PEKANBARU (CAKAPLAH) - Ketua Himpunan Pengusaha Muda (HIPMI) Riau Budi Febriadi diundang menjadi pemateri dalam acara pelatihan Penguatan Kewirausahaan Pemuda bagi Kelompok Pemuda tahun 2018 yang digelar oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Riau.

Kepada CAKAPLAH.COM, Budi Febriadi mengatakan kegiatan yang digelar sejak Rabu (9/5/2018) lalu ini diikuti oleh 30 pengusaha pemula.

"Ada sekitar 30 pengusaha pemula binaan Dispora yang hadir dan ikut dalam pelatihan. Saya menjadi Narasumber itu dari pukul 16.00 WIB hingga 21.00 WIB. Dan itupun mereka mengaku masih kurang waktu untuk menggali ilmu tentang "penyusunan rencana bisnis" yang saya bawakan," ujar Budi, Jumat (11/5/2018).

Dikatakan Budi, ada beberapa point yang disampaikan. Mulai dari pengertian berusaha, latar belakang dan mengapa orang harus berusaha, kemudian teknik bertahan dalam gelombang ujian usaha sampai kemudian kesimpulan terakhir seluruh orang harus bekerjasama dalam usaha.

"Banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh adek-adek kita. Mulai dari kisah saya dari seorang anak petani di daerah terpencil hingga kini menjadi Ketum HIPMI, ada juga yang bertanya bagaimana bagusnya membuat sebuah rencana bisnis yang tidak akan mati dalam waktu dekat, lalu ada juga yang bertanya tentang apa sebenarnya perbedaan usaha di Riau dan nasional, kiat agar usaha mereka berkembang serta sebenarnya apa dan bagaimana sih agar usaha mereka bisa berkembang. Itu semua saya jawab. Dan saya akui, antusias mereka sangat luar biasa. Waktu 5 jam terasa cepat berlalu," ungkapnya.

Pengusaha properti sukses ini juga menyampaikan ada 3 hal yang membuat pengusaha muda Riau kurang berkembang.

"Yang pertama itu karena mereka tidak punya mentor usaha. Saya dulu korbannya. Bagaimana saya dulu jatuh bangun merintis usaha sendiri. Dan akhirnya saya punya mentor yakni Ketum HIPMI sebelum saya, dan alhamdulillah perlahan saya mulai bangkit lagi," Cakapnya.

Kemudian masalah kedua adalah pengusaha di Riau banyak yang tidak memandang penting Badan hukum baik itu seperti CV ataupun PT.

"Yang selanjutnya, pengusaha muda Riau antara satu pengusaha dengan lainnya dianggap kompetitor. Tercipta persaiangan antara mereka, sehingga sama-sama mati. Tak ada pola mensiasati yang membuat mereka bersatu saja, dengan keahlian yang digabungkan," ungkapnya.

"Tiga hal ini yang tidak dipunyai oleh pengusaha muda di Riau," imbuhnya.

Lanjut Budi, setelah pelatihan selesai 30 peserta ini akan direkrut menjadi anggota HIPMI Riau, dan mereka sangat tertarik.

"Saya menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada Kepala Dispora yang telah membuat acara ini atas prakarsa yang luar biasa ini Ini yang kami butuhkan, pemerintah turun langsung dan peduli kepada pengusaha muda. Sekali lagi ini sangat kita apresiasi," pungkasnya.