Ilustrasi/int
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Badan Pusat Statistik (BPS) Perwakilan Riau mencatat jumlah pengangguran di Provinsi Riau mencapai 188,41 ribu jiwa. Angka ini meningkat sebanyak 8,18 ribu jiwa dibanding tahun sebelumnya.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS Riau, Joni Kasmuri. Ia mengatakan, kaum sarjana yang sudah menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi di Riau, ternyata juga banyak menganggur.
"Pengangguran terbanyak kedua berasal dari tamatan universitas. Angkanya sebesar 8,04 persen. Sedangkan pengangguran terbanyak adalah tamatan SMK sebesar 9,03 persen," jelas Joni.
Sementara untuk mereka yang berpendidikan rendah justru akan menerima pekerjaan apa saja. Oleh sebab itu, tingkat pengangguran terbuka di tingkat SD ke bawah paling kecil diantara semua tingkat pendidikan sebesar 4,24 persen.
"Dari data itu, SMK paling tinggi. Jadi, tamatan SMK malah lebih banyak menganggur. Karena mereka biasanya lebih mengutamakan kemampuannya sebagai bentuk tawaran," cakapnya.
Disampaikannya, sebesar 54,22 persen penduduk bekerja pada kegiatan informal, dan persentase pekerja informal turun 0,24 persen poin dibanding Februari 2017. Kemudian, Kategori Lapangan Pekerjaan yang mengalami peningkatan persentase penduduk yang bekerja adalah Industri Pengolahan (0,95 persen poin), Administrasi Pemerintahan (0,83 persen poin), Perdagangan Besar dan Eceran (0,59 persen poin).
Selanjutnya, Jasa Kesehatan (0,32 persen poin), Informasi dan Komunikasi (0,28 persen poin), Konstruksi (0,23 persen poin), Jasa Pendidikan (0,20 persen poin), Pertambangan dan Penggalian (0,07 persen poin), Pengadaan Listrik dan Gas (0,04 persen poin), Real Estate (0.03 persen poin), dan Jasa Perusahaan (0,02 persen poin).