PEKANBARU (CAKAPLAH) - Kejadian pengadangan yang berujung pemulangan deklarator #2019GantiPresiden Neno Warisman akhir pekan lalu di Pekanbaru berbuntut panjang. Salah satu yang menjadi persoalan yakni sikap yang tidak mencerminkan budaya Melayu, di mana mobil yang ditumpangi Neno dilempari dan disuruh kembali ke Jakarta.
Ketua Dewan Pengurus Harian (DPH) LAM Riau, Syahril Abubakar mengatakan bahwa dirinya mendengar informasi bahwa ada pihak-pihak luar yang sengaja dibawa ke lokasi tersebut untuk mengadang Neno. Sikap ini tentu mencoreng nilai Kemelayuan.
"Apalagi jika yang mencoreng ini orang luar yang mengaku Melayu," kata Syahril pada Selasa (28/8/2018).
Syahril mengatakan bahwa pihaknya saat ini tengah berkoordinasi dengan kepolisian dan pihak terkait untuk mengungkap kejadian tersebut. Rencananya besok juga akan dilakukan pertemuan untuk membahas khusus kejadian tersebut.
Menurut Syahril, jika memang terbukti kegiatan tidak terpuji itu dilakukan oleh orang yang bukan berasal dari Riau, maka ada beberapa upaya yang akan dilakukannya. Termasuk juga jika memang orang tersebut adalah Melayu Riau Salah satunya yakni dengan menyampaikan ke paguyuban dari pihak tersebut.
"Di tiap-tiap kelompok itu kan ada paguyubannya, nanti akan kita sampaikan ke mereka," ujar Syahril.