PEKANBARU (CAKAPLAH) - Aliran listrik di Gedung Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Riau, diputus PLN karena nunggak pembayaran dua bulan. Apa penyebab sehingga terjadi penunggakan yang berujung pada pemutusan aliran listrik?

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Riau, Rahima Erna, kepada CAKAPLAH.com mengakui pihaknya memang terlambat melakukan pembayaran tunggakan listrik selama dua bulan.

Menurutnya, pada APBD 2018 pihaknya hanya menganggarkan dana untuk listrik listrik selama 10 bulan. Sisanya akan dimasukkan dalam APBD Perubahan. Namun karena pada 2018 tidak ada APBD Perubahan, otomatis mereka tidak punya anggaran untuk pembayaran listrik.

"Itu administrasi sedang diselesaikan, sehingga nunggak dua bulan November dan Desember. Tapi kami tetap bisa bekerja untuk yang manualnya. Sedangkan penerangan saat ini kita memakai genset," katanya.

Rahima mengaku telah menghadap PLN untuk minta penangguhan. Tapi PLN tetap melakukan pemutusan, karena prosedurnya seperti itu.

"Kita sudah menghadap, tapi tetap diputus. Saya juga bilang sama GM PLN jangan diputus, tapi karena ini prosedur kita tidak bisa berbuat banyak. Kalau kita ingin mendahulukan pelayanan, namun karena masalah administrasi jadi ini memang diluar kewenangan kita," ujarnya.

Untuk mengatasi masalah ini, pihaknya sudah berkoordinasi dengan BPKAD. "Kita sudah koordinasi dengan BPKAD untuk menyelesaikan administrasi pembayaran tunggakan listrik ini," cakap mantan Kepala Biro Administrasi Pemerintahan dan Otda Setdaprov Riau ini.

Karena itu, pihaknya menyampaikan permohonan maaf kepada pengunjung atas ketidaknyamanan selama berada di pustaka. Meski begitu pihaknya memastikan untuk pelayanan tetap akan dibuka.

"Kita upayakan masalah ini segera tuntas. Kita tidak mau juga pelayanan masyarakat di pustaka terganggu," pungkasnya.

Sementara itu, Gubernur Riau H Wan Thamrin Hasyim melalui Kepala Biro Humas, Protokol dan Kerjasama Setdaprov Riau, Muhammad Firdaus mengaku sudah minta penangguhan kepada PLN dan berjanji akan melunasi tunggakan listrik di awal Januari ini.

"Jadi kita dari Pemprov Riau melakukan permohonan ke PLN. Karena kita
tak ingin pelayanan di pustaka akan terganggu dan terpengaruh atas matinya listrik," katanya.

Karena itu, Firdaus berharap PLN bisa mempertimbangkan dan bisa membantu Pemprov Riau dengan kondisi saat ini, dan pihaknya berjanji akan segera melakukan pembayaran tunggakan awal bulan ini.

"Sekarang pelayanan di pustaka menggunakan genset. Kalau genset kita tahu persis terbatas dan harus disesuaikan. Tentu untuk AC tidak bisa dihidupkan karena pemakaian arusnya tinggi," cakapnya