Bandara Internasional Soekarno Hatta di Kabupaten Tangerang, Banten, Minggu (28/5/2017). [Suara.com/Adhitya Himawan]
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Manajemen Lion Air angkat bicara terkait kecelakaan yang menimpa penerbangan Lion Qir JT-610 rute Soekarno Hatta-Pangkalpinang.
Melalui siaran pers, Corporate Communications Strategic Lion Air, Danang Mandala Prihantoro, mengatakan bahwa pesawat mengalami kecelakaan setelah lepas landas dari Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta pukul 06:20 WIB menuju Pangkalpinang. Setelah 13 menit mengudara, pesawat jatuh di koordinat S 5’49.052” E 107’ 06.628” sekitar Kerawang.
Pesawat mengangakut 178 penumpang dewasa, satu penumpang anak-anak dan dua penumpang bayi. Selain itu juga ada tiga pramugari sedang pelatihan dan satu teknisi yang ikut dalam penerbangan ini.
Pesawat dengan regitrasi PK-LQP yang digunakan pada penerbangam ini berjenis Boieng 737 MAX 8. "Pesawat ini buatan 2018 dan baru dioperasikan oleh Lion Air sejak 15 Agustus 2018. Pesawat dinyatakan laik operasi," kata Danang pada Senin (29/10/2018).
Pesawat dikomandoi Captain Bhavye Suneja dengan copilot Harvino bersama enam awak kabin atas nama Shintia Melina, Citra Noivita Anggelia, Alviani Hidayatul Solikha, Damayanti Simarmata, Mery Yulianda, dan Deny Maula. "Kapten pilot sudah memiliki jam terbang lebih dari 6.000 jam terbang dan copilot telah mempunyai jam terbang lebih dari 5.000 jam terbangn," tambah Danang.
"Lion air sangat prihatin dengan kejadian ini dan akan berkerjasama dengan instansi terkait dan semua pihak sehubungan dengan kejadian ini," ujar Danang.
Terkait dengan kejadian ini, Lion Air membuka crisis center di nomor telepon 021-80820000 dan untuk infomasi penumpang di nomor telpon 021-80820002. "Kami akan terus memberikan informasi terbaru sesuai perkembangan lebih lanjut," pungkas Danang.