PEKANBARU (CAKAPLAH) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Pekanbaru ikut menyoroti pelemahan nilai tukar mata uang Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat (AS). Seperti diketahui, Rabu (5/9/2018) siang rupiah berada di Level Rp14.933 per USD.
Anggota DPRD Kota Pekanbaru Azwendi kepada CAKAPLAH.COM pelemahan rupiah ini secara langsung akan berpengaruh terhadap kenaikan harga bahan pokok yang tentunya akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat.
"Kita semua tidak mau pelemahan Rupiah berdampak kepada masyarakat baik ekonomi bawah maupun atas," ujar Azwendi, Rabu (5/9/2018).
Ia juga mengkhawatirkan merosotnya nilai tukar rupiah ini akan berdampak kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang ada di Pekanbaru.
"Harus ada kebijakan baik ditingkat pemerintah pusat ataupun daerah untuk mensiasati hal ini. Khususnya untuk bidang UMKM. Karena kalau ini terus dibiarkan, ditakutkan UMKM-UMKM akan mati dan otomatis akan semakin memperburuk kondisi perekonomian masyarat," cakapnya.
Lanjut Azwendi, untuk bahan-bahan produksi pelaku UMKM pasti meningkat. Dengan meningkatnya bahan produksi tentu mereka harus menaikkan harga jual.
"Nah di sini mereka akan kesusahan untuk menjualnya. Karena dengan harga yang ditawarkan tinggi, otomatis pasar juga akan berkurang juga. Kita khawatir mereka tidak sanggup bertahan," ungkapnya.
"Sekali lagi kita minta pemerintah untuk segera mencari jalan keluarnya. Sehingga pelaku usaha khususnya di sektor UMKM terus bisa bertahan," pungkasnya.
Penulis | : | Unik Susanti |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Ekonomi, Kota Pekanbaru |