KAMPA (CAKAPLAH) - Tahapan pembangunan Integrated Cold Storage (ICS) atau fasilitas pendinginan ikan terintegrasi di Kabupaten Kampar tepatnya di Desa Koto Perambahan, Kecamatan Kampa semakin menunjukkan perkembangan.

Pada Ahad (15/7/2018) pekan lalu, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia telah memaparkan rencana pembangunan ICS. Pemerintah Kabupaten Kampar pun sudah menyampaikan kesiapan lahan, listrik, air maupun rencana pembangunan infrastruktur pendukung.

Pemaparan disampaikan Direktur Bina Mutu dan Diversifikasi Produk Kelautan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Innes Rahmania di hadapan Wakil Bupati Kampar Catur Sugeng Susanto, SH dan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kampar Drs Yusri, MSi di ruang rapat kantor Bupati Kampar.

Innes menilai Pemkab Kampar mempunyai keseriusan dan komitmen yang tinggi agar pembangunan Gudang Beku Terintegrasi (Integrated Cold Storage) yang didanai APBN berada di wilayah Kabupaten Kampar. Menurutnya, Kampar telah mengalahkan tujuh kabupaten dan provinsi lainnya yang juga menginginkan pembangunan ICS di wilayahnya.

Pembangunan ICS di Kampar akan dibangun oleh rekanan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI yakni PT Shahnaz Swa Mandiri yang telah teruji di berbagai proyek pembangunan di Indonesia.
Innes juga mengatakan pembangunan pabrik pengolahan ikan ini nantinya diperkirakan mampu meraih Pendapatan Asli Daerah (PAD) bagi Pemkab Kampar sebesar Rp850 juta pertahun dan menciptakan lapangan kerja sebanyak lebih kurang 150 orang.

Namun Innes mengharapkan dukungan bersama Pemkab Kampar untuk mempersiap izin seperti izin mendirikan bangunan (IMB), listrik, air bersih dan lainnya sehingga pembangunan tidak terkendala dan berjalan dengan tepat waktu serta dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. “Kita inginkan Pemda Kampar mendukungan pembangunan ini dalam hal lahan yang nanti akan dibangun clear dan clean agar dapat mempercepat proses pembangunan ini,” ucap Innes.

Wakil Bupati Kampar Catur Sugeng Susanto memberikan apresiasi dan mengucapakan selamat kepada Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten yang telah berhasil dalam merebut anggaran APBN untuk pembangunan ICS. "Semoga pembangunan ICS ini cepat terealisasi sehingga masyarakat Kampar khususnya petani ikan dapat memanfaatkan pembangunan ini untuk meningkatkan kesejahteraannya," ujar Wabup.

Wakil Bupati Kampar mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan RI yang sudah memberikan kepercayaan terhadap pembangunan pabrik pengolahan ikan di Kabupaten Kampar.

Sementara itu Sekda Kabupaten Kampar Yusri menegaskan bahwa Pemkab Kampar sangat mendukung penuh pembangunan ICS di Kampar dan segera berkoordinasi dalam hal ini dinas PU, PDAM dan PLN serta stakeholder terkait untuk percepatan pembangunan.

“Untuk lahan kita sudah clear and clean, begitu juga dengan listrik (PLN) dan air bersih (PDAM) tinggal pembangunan jalan menuju ke lokasi sepanjang 300 meter, untuk itu saya meminta agar masing-masing segera berkoordinasi dan percepat pelaksanaan pembangunan ini.” tegas Sekda.

Usai pemaparan, langsung dilakukan penandatanganan penyerahan pekerjaan dari Pemkab Kampar kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan RI dan diserahkan kepada pihak kontraktor.

Selain melakukan pertemuan, Direktur Bina Mutu dan Diversifikasi Produk Kelautan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Innes Rahmania beserta rombongan juga meninjau lokasi yang akan dibangun ICS du Desa Koto Perambahan.

Turut hadir pada peninjauan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Riau H Herman Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Kampar Usman Amin, Pimpinan PDAM Tirta Kampar M.Rusdi, Camat Kampa Kholis, Kabag Protokol dan Humas Setda Kampar Farid Ridha.
Sebelumnya Bupati Kampar H Azis Zaenal berkaitan dengan rencana pendirian ICS ini mengatakan, Kabupaten Kampar membutuhkan dana yang tidak sedikit untuk memacu pembangunan. Oleh sebab itu ia mengakui terus berusaha berjuangan di Kementerian dan tak segan-segan selalu memaparkan potensi Kabupaten Kampar di pejabat kementerian.

Perjuangan itu telah membuahkan hasil, dimana beberapa proyek pembangunan didanai oleh pemerintah pusat seperti pendirian pabrik pengolahan ikan atau integrated cold storage atau pendingin ikan terintegrasi yang akan menyedot jumlah karyawan mencapai 800 orang. Pembangunan ICS oleh Kementerian Perikanan dan Kelautan RI itu akan dilakukan pada tahun 2018 nanti. Ia mengklaim ini adalah ICS yang terbesar di Sumatera.

Selain itu Pemkab Kampar juga mendukung pembangunan pabrik fillet ikan sebagai upaya menaikkan harga jual produksi ikan air tawar di Kabupaten Kampar.

Perjuangan untuk merebut dana pusat bukan tanpa usaha. Bupati Kampar beberapa kali menggelar rapat maupun bertandang langsung ke Kementerian Perikanan dan Kelautan Republik Indonesia.

Bupati Kampar Azis Zaenal tak kenal lelah untuk mendapatkan setiap peluang yang ada guna mendongkrak peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Kampar.  Salah satu adalah memastikan Kampar mendapatkan anggaran dari pemerintah dalam hal pembangunan ICS yang diharapkan dapat mengakomodir hasil panen dari kolam, keramba dan hasil tangkapan ikan lainnya.

Menyadari bahwa untuk membangun sebuah pabrik ini akan membutuhkan dana yang cukup besar dan tidak mungkin apabila menggunakan dana APBD Kabupaten Kampar,  didampingi Kepala Dinas Perikanan Kampar Usman Amin melakukan ekspose di hadapan Nilanto Perbowo selaku Dirjend Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan di Jakarta akhir tahun lalu.

Pada kesempatan tersebut Azis membuktikan keseriusan Pemkab Kampar bahwa pihaknya telah mempersiapkan segala sesuatunya yang menjadi faktor pendukung seperti lahan, air, listrik, infrastruktur serta kecukupan bahan baku plabrik.

"Masyarakat sudah menunggu lama, ini adalah bukti keseriusan kami. Menjadikan Kampar sebagai target Kementerian Perikanan dan Kelautan membuat kami lebih semangat untuk datang menunjukkan itikad baik kami serta keseriusan kami dalam mengharapkan bantuan dari Kementerian untuk pembangunan ICS di Kampar,"  ucap Azis baru-baru ini.

Sementara itu Dirjend Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Nilanto menangkap keseriusan Pemkab Kampar. Ia mengungkapkan bahwa Kampar telah masuk dalam radar Kementerian KKP kami sejak tahun 2017.

Ikan patin dijadikan sebagai komoditas utama untuk membangkitkan ekonomi masyarakat karena saat ini budidaya patin di tengah masyarakat Kampar cukup pesat.