PALU (CAKAPLAH) - Sudah beberapa hari relawan Riau Care Indonesia (RCI) berada di Sulawesi Tengah membantu korban gempa dan tsunami di Palu dan Donggala.
Kombatan RCI, Ian Tanjung menceritakan pengalamannya selama di berada di Palu dan Donggala melihat bagaimana menderitanya korban gempa dan tsunami disana.
Sejak terjadi 26 September lalu, Ian mengatakan belum semua daerah yang dilanda gempa dan tsunami tersentuh bantuan.
"Kami sudah beberapa hari di Sulawesi, pada 3 Oktober kami jalan darat kurang lebih 36 jam dari Makassar ke Mamuju, Pasang Kayu terus ke Donggala dan Palu," katanya kepada CAKAPLAH.com, Selasa (9/10/2018).
"Kami melihat bagaimana menderitanya saudara-saudara di sini. Belum semua daerah tersentuh bantuan, terlepas dari soal bantuan yang lambat atau apalah. Sekarang bukan saatnya kita menyalah-nyalahkan siapapun," sambungnya.
Karena itu, Ian mengajak seluruh masyarakat Indonesia khususnya Riau sejenak berhenti fikirkan kepentingan politik dan golongan masing-masing.
"Kami mengetuk hati teman-teman yang membaca ini, semoga Allah melunakkan hati kita semua. Percaya lah, kita belum tentu kuat, seandainya kita yang terkena musibah bencana itu. Hanya Allah yang tau. Semoga Allah tidak menimpakan bencana kepada kita di Riau seperti di Lombok dan Sulawesi," ungkapnya.
Bahkan ini sempat menceritakan kalau dirinya tak menangis ketika kerabat dekatnya meninggal. Tapi di sana (Palu-Donggala) dan di Lombok, ia tak kuasa menahan air mata yang keluar setiap saat.
"Mari masyarakat Riau lupakan sejenak pertikaian kita. Buka lah hati sedikit. Sumbangkan lah apa yang bisa. Setidak-tidaknya, doa untuk mereka diantara adzan dan Iqamah dan di waktu-waktu terbaik untuk berdoa. Semoga Allah menolong mereka dan menolong kita semua," ungkap Ian.
Sampai saat ini menurut Ian Tanjung, para korban bencana gempa dan tsunami masih berada di shelter pengungsian sementara, Stadion Gawalise.
Sementara Suardi, salah seorang relawan dari Yayasan Baitul Mal (YBM) PLN Wilayah Riau mengaku, kondisi masyarakat di Palu belum sepenuhnya pulih.
Hanya saja, pada hari ini masyarakat sudah mulai beraktifitas. Seperti kembali dibukanya pasar tradisional dan sekolah-sekolah yang mulai beraktifitas hari ini.
"Untuk di Palu secara berangsur sudah mulai ada aktifitas warga seperti pasar dan anak-anak yang mulai bersekolah. Tetapi kami bersama tim lain juga masih tetap mencoba membantu proses evakuasi dan menyalurkan bantuan," ucapnya.
Hanya saja katanya, saat ini pasokan makanan menjadi kebutuhan paling mendesak."Stok bahan makanan paling dibutuhkan masyarakat Palu dan Donggala saat ini,"tuturnya.
Penulis | : | Amin |
Editor | : | Hadi |
Kategori | : | Sulawesi Tengah, Peristiwa, Nasional |