BANGKINANG (CAKAPLAH) - Selama pelaksanaan Operasi Ketupat Muara Takus tahun 2018, ada empat potensi kerawanan yang harus diwaspadai bersama yakni stabilitas harga dan ketersediaan bahan pangan, kamseltibcarlantas pada saat arus mudik dan arus balik, bencana alam dan gangguan kamtibmas lainnya serta ancaman tindak pidana terorisme.

Hal itu disampaikan Kapolres Kampar AKBP Andri Ananta Yudhistira saat membacakan amanat Kapolri pada apel gelar pasukan Operasi Ketupat Muara Takus 2018 Polres Kampar, Rabu (6/6/2018) di Lapangan Pelajar, Bangkinang dengan tema "Melalui apel gelar pasukan operasi ketupat Muara Takus 2018, kita tingkatkan sinergi Polri dengan instansi terkait dalam rangka memberi rasa aman dan nyaman pada perayaan Idul Fitri 1439-H,"

Apel gelar pasukan ini dihadiri Bupati Kampar H Azis Zaenal bersama Forkopimda Kabupaten Kampar diantaranya Dandim 0313/KPR, Ketua PN Bangkinang, Kajari Kampar, Danyonif 132/ BS, Kalapas Kelas II A Bangkinang, kepala OPD dan instansi terkait dan pejabat utama Polres Kampar beserta Kapolsek jajaran. Pasukan upacara terdiri personil Polres Kampar, Kodim 0313/ KPR, Yonif 132/ BS, Satpol PP Kampar, Dishub Kampar, Diskes Kampar dan ormas Senkom.

Pada apel gelar pasukan ini dilakukan pemeriksaan pasukan oleh pimpinan apel didampingi Forkopimda Kabupaten Kampar, selanjutnya pemasangan pita tanda operasi oleh pimpinan apel kepada perwakilan personil dari Polri, TNI, Satpol PP dan Dishub Kampar.

Melanjutkan amanat Kapolri, Kapolres Kampar menyampaikan, Operasi Ketupat 2018 ini merupakan Operasi kepolisian terpusat yang dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia mulai tanggal 7 Juni 2018 dengan melibatkan 173.397 personel pengamanan gabungan dari instansi Polri, TNI, Pemda dan stake holders lainnya, serta akan digelar 3.097 pos pengamanan, 1.112 pos pelayanan, 7 pos terpadu dan 12 pos check point.

Setelah apel gelar pasukan ini dilanjutkan dengan kegiatan tambahan yaitu pembuatan video dukungan untuk mensukseskan Asian Games XVIII tahun 2018 oleh Forkopimda Kampar bersama seluruh peserta upacara, dilanjutkan pemusnahan barang bukti hasil Ops Cipkon dan K2YD (Kegiatan Kepolisian Yang Ditingkatkan) berupa petasan, kembang api serta miras dan produk makanan kadaluarsa.