SUNGAI LEMBU (CAKAPLAH) - Bupati Kampar H Azis Zaenal menyerahkan traktor mini kepada masyarakat Desa Sungai Lembu, Kecamatan Tapung, Sabtu (20/10/2018).

Bupati dalam penyerahan ini didampingi Dirjen Perbenihan Direktorat Jenderal Holtikultura Sukarman, Kasubdit Perbenihan Direktorat Jenderal Holtikultura Purnomo, Kepala Dinas Pertanian dan Holtikultura Kabupaten Kampar Kampar Hendry Dunan, Kepala Desa Sungai Lembu Kawit di GOR Serbaguna Desa Sungai Lembu.

Bupati Kampar mengatakan, seyogyanya dengan kondisi wilayah yang cukup luas setidaknya dari 25 desa yang ada di Kecamatan Tapung minimal harus ada 12 unit traktor.

"Untuk itu kami mengharapkan sinergi dengan pemerintah pusat agar dapat juga memperhatikan kami masyarakat di daerah," ucap Azis.

Ia mengajak masyarakat bersinergi dengan pemerintah dan mengajak anak muda jangan malu jadi petani. "Kita kelola dan kembangkan lahan yang subur ini untuk peningkatan produksi pertanian dan holtikultura," katanya.

Selanjutnya Azis mengajak masyarakat optimis mengembangkan lahan pertaniannya karena hasil pertanian memberikan banyak keuntungan dan manfaat bagi para petani.

"Tinggal kita tingkatkan teknologi dan ilmunya untuk hasil produksi yang maksimal dan lebih baik lagi," terangnya.

Dirjen Perbenihan Direktorat Jenderal Holtikultura Sukarman mengajak masyarakat agar dapat mengembangkan peningkatan produksi tanaman holtikultura sehingga mampu memenuhi kebutuhan masyarakat.

"Kami akan memfasilitasi dengan benihnya, kami akan membantu silahkan kelompok taninya membuat permohonan berupa proposal melalui Dinas Pertanian dan pengembangan cabe lokal yang kami harapkan dapat dikembangkan oleh masyarakat Desa Sungai Lembu sementara masalah pemasaran saat ini sangat menginginkan produk holtikultura yang menggunakan pupuk organik," kata Sukarman.

Kepala Desa Sungai Lembu Kawit Hudiantoro dalam kesempatan ini melaporkan kondisi pertanian dan holtikultura di desanya serta kesiapan masyarakat untuk mengembangkan pertanian yang merupakan mata pencaharian masyarakat di desanya, serta meminta pemerintah dapat mendukung dan mendorong produksi bio etanol yang merupakan bahan bakar nabati berbahan baku dari ubi kayu.

Ia menyebutkan, Desa Sungai lembu mendapatkan bantuan jagung 10 hektare, bawang merah 1 hektare, serta memiliki lahan pertanian cabe 7 hektare, melon 6 hektare yang menghasilkan 7 hingga 11 ton per hektare.

Kemudian jumlah perkarangan seluas 60 hektare yang telah direplanting serta lahan perkebunan yang siap direplanting seluas 930 hektare.

"Kami berharap pemerintah dapat membina masyarakat dalam peningkatan bio etanol yang merupakan energi bahan bakar yang bersumber dari ubi dan jagung," beber Kawit.