Ilustrasi
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Aksi sayat tangan yang dilakukan oleh 56 siswa SMP negeri di Pekanbaru disesalkan oleh berbagai pihak. Kejadian ini mendapat perhatian dari banyak kalangan, termasuk dari anggota DPRD Kota Pekanbaru.
Salah satunya datang dari anggota komisi III DPRD Kota Pekanbaru Ferry Sandra Pardede. Ia mengatakan bahwa sekolah dan guru-guru hendaknya dapat mengawasi pelajar. Karena bermacam cara dilakukan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk merusak penerus bangsa.
"Kita meminta pihak sekolah melakukan pengawasan ekstra ketat. Perlu pengawasan khusus untuk kasus ini," ungkapnya.
Politisi Hanura ini juga meminta peran orangtua agar lebih aktif. Apalagi di zaman sekarang ini, orangtua sudah banyak disibukkan dengan kegiatannya masing-masing.
"Sibuk bukan hanya mencari uang, tapi juga mencari-cari kesibukan. Yang tidak perlu diurus orangtua, saat ini saya lihat banyak yang diurus sehingga anak di kesampingkan, memang ini kenyataannnya. Jadi perlu lah orangtua menyadari hal ini," pungkasnya.
Seperti diketahui beberapa waktu lalu sejumlah siswa SMP di Pekanbaru ketahuan menyayat diri dengan benda tajam. Mereka menyayat tangan dengan pecahan kaca dan jarum pentul karena terobsesi video yang menyebar di grup media sosial, Facebook, Instagram dan WhatsApp.
Perilaku menyimpang itu, menurut siswa, dilakukan karena mengalami banyak masalah. Sejumlah siswa mengaku setelah menyayat diri mereka merasa puas walau fisik mereka merasa sakit karena terluka akibat sayatan.
Penulis | : | Unik Susanti |
Editor | : | Ali |
Kategori | : | Pemerintahan, Pendidikan, Kota Pekanbaru |