Kadinkes Supardi mengecek peralatan kesehatan di Puskesmas Bengkalis
|
BENGKALIS (CAKAPLAH) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bengkalis terus berupaya memberikan pelayanan kesehatan terbaik terhadap masyarakat melalui Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas).
Untuk itu, segala sesuatu berkaitan dengan sarana dan prasarana mendukung maksimalnya pelayanan di Puskesmas terus ditingkatkan.
"Mendukung itu semua kita berupaya juga untuk meningkatkan sarana dan prasarana. Saat ini kita sedang melakukan peningkatan, kita bangun puskesmasnya, ada bangun ruang dan ada bangunan sudah lama kita bangun baru dan sekarang sedang berlangsung baik di puskesmas Bengkalis maupun di Mandau,"ujar Plt Kepala Dinkes Supardi melalui Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Irawadi SKM, MpH.
Menurut Irawadi, bilamana sarana dan prasarana memadai, tentu masyarakat nyaman dan tidak lagi ragu berobat di Puskesmas.
"Bila Puskesmas itu sesuai dengan standar. Masyarakat tidak lagi ragu datang ke Puskesmas," paparnya.
Tidak hanya Puskesmas, Dinkes Bengkalis secara bertahap terus meningkatkan pelayanan di Polindes dan Puskesdes. Baik dari alat kesehatan dan bangunan.
"Termasuk di Desa-desa, ada polindes- polindes ini kita tingkatkan menjadi Puskesdes sesuai dengan standar pelayanan kesehatan. Alat-alat kesehatan juga kita benahi sehingga masyarakat merasa terlayani dengan baik,"imbuh Irawadi.
Akreditasi Tingkatkan Pelayanan
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bengkalis terus berupaya memperoleh pengakuan bahwa Puskesmas di Kabupaten Bengkalis telah memenuhi standar pelayanan secara formal (Akreditasi) dari lembaga independen yang ditunjuk oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.
Antrean masyarakat di puskesmas Bengkalis
Dari 18 unit Puskesmas yang ada di daerah ini, pada 2020 mendatang ditargetkan seluruhnya sudah mengantongi akreditasi mutu pelayanan puskesmas secara berkesinambungan.
Proses akreditasi sudah dimulai direalisasikan pada 2017 lalu dan proses survei.
Pada tahun tersebut ada 6 unit Puskesmas diusulkan dan seluruhnya dinyatakan lulus menyandang akreditasi. Dua Puskesmas lulus dengan Akreditasi Madya, yaitu Puskesmas Selatbaru, Kecamatan Bantan dan Puskesmas Lubuk Muda, Kecamatan Siakkecil.
Kemudian 4 Puskesmas dengan Akreditasi Dasar, yakni Puskesmas Bengkalis, Puskesmas Sungai Pakning, Kecamatan Bukitbatu, Puskesmas Duri serta Puskesmas Tanjung Medang, Kecamatan Rupat Utara.
"Kita menargetkan untuk semua Puskesmas sudah dilakukan akreditasi, saat ini 6 puskesmas kita yang sudah terakreditasi," ucap Kabid Kesmas Irawadi.
Enam unit Puskesmas dinyatakan lulus menyandang akreditasi, dua Puskesmas lulus dengan Akreditasi Madya, yaitu Puskesmas Selatbaru, Kecamatan Bantan dan Puskesmas Lubuk Muda, Kecamatan Siakkecil.
Kemudian 4 Puskesmas dengan Akreditasi Dasar, yakni Puskesmas Bengkalis, Puskesmas Sungai Pakning, Kecamatan Bukitbatu, Puskesmas Duri serta Puskesmas Tanjung Medang, Kecamatan Rupat Utara.
"Akreditasi, bertujuan meningkatkan pelayanan kita kepada masyarakat," tuturnya.
Layanan Jemput Bola (PIS-PK)
Guna mensukseskan program Nawacita Pemerintah Pusat, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bengkalis melaksanakan program Indonesia Sehat Pendekatan Keluarga (PIS-PK). Sebagai ujung tombak suksesnya program, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Puskesmas se-Kabupaten Bengkalis merupakan eksekutor.
Foto salam Germas Dinkes Bengkalis bersama Dinkes Provinsi Riau usai evaluasi program PIS-PK.
Pada perinsipnya program PIS-PK merupakan sebuah program dimana petugas kesehatan harus lebih mendekat diri kepada masyarakat.
Artinya, petugas dituntut pro aktif sehingga permasalahan yang ada di tengah-tengah masyarakat dapat teridentifikasi sedini mungkin.
"Sebenarnya perinsipnya adalah bagaimana masyarakat harus terlayani kesehatannya, dan konsepnya bukan menunggu masyarakat yang datang tetapi kita yang harus mendatangi masyarakat. Bagaimana pelayan kesehatan itu lebih aktif kepada masyarakat sehingga setiap permasalahan yang ada di masyarakat bisa kita indentifikasi sedini mungkin," terangnya.
Ia mengingatkan petugas tidak perlu menunggu kasus terjadi baru mengambil langkah. Harus ada langkah konkrit agar pelayanan kesehatan masyarakat dapat terlayani dengan baik.
"Jadi jangan menjadi kasus besar baru kita bertindak. Kita harus bertindak sebelum menjadi kasus. Kalau kita di kesehatan dikenali dengan risiko, ini yang sering kita lupa setelah pihak lain ribut baru kita seolah-olah ada," ucapnya lagi.
Pendataan terhadap kasus kesehatan dihadapi masyarakat perlu dilakukan. Menurut Irawadi itu merupakan langkah awal. "Pendataan perlu namun itu hanya untuk indentifikasi kelompok-kelompok awal saja. Bilamana ditemukan langsung diintervensi (tindakan)," tuturnya.
Irawadi menambahkan, pendataan kesehatam masyarakat melalui program PIS-PK terus dilakukan.
"Kita mendata semua warga di Bengkalis, ya jemput bola. Berdasarkan ini nanti akan keluar lah Indeks Kesehatan Masyarakat (IKS)," pungkasnya.
Penulis | : | Agus Setiawan |
Editor | : | Ali |
Kategori | : | Kabupaten Bengkalis, Pemerintahan |