Menristekdikti Mohamad Nasir, didampingi Wakil Bupati Kampar Catur Sugeng Susanto, panen padi sawah Kampar, Kamis (9/8/2018).
|
KAMPAR (CAKAPLAH) - Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Republik Indonesia, Mohamad Nasir, didampingi Wakil Bupati Kampar Catur Sugeng Susanto dan Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau H Ferry HC,
melakukan panen padi sawah di desa Pulau Tinggi, Kecamatan Kampar, Kabupaten Kampar, Kamis (9/8/2018).
Kegiatan ini adalah Bakti Inovasi yang merupakan rangkaian Peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-23 tahun 2018 yang dipusatkan di provinsi Riau.
Padi yang dipanen ini ditanam tiga bulan yang lalu, tepatnya Selasa (15/5/2018).
Pejabat dari pemerintah pusat yang ikut melakukan penanaman diantaranya Dirjen Penguatan Inovasi Kemenristekdikti RI Jumain Appe dan Deputi Bidang Pendayagunaan Teknologi Nuklir Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan), RI Hendig Winarno.
Bibit ini berjenis padi varietas inpari sidenuk dengan metode IPAT BO atau intensifikasi padi aerob terkendali berbasis organik.
Menristekdikti RI Mohamad Nasir dalam pengarahannya menjelaskan, produksi padi di provinsi Riau harus ditingkatkan mengingat kebutuhan pangan ini cukup tinggi di Riau dan tidak sebanding dengan produksi. Disamping itu ia mengingatkan petani maupun pemerintah daerah memperhatikan kualitas padi.
Ia menambahkan, selain padi, sebenarnya tanaman sagu sebagai pengganti beras juga memiliki nilai gizi yang sangat baik dan bisa memenuhi kebutuhan pokok. Namun menurutnya sagu belum begitu populer, bahkan sebagian masyarakat masih beranggapan sagu untuk kalangan masyarakat ekonomi rendah.
Lebih jauh Mohamad Nasir menjelaskan, selain kedua komoditi itu, produksi tanaman kelapa sawit di Kabupaten Kampar cukup tinggi dan telah mampu memberi kontribusi besar bagi pendapatan masyarakat. Namun limbahnya belum dimanfaatkan dengan baik.
"Padahal limbah ini dapat menghasilkan sumber energi dan hal ini harus dapat dikembangkan di Kampar ke depannya untuk memenuhi kebutuhan petani yang cukup besar," katanya.
Hasil pengolahan limbah diantaranya bisa menjadi bahan bakar untuk menggerakkan hand traktor untuk mengolah sawah, menyedot air tanah dan menggerakan mesin air untuk mengairi sawah.
Ia mengatakan, Kemenristekdikti akan memperkenalkan teknologi yang ada di pusat ke daerah, seperti di Kampar untuk pengolahan dan mereproduksi hasil tanamannya. Karena inovasi teknologi akan mendorong pengembangan nilai-nilai ekonomi.
Menristekdikti pada kesempatan ini juga bicara masalah pendidikan. Bagi putra putri Kabupaten Kampar yang berprestasi bisa memanfaatkan bantuan beasiswa dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi maupun kabupaten.
Sementara itu, Bupati Kampar H Azis Zaenal yang diwakili Wakil Bupati Kampar Catur Sugeng Susanto menyampaikan ucapan terima kasih atas kedatangan Menristekdikti di kabupaten Kampar.
"Semoga kedepan dapat memberi motivasi bagi petani Kampar yang lebih maju, melalui pengembangan tanaman padi jenis sidenuk yang dapat menghasilkan lebih baik dari jenis tanaman padi yang ada di Kampar. Bibit ini terbukti lebih unggul," ujar Catur.
Wabup menjelaskan, pada tahun 2018 Kabupaten Kampar telah mengembangkan tanaman padi seluas 5.000 hektare lebih dengan target produksi 6 hingga 8 ton perhektar. Pada tahun 2017, produksi padi di Kabupaten Kampar rata-rata 5 hingga 6 ton per hektare.
"Dengan kedatangan Menristekdikti tentunya harapan kami masyarakat Kampar, produksi tanaman padi melalui pengembangan teknologi dan inovasi baru mampu menghasilkan sembilan hingga dua belas ton per hektare. Ini jelas akan sangat membantu memenuhi kebutuhan padi di Kampar dan memberi harapan bagi petani di Kampar," cakap Catur.
Penulis | : | Akhir Yani |
Editor | : | Ali |
Kategori | : | Pemerintahan, Lingkungan, Riau, Kabupaten Kampar |