Asisten II Setdaprov Riau, Masperi.
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau mengklaim tanpa investasi dan minyak pertumbuhan ekonomi Riau sejak 2015 hingga 2018 mampu bertahan diangka 2,83 persen. Bahkan saat ini berada diangka 2,93 persen.
"Padahal syarat utama untuk menaikan investasi itu adalah investasi. Namun tanpa itu pertumbuhan ekonomi hari ini bisa mencapai 2,93 persen," kata Asisten II Setdaprov Riau, Masperi, kepada CAKAPLAH.com, Jumat (25/5/2018).
Menurut Masperi, pertumbuhan ekonomi sebesar itu adalah positif dan berkualitas. Arti berkualitas dimaksud karena sektor ril bergerak, dan masyarakat masih bisa mempertahankan daya belinya kendati masih ada pluktuasi.
"Misalnya masyarakat berpenghasilan Rp100 ribu setiap hari, dan biaya belanja konsumsi dan sebagainya itu juga Rp100 ribu. Sehingga tidak menimbulkan pengangguran dan tidak menimbulkan kemiskinan. Itu yang disebut dengan pertumbuhan ekonomi berkualitas," ujarnya.
Dengan kondisi demikian, lanjut Masperi, maka masyarakat tetap bisa menjaga keuangannya, karena biaya sehari-hari belum menggunakan tabungannya dan masih bisa dicukupi dengan penghasilan sehari-harinya.
Selain itu, faktor lain pertumbuhan berkualitas disebabkan faktor industri kecil menengah dan rumah makan. Memang sektor itu bisa minus dan plus, apalagi saat menghadapi hari-hari besar seperti lebaran.
"Jadi sejak priode 2015 sampai sekarang pertumbuhan ekonomi kita tanpa investasi. Tapi kita mampu bertahan diangka 2,83 persen. Jadi jangan dilihat pertumbuhan ekonomi persen 5 persen dan sekarang dibilang anjlok, tentu kita lihat dulu itu harga minyak berapa, investasi masuk berapa," tukasnya.
Penulis | : | Amin/Advertorial |
Editor | : | Ali |
Kategori | : | Riau, Pemerintahan, Ekonomi |