PEKANBARU (CAKAPLAH)  - Pengadilan Agama Kelas 1A Kota Pekanbaru Provinsi Riau telah menerima setidaknya 809 perkara gugatan perceraian hingga akhir Mei 2018.

"Jumlahnya sampai saat ini terus mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun yang sama pada 2017," kata ketua Pengadilan Agama Pekanbaru melalui Panitera Muda Hukum Pengadilan Agama Kelas 1A Kota Pekanbaru, Fakhriadi, kepada CAKAPLAH.com, Jumat (25/5/2018).

Ia menjelaskan dari 809 perkara gugatan yang diterima tersebut, merupakan gugatan  perkara contensius yang terdiri dari cerai gugat dan cerai talak.

Selain itu terdapat juga 33 perkara volunter atau permasalahan yang diajukan untuk diselesaikan pengadilan dan tidak mengandung sengketa atau masih bisa dimediasi untuk rujuk kembali.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa dari 809 perkara gugatan perceraian hingga akhir bulan Mmei tersebut hampir seluruhnya didominasi oleh pihak perempuan.

Sedangkan untuk alasan terbesarnya disebabkan oleh masalah ekonomi. Fakhriadi mengatakan bahwa dari pertemuan saat mediasi dengan kedua belah pihak, diungkapkan bahwa penyebab adanya gugatan tersebut akibat himpitan ekonomi yang dialami keluarga itu.

"Rata-rata gugatan itu dikarenakan himpitan ekonomi. Jadi mereka (pasutri) memutuskan untuk berpisah," cakapnya lagi.

Ia mengatakan, rekap keseluruhan gugatan perkara yang diterima PA Pekanbaru pada tahun lalu yaitu 1.886 gugatan. Dengan rincian gugatan yang masuk tiap pekan berkisar antara 150 sampai 160 gugatan.

"Kalau kita lihat di bulan Mei tahun ini saja sudah 809 gugatan yang masuk, diprediksi jumlah keseluruhan gugatan tahun ini akan lebih besar dibanding tahun lalu," tukasnya.