(CAKAPLAH) - Untuk kelima kalinya, Asia Pulp and Paper (APP) Sinar Mas melakukan penanaman 10.000 pohon meranti di Kecamatan Minas, Kabupaten Siak, Riau, Jumat (7/9/2018). Kegiatan ini dalam rangka memperingati 60 tahun hubungan diplomatik Jepang dan Indonesia dengan melibatkan perwakilan bisnis kedua negara, the International Tropical Timer Organization (ITTO), Japan Agency for Environmental Business, serta pemerintah Indonesia.
"Keberhasilan APP Sinar Mas mencatat perolehan 20% pangsa pasar kertas fotokopi di Jepang mencerminkan kepercayaan konsumen Jepang pada kami sejak 25 tahun yang lalu. Tidak hanya dari sisi kualitas produk yang tinggi, tapi juga dari sisi komitmen kami dalam menjalankan bisnis berbasis kehutanan yang berkelanjutan," ungkap Chairman APP Sinar Mas Jepang Tan Ui Sian di Siak, Jumat (7/9/2018).
Dijelaskannya, sejak meluncurkan Kebijakan Konservasi Hutan (FCP) pada 2013 silam, APP Sinar Mas telah menaruh prinsip-prinsip keberlanjutan sebagai penggerak utama bisnisnya. Hal itu sejalan pula dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) yang diadopsi negara-negara dunia dua tahun kemudian demi menciptakan masa depan yang berkelanjutan.
"Selain memperkuat kerja sama antara Indonesia dan Jepang, kegiatan penanaman pohon ini, juga berkontribusi terhadap tiga dari 17 tujuan utama SDGs, yaitu mitigasi perubahan iklim, perlindungan keanekaragaman hayati, dan mendukung kehidupan masyarakat," ujar Tan.
Di tempat yang sama, Chairman of Japan Agency for Environmental Business Mitsunori Kamiya menegaskan pentingnya inisiatif semacam ini bagi masyarakat dan pasar Jepang.
"Untuk mencapai SDGs di 2030 mendatang, seluruh unsur masyarakat dunia termasuk sektor swasta Indonesia dan Jepang perlu bahu-membahu menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan," ungkap Kamiya.
Karena itu, menurutnya Jepang mengapresiasi APP Sinar Mas atas kerja sama penanaman pohon hari ini, maupun berbagai inisiatif lain yang telah diambil untuk memastikan keberlanjutan usahanya di bawah FCP.
Sementara itu, Bupati Siak Syamsuar yang membuka kegiatan penanaman pohon mengharapkan sebanyak 10.000 bibit pohon yang ditanam harus terus dievaluasi. Pohon yang telah ditanam harus bisa terus hidup dengan terpelihara.
"Tolong perhatikan yang telah ditanam itu dipelihara. Ini warisan bagi anak cucu kita," ungkap Syamsuar.
Penulis | : | Satria Yonela |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Lingkungan, Serba Serbi, Riau, Kabupaten Siak |