Riau sebagai muatan lokal wajib SD/MI dan SMP/MTs se-Kabupaten Kampar mengatakan, sosialisasi ini digelar menindaklanjuti Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 17 tentang Pembelajaran Muatan Lokal dan Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Riau dan Peraturan Gubernur Riau tentang pembelajaran muatan lokal Melayu Riau.
Masrinur menjelaskan, Yayasan Gahara yang telah berdiri tahun 2015 dan bergerak di pembelajaran muatan lokal dan tentang budaya Melayu telah melatih guru-guru di kecamatan di Tapung dan Kampar Kiri tentang pelajaran muatan lokal budaya Melayu Riau.
Bupati Kampar yang diwakili Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Santoso dalam sambutannya menyampaikan, berbanggalah menjadi orang Melayu Riau dan lebih bangga lagi karena Bahasa Indonesia diambil dari bahasa Melayu Riau.
Ia mengajak masyarakat Kabupaten Kampar melestarikan adat budaya Melayu Kampar karena seni budaya Kampar bernilai tinggi dan dikenal daerah lain hingga negara tetangga. "Salah satu yang perlu dilestarikan adalah cara memainkan alat musik tradisional seperti gong dan calempong," kata Santoso.
Sementara itu Anggota Dewan Pendidikan Provinsi Riau Werkanis, AS dalam pemaparannya menyampaikan, yang perlu dikembangkan di Riau adalah potensi muatan lokal itu sendiri. Kemudian yang terpenting yang untuk dikembangkan salah satu adalah budaya disiplin dan spirit serta semangat.
Mengenai kurikulum tentang Budaya Melayu Riau, materinya akan dibuat oleh Lembaga Adat Melayu Riau dan Tim pengembang kurikulum muatan lokal.
Selanjutnya Ketua MKA LAM Riau Al Azhar dalam pemaparan materinya mengungkapkan, muatan lokal muncul dengan dua alasan. Pertama, tahun 1980an muatan lokal sudah ada di sekolah. Waktu itu Dinas Pendidikan Provinsi Riau dipimpin oleh Arifin DS dan dilanjutkan oleh Soemardi Taher. Tahun 2010 ada pengembangan oleh Dinas P dan K Provinsi Riau.
Tahun 2013 pemerintah mengembangkan kurikulum 2013 atau K13. Muatan lokal dalam K13 secara teoritis terdapat dalam dua hal yakni, materi menggunakan kearifan lokal dan muatan lokal budaya Melayu Riau baru bisa dilaksanakan sepanjang ada payung hukumnya.
Ia menuturkan, Perda Penyelenggaraan Pendidikan yang didalamnya terdapat muatan lokal wajib budaya Melayu Riau saat itu belum bisa digunakan karena masih menunggu Peraturan Gubernur (Pergub). Namun Pergub itu sempat mangkrak selama dua tahun. LAM Riau akhirnya mendorong terbitnya Pergub dengan membuat rancangan Pergub sehingga lahirlah Pergub Muatan Lokal Wajib Budaya Melayu Riau.
Kemudian pada tahun 2016 terjadi peralihan lagi di sistem pendidikan. SMA sederajat pindah kewenangannya ke Pemerintah Provinsi Riau sehingga Perda yang sudah ada menjadi kadaluarsa dan perlu membuat Perda yang baru lagi.
Al Azhar mengungkapkan, BAB mengenai wajib budaya Melayu Riau ini sempat dihapus, namun beruntung saja ada orang yang memberitahunya sehingga muatan lokal budaya Melayu Riau dalam Perda tersebut tidak berubah. "Titik koma tak dirubah. Perda itu sudah disahkan dan artinya muatan lokal tetap ada," katanya.
Alasan kedua perlu adanya muatan lokal Melayu Riau karena saat ini Indonesia menghadapi bermacam-macam krisis, multi dimensi. Namun krisis yang paling fundamental adalah kritis akhlak, krisis moral. Dalam bahasa adat disebut krisis jati diri. "Itu yang paling dahsyat," tegas Al Azhar.
Ia juga mengungkapkan persoalan narkoba yang saat ini sudah merajalela hingga ke pelosok desa. LAM Riau akan menghadap Polda bagaimana mencari solusi terhadap hal ini.
Lebih lanjut dikatakan, muatan lokal budaya Melayu Riau disusun sedemikian rupa. Diantaranya pengetahuan keRiauan sekitar 40 persen dan 60 persen mengenai lingkup dirinya.
Penelis lainnya Yuyun Hidayat yang juga tokoh muda Riau asal Kabupaten Kampar sangat setuju sekali adanya muatan lokal di sekolah.
Dikatakan, orang Kampar luar biasa dan banyak memiliki potensi. "Jumlah orang Kampar dan berhasil di Malaysia mendekati dua juta orang belum lagi di daerah lain," ulasnya.
Ia juga mengungkapkan, banyak terjadi kemunduran akhlak dan karakteristik generasi muda saat ini. "Yang namanya anak-anak merupakan kertas putih kosong, yang mengisi itu kita orang tua sendiri. Mengajarkan anak-anak sebagai pemimpin lah, pekerjakah itu terserah kita. Anak itu hanya mengikuti. Dia belajar dari apa yang dia tahu, lihat," bebernya.
Orang tua juga harus mampu memfilter hal-hal yang tidak baik dari penggunaan teknologi. "Banyak dari kita tak pernah mau belajar mengikuti perkembangan teknologi. Anak-anak banyak tahu Facebook dan internet, harusnya kita lebih banyak tahu tentang internet karena kita memfilternya," ucap Yuyun.
Sosialisasi ini mengangkat tema "mengembalikan marwah Kampar sebagai mata air peradaban Melayu Riau".
Tampil sebagai penelis adalah Ketua Majelis Kerapatan Adat Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau Datuk Al Azhar, Anggota Dewan Pendidikan Provinsi Riau Drs Werkanis AS,M Pd dan tokoh muda Kampar Yuyun Hidayat, MSc.
Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Santoso. Turut hadir ratusan kepala sekolah tingkat SD/MI, SMP/MTs, Ketua Komunitas Peduli Bangsa (KPB) Afrida Yani, Direktur Smart Neutron Mudiono dan undangan lainnya.
Ketua Yayasan Gahara Masrinur,SHI yang juga ketua panitia sosialisasi budaya Melayu Riau sebagai muatan lokal wajib SD/MI dan SMP/MTs se-Kabupaten Kampar mengatakan, sosialisasi ini digelar menindaklanjuti Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 17 tentang Pembelajaran Muatan Lokal dan Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Riau dan Peraturan Gubernur Riau tentang pembelajaran muatan lokal Melayu Riau.
Masrinur menjelaskan, Yayasan Gahara yang telah berdiri tahun 2015 dan bergerak di pembelajaran muatan lokal dan tentang budaya Melayu telah melatih guru-guru di kecamatan di Tapung dan Kampar Kiri tentang pelajaran muatan lokal budaya Melayu Riau.
Bupati Kampar yang diwakili Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Santoso dalam sambutannya menyampaikan, berbanggalah menjadi orang Melayu Riau dan lebih bangga lagi karena Bahasa Indonesia diambil dari bahasa Melayu Riau.
Ia mengajak masyarakat Kabupaten Kampar melestarikan adat budaya Melayu Kampar karena seni budaya Kampar bernilai tinggi dan dikenal daerah lain hingga negara tetangga. "Salah satu yang perlu dilestarikan adalah cara memainkan alat musik tradisional seperti gong dan calempong," kata Santoso.
Sementara itu Anggota Dewan Pendidikan Provinsi Riau Werkanis, AS dalam pemaparannya menyampaikan, yang perlu dikembangkan di Riau adalah potensi muatan lokal itu sendiri. Kemudian yang terpenting yang untuk dikembangkan salah satu adalah budaya disiplin dan spirit serta semangat.
Mengenai kurikulum tentang Budaya Melayu Riau, materinya akan dibuat oleh Lembaga Adat Melayu Riau dan Tim pengembang kurikulum muatan lokal.
Selanjutnya Ketua MKA LAM Riau Al Azhar dalam pemaparan materinya mengungkapkan, muatan lokal muncul dengan dua alasan. Pertama, tahun 1980an muatan lokal sudah ada di sekolah. Waktu itu Dinas Pendidikan Provinsi Riau dipimpin oleh Arifin DS dan dilanjutkan oleh Soemardi Taher. Tahun 2010 ada pengembangan oleh Dinas P dan K Provinsi Riau.
Tahun 2013 pemerintah mengembangkan kurikulum 2013 atau K13. Muatan lokal dalam K13 secara teoritis terdapat dalam dua hal yakni, materi menggunakan kearifan lokal dan muatan lokal budaya Melayu Riau baru bisa dilaksanakan sepanjang ada payung hukumnya.
Ia menuturkan, Perda Penyelenggaraan Pendidikan yang didalamnya terdapat muatan lokal wajib budaya Melayu Riau saat itu belum bisa digunakan karena masih menunggu Peraturan Gubernur (Pergub). Namun Pergub itu sempat mangkrak selama dua tahun. LAM Riau akhirnya mendorong terbitnya Pergub dengan membuat rancangan Pergub sehingga lahirlah Pergub Muatan Lokal Wajib Budaya Melayu Riau.
Kemudian pada tahun 2016 terjadi peralihan lagi di sistem pendidikan. SMA sederajat pindah kewenangannya ke Pemerintah Provinsi Riau sehingga Perda yang sudah ada menjadi kadaluarsa dan perlu membuat Perda yang baru lagi.
Al Azhar mengungkapkan, BAB mengenai wajib budaya Melayu Riau ini sempat dihapus, namun beruntung saja ada orang yang memberitahunya sehingga muatan lokal budaya Melayu Riau dalam Perda tersebut tidak berubah. "Titik koma tak dirubah. Perda itu sudah disahkan dan artinya muatan lokal tetap ada," katanya.
Alasan kedua perlu adanya muatan lokal Melayu Riau karena saat ini Indonesia menghadapi bermacam-macam krisis, multi dimensi. Namun krisis yang paling fundamental adalah kritis akhlak, krisis moral. Dalam bahasa adat disebut krisis jati diri. "Itu yang paling dahsyat," tegas Al Azhar.
Ia juga mengungkapkan persoalan narkoba yang saat ini sudah merajalela hingga ke pelosok desa. LAM Riau akan menghadap Polda bagaimana mencari solusi terhadap hal ini.
Lebih lanjut dikatakan, muatan lokal budaya Melayu Riau disusun sedemikian rupa. Diantaranya pengetahuan keRiauan sekitar 40 persen dan 60 persen mengenai lingkup dirinya.
Penelis lainnya Yuyun Hidayat yang juga tokoh muda Riau asal Kabupaten Kampar sangat setuju sekali adanya muatan lokal di sekolah.
Dikatakan, orang Kampar luar biasa dan banyak memiliki potensi. "Jumlah orang Kampar dan berhasil di Malaysia mendekati dua juta orang belum lagi di daerah lain," ulasnya.
Ia juga mengungkapkan, banyak terjadi kemunduran akhlak dan karakteristik generasi muda saat ini. "Yang namanya anak-anak merupakan kertas putih kosong, yang mengisi itu kita orang tua sendiri. Mengajarkan anak-anak sebagai pemimpin lah, pekerjakah itu terserah kita. Anak itu hanya mengikuti. Dia belajar dari apa yang dia tahu, lihat," bebernya.
Orang tua juga harus mampu memfilter hal-hal yang tidak baik dari penggunaan teknologi. "Banyak dari kita tak pernah mau belajar mengikuti perkembangan teknologi. Anak-anak banyak tahu Facebook dan internet, harusnya kita lebih banyak tahu tentang internet karena kita memfilternya," ucap Yuyun.
Penulis | : | Akhir Yani |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pendidikan, Riau |
Untuk saran dan pemberian informasi kepada CAKAPLAH.com, silakan kontak ke email: redaksi@cakaplah.com
Berita Terkait
Rabu, 26 Oktober 2022 11:45 WIB
Kota Berbudaya Melayu Tak Tumbuh di Pekanbaru, Muflihun: Sebagai Anak Pekan Saya Sedih
Sabtu, 08 Oktober 2022 21:37 WIB
Melayu Chef Association Riau Perkenalkan Tiga Menu Rendah Kalori, Cocok untuk Diet
Rabu, 05 Januari 2022 10:32 WIB
Bantu Pemulihan Pasca Pandemi, Kepala SKK Migas Apresiasi Sentra Budaya-Ekraf Melayu Riau
Sabtu, 26 Februari 2022 06:36 WIB
Mahathir Kesal Bangsa Melayu Masih Tertinggal
Rabu, 04 Agustus 2021 22:00 WIB
LLMB Riau-Kepri akan Gelar Mubeslub, Ini yang Dibahas
Selasa, 14 Februari 2023 15:34 WIB
Selama Gelaran MTQ, ASN Pemko Pekanbaru Diinstruksikan Pakai Baju Melayu
Selasa, 06 September 2022 22:10 WIB
Bahasa Melayu Diusulkan Jadi Bahasa Kerja di ASEAN, DPR RI Minta Masukan ke Riau
Senin, 14 Mei 2018 21:20 WIB
Wan Thamrin Hasyim Ditabalkan sebagai Datuk Seri Timbalan Setia Amanah
Senin, 13 Juni 2022 10:59 WIB
Meriahkan HUT Pekanbaru, 16-23 Juni Pegawai Pemko Wajib Pakai Baju Melayu
Jum'at, 08 Desember 2017 18:21 WIB
Marzum: Bekal Anak Sekolah Bolu Kemojo bukan Donat Lagi
Senin, 28 Maret 2022 14:59 WIB
Melayu Merindu, Wujudkan Mimpi Industri Tekstil dan Fashion Riau
Selasa, 26 Februari 2019 18:36 WIB
LAMR Gelar Majelis Syarahan Sempena Haul ke-4 Tenas Effendy
Jum'at, 20 April 2018 15:00 WIB
Peringati HKN, Seluruh Petugas Bandara SSK II Pekanbaru Gunakan Pakaian Melayu
Sabtu, 05 Mei 2018 20:49 WIB
LAMR Pinang Plt Gubernur Riau untuk Penabalan Gelar Adat
Sabtu, 10 Desember 2016 14:43 WIB
Hadirkan Chef Aiko, Melayu Food Festival Jadi Ikon Wisata Baru di Riau
Jum'at, 08 Desember 2017 20:09 WIB
Disbud Riau Putar Film Dokumenter di 6 Kabupaten
Jum'at, 08 Desember 2017 15:32 WIB
Sore Ini Gubernur Riau Dijadwalkan Buka Pekan Rantau Melayu
Selasa, 07 Maret 2017 10:30 WIB
Gubri Petik Dendang Melayu di "Riau Art Camp Festival"
Sabtu, 20 Oktober 2018 16:33 WIB
LAMR Pekanbaru Janji akan Perjuangkan Nasib Guru BMR
Selasa, 28 Februari 2017 18:37 WIB
Sekda: Pak Tennas Suri Tauladan Kita
Kamis, 18 April 2019 19:49 WIB
Disbud Beri Perhatian Khusus Pelestarian Cagar Budaya Riau
Kamis, 17 Agustus 2017 18:24 WIB
LAM Tak Akan Dukung Kebijakan di Luar Visi Riau 2020
Jum'at, 16 Juni 2017 20:11 WIB
Wawako Pekanbaru Terima Kunjungan Silaturahmi Delegasi DMDI
Rabu, 08 November 2017 17:57 WIB
Belum Tuntas, LAMR Bentuk Tim untuk Jumpai Kordias dan Suhardiman
Rabu, 29 November 2017 17:29 WIB
DPR Sayangkan Cagar Budaya Masjid Raya Pekanbaru Turun Status
Selasa, 25 April 2017 20:19 WIB
Dispar Motivasi Arsitek di Riau Tunak dengan Nilai Kemelayuan
Minggu, 20 Februari 2022 16:08 WIB
Anies Baswedan Sebut Melayu Simpul Pengikat Kebangsaan
Jum'at, 06 Oktober 2017 14:47 WIB
'Bah Jamel' dari Meranti Juara IV Lomba Film Dokumenter BPNB Kepri
Senin, 14 Mei 2018 22:00 WIB
Wan Thamrin Hasyim Resmi Sandang Gelar Datuk Seri Timbalan Setia Amanah
Minggu, 20 Agustus 2017 22:01 WIB
LAM Riau Sayangkan Event Man of The Year Terkesan Tertutup
Jumat, 29 September 2023
Komisi II Usul Kementerian ATR/BPN dan KLHK Kolaborasi Selesaikan Redistribusi Tanah
Jumat, 29 September 2023
Setjen DPR Berikan Perhatian Terhadap Pensiunan Melalui P3S
Kamis, 28 September 2023
TikTok Shop Cs Dilarang, Ketua DPR Berharap Aturan Baru Ciptakan Keseimbangan Pasar Digital dan Konvensional
Kamis, 21 September 2023
Ancaman DBD Meningkat, Puan Dorong Sosialisasi Masif Tekan Risiko Kematian
Berita Pilihan
Selasa, 26 April 2022
DPRD Dukung Pemprov Riau Tindak Tegas PKS Nakal, Kalau Melanggar Cabut Izin !
Selasa, 26 April 2022
Polemik Rotasi AKD DPRD Riau, Sugeng Pranoto: Hari Kamis Paripurna
Selasa, 26 April 2022
Sikapi Turunnya Harga Sawit di Riau, Ini Upaya Gubri
Selasa, 26 April 2022
CPNS dan PPPK Baru di Rohul Dipastikan Tak Terima THR, Ini Sebabnya...
Selasa, 26 April 2022
Sambut Mudik Lebaran, HK Operasikan 2 Ruas JTTS, Termasuk Tol Pekanbaru-Bangkinang
Senin, 28 Maret 2022
Ibu Muda Ini Ditangkap Polisi Usai Simpan Narkotika di Kandang Anjing
Minggu, 27 Maret 2022
Polda Riau Tingkatkan Kasus Jembatan Selat Rengit Meranti ke Penyidikan
Selasa, 26 April 2022
PPKM Level 2 Kota Pekanbaru Berlanjut hingga 9 Mei
Selasa, 26 April 2022
Parisman: 10 Tahun Visioner yang Menenggelamkan Pekanbaru
Topik
Selasa, 07 November 2023
Riau Terima Penghargaan Bhumandala Award 2023
Senin, 12 Desember 2022
Kapolda Riau Resmikan Kantor Pelayanan Terpadu Polres Rohil di Bagansiapiapi
Selasa, 08 Januari 2019
Penerimaan Pajak Air Tanah Pekanbaru 2018 Meningkat
Minggu, 06 Januari 2019
Mega Training 'Magnet Rezeki'
Selasa, 23 April 2024
Gelar Workshop UKMK Berbasis Kelapa Sawit, Aspek-Pir Riau Angkat Tema Kecantikan
Selasa, 23 April 2024
Masyarakat Pekanbaru Nikmati Layanan Kesehatan 'Doctor on Call'"
Senin, 22 April 2024
Pesan Bluebird Pakai WhatsApp, Kenapa Tidak?
Senin, 22 April 2024
Arus Mudik dan Balik Lebaran Aman, Enam Kapolres di Riau Diberi Penghargaan
Minggu, 07 April 2024
Pererat Silaturahmi, Siwo PWI Riau Gelar Buka Bersama BJB dan PSSI
Kamis, 04 April 2024
5 Ide Resep Masakan Pakai Rice Cooker, Cocok untuk Anak Kos!
Kamis, 04 April 2024
Rekomendasi Fashion Wanita Zaman Sekarang
Jumat, 29 Maret 2024
Pengusaha Wanita di Riau Bagi-bagi Takjil Gratis kepada Pengguna Jalan
Kamis, 02 Maret 2023
Wadah Menyalurkan Bakat, Ketua DPRD Riau Yulisman Hadiri Festival Musik Akustik di SMA Negeri 1 Pasir Penyu Inhu
Rabu, 01 Maret 2023
Rapat Paripurna, DPRD Provinsi Riau Umumkan Reses Masa Persidangan I Tahun 2023
Selasa, 28 Februari 2023
Kunjungi Kemendikbud, Komisi V DPRD Riau Bahas Persoalan PPDB
Kamis, 23 Februari 2023
Disdik Gelar Pelatihan Penguatan Profil Pelajar Pancasila Bagi Guru SD Se-Kota Pekanbaru
Sabtu, 20 April 2024
7 Keunggulan Samsung Galaxy S23 Ultra, Dapatkan di Blibli
Kamis, 29 Februari 2024
Telkomsel dan ZTE Wujudkan Pengalaman Gigabit yang Andal dan Efisien
Selasa, 20 Februari 2024
Samsung Hadirkan Galaxy S24 Series dengan Kecerdasan Software Canggih
Jumat, 09 Februari 2024
Apple Kembangkan 2 Prototipe iPhone Lipat Bergaya Flip
Kamis, 18 April 2024
Ini Dia Manfaat Merawat Gigi, Yuk, Kunjungi Klinik Gigi Terdekat Sekarang!
Kamis, 22 Februari 2024
Pemula di Dunia Yoga? Inilah Panduan Cara Memilih Matras Yoga yang Tepat
Sabtu, 27 Januari 2024
Cegah Resistensi, Gunakan Obat Antibiotik dengan Bijak
Senin, 15 Januari 2024
14 Persiapan Penting Awal Kehamilan untuk Calon Ibunda dan Buah Hati
Sabtu, 06 April 2024
Rangkaian Ramadan Ceria Umri Berakhir, 5.000 Orang Terima Manfaat
Selasa, 26 Maret 2024
BPH UMRI Gelar Lomba Ibadah Praktis Sesuai Tuntunan HPT
Senin, 25 Maret 2024
Berhadiah Umrah dan Beasiswa, Umri Gelar Lomba Tahfidz Alquran
Kamis, 21 Maret 2024
UPT Promosi dan Penerimaan Mahasiswa Baru UMRI Taja Ifthor Jama’i
Rabu, 03 Mei 2023
Kompilasi Semarak Silaturahmi Satu HATI, CDN Bangkinang Santuni Anak Yatim
Rabu, 05 April 2023
Safari Ramadan, PT Musim Mas Salurkan Paket Sembako untuk Anak Yatim dan Fakir Miskin
Selasa, 04 April 2023
Telkomsel Siaga Rafi Sumbagteng Salurkan CSR untuk Panti Jompo bersama Dompet Dhuafa Riau
Jumat, 03 Maret 2023
Tingkatkan Kesehatan dan Budaya Lokal, Bank Mandiri Serahkan Bantuan ke Posyandu dan Grup Rebana
Jumat, 09 Februari 2024
Lika-liku 7 Perjalanan Asmara Ayu Ting Ting hingga Tunangan dengan Anggota TNI
Minggu, 28 Januari 2024
Huh Yunjin Bak Sehati Dengan Han So Hee Kala Cuma Pakai Dalaman Di Trailer LE SSERAFIM
Sabtu, 27 Januari 2024
Gigi Hadid dan Bradley Cooper Tak Sungkan Perlihatkan Kemesraan
Rabu, 24 Januari 2024
Park Ji-hyun Ungkap Persiapan Membinangi Drama Terbarunya
Terpopuler
01
Kamis, 18 April 2024 10:55 WIB
Diduga Tersandung Hukum, Dua Pejabat Eselon II Pemprov Riau Mengundurkan Diri
02
Minggu, 21 April 2024 18:59 WIB
Pekan Depan BUMN China ke Riau, Tinjau Lokasi Jembatan Bengkalis-Pulau Sumatera
03
Rabu, 17 April 2024 14:15 WIB
Manipulasi Video Hasil Sidang MK di TikTok, Pria di Riau Ditangkap
04
Rabu, 17 April 2024 22:47 WIB
Diduga Mabuk saat Nyetir, Bripka YI Tabrak Pagar Dinas Peternakan Riau
05
Kamis, 18 April 2024 22:32 WIB
Dua Kios Aksesoris Mobil di Jalan Soekarno Hatta Pekanbaru Ludes Terbakar
Foto
Rabu, 09 Oktober 2019
Jadi Pimpinan DPRD Siak Dari Partai PAN, Ini Sosok Fairuz
Rabu, 09 Oktober 2019
Indra Gunawan Akan Berjuang Untuk Masyarakat dan Loyal Terhadap Partai
Rabu, 09 Oktober 2019
Ternando Jadi Anggota DPRD Siak Termuda dan Suryono Terpilih Dengan Suara Terkecil
Rabu, 09 Oktober 2019
Reaksi Pimpinan DPRD Siak Terkait PTPN V Buang Limbah Sembarangan
Senin, 14 Agustus 2023
Pengurus Masjid Nurul Ikhlas Kubang Minta Tunjuk Ajar ke Wagubri
Sabtu, 12 Agustus 2023
Gebyar Kandis Bersholawat Bakal Dihadiri Ribuan Jemaah NU
Senin, 31 Juli 2023
Mualaf Riau Butuh Pembinaan, Begini Caranya...
Sabtu, 29 Juli 2023
Mantan Wawako Pekanbaru, Ayat Cahyadi Turut Saksikan Pengukuhan Pengurus Masjid Al-Hamidah Rejosari
Rabu, 13 Maret 2024
Kepala BKPSDM Pekanbaru Harapkan Kinerja ASN Maksimal Selama Bulan Ramadan
Jumat, 08 Maret 2024
Pemko Pekanbaru Sudah Tetapkan Jam Kerja ASN Selama Ramadan 1445 H
Rabu, 28 Februari 2024
Pemko Pekanbaru Masih Tunggu Juknis Pusat Terkait Seleksi CPNS dan PPPK
Selasa, 27 Februari 2024
Kepala BKPSDM Dampingi Pj Walikota Terima Penghargaan Anugerah Kualitas Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Tahun 2023
Indeks Berita