Jony Boyok (tengah) saat berada di Markas FPI
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Status pemilik akun Facebook Jony Boyok yang menghina Ustaz Abdul Somad (UAS) pada 2 September lalu berbuntut panjang. Banyak pihak yang mengecam sikap tersebut, termasuk juga dari Front Pembela Islam (FPI) Pekanbaru, Riau.
Untuk itu pada Rabu (5/9/2018) sore, Jony Boyok dijemput di FPI di Markas FPI Pekanbaru di Jalan Kenanga, Sukajadi. Jony dijemput ke rumahnya oleh anggota FPI untuk menjelaskan dan mempertanggungjawabkan pernyataannya yang pernah dimuat di media sosial.
Disampaikan oleh Panglima FPI Pekanbaru, Khalid Tobing, menyatakan bahwa pernyataan Jony di medsos tersebut merupakan bentuk dari penistaan ulama. Untuk itu, agar mencegah terjadinya aksi-aksi yang tidak diinginkan, maka Jony diminta untuk menjelaskan secara langsung maksud dari statusnya di facebook tersebut.
"Kita tidak ingin langsung bersikap anarkis, meski banyak desakan, kita ingin bertabayyun makanya kita minta yang bersangkutan untuk hadir," ujar Khalid.
Khalid menceritakan bahwa proses penjemputan ini sudah dilakukan sejak beberapa hari lalu dimana jajarannya melakukan pengintaian. "Setelah dipastikan lokasi rumahnya, maka ba'da ashar tadi dijemput untuk diajak bertabayyun di markas," ujarnya.
Di forum tersebut, Jony pun menjelaskan alasannya perihal status dugaan penistaan agama tersebut. Ia juga mengakui kekhilafannya atas dangkalnya pemahaman dirinya soal Islam.
Namun demikian, FPI menegaskan bahwa proses hukum tetap berlangsung. Oleh sebab itu, setelah menerima permintaan maaf dari Jony, ia langsung dibawa sore itu juga ke Reskrimsus Polda Riau.
Penulis | : | Abdul Latif |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Kota Pekanbaru, Peristiwa |