PASIRPENGARAIAN (CAKAPLAH) - Salah satu Titik Jaringan Interkoneksi Okak, Samo, Kaiti (Osaka) yang berada di Jalan Dipenogoro, KM 7, Desa Suka Maju, Kecamatan Rambah, mengalami Longsor Sejak 2 bulan lalu. Longsor tersebut mengakibatkan, Jaringan irigasi yang sebelumnya sudah tersambung kini terputus, dengan panjang diperkirakan sepanjang 10 meter.

Meski demikian, PT. Waskita Karya, selaku Kontraktor Pelaksana Proyek tersebut, belum terlihat melakukan perbaikan terhadap jaringan Irigasi yang putus, meski masa Kontrak Pengerjaan Proyek tersebut, sudah hampir mendekati batas waktu.

Dari pantauan di lapangan, Selasa (12/2/2019), terlihat, jaringan irigasi yang terputus terkesan biarkan. Di lokasi, hanya terlihat jejak alat berat dan sisa-sisa material yang diduga bekas bangunan jaringan irigasi yang roboh akibat longsor.

Selain itu, rangkaian besi jaringan irigasi yang belum sempat dilakukan pengecoran juga sudah terlihat tergenangi air dan di beberapa bagian bangunan irigasi yang sudah selesai dilakukan pengecoran juga terlihat mengalami keretakan.

Pihak Kontraktor Pelaksana PT. Waskita Karya, melalui Bagian Bagian Teknik Pembangunan Jaringan Interkoneksi Osaka, Gunadi juga membenarkan adanya salah satu titik jaringan irigasi interkoneksi yang mengalami longsor. Menurutnya, longsor tersebut diakibatkan karena kontur tanah yang kurang padat sehingga longsor ketika hujan.

"Iya memang waktu itu titik tersebut mengalami longsor pada bulan November lalu akibat hujan sehingga lantai irigasi yang sudah dicor rubuh, tapi waktu itu dinding irigasinya belum dicor," cakapnya, kepada CAKAPLAH.COM, Selasa (12/2/2019).

Dikatakan Gunadi, untuk memperbaiki jaringan irigasi yang rubuh akibat longsor tersebut pihak Waskita saat ini masih menunggu berhentinya musim hujan. Karena jika cuaca masih hujan maka dikhawatirkan akan kembali longsor.

"Kita masih menunggu cuaca panas, sehingga kondisi tanah menjadi padat. Penyambungan jaringan Irigasi ini nantinya juga akan dipasangi Geotek agar lebih tahan," ujarnya.

Sementara itu kepala Bapeda Rohul Nifzar yang dikonfirmasi, Selasa (12/2/2019) Terkait progres Pembangunan Jaringan Interkoneksi Osaka, mengaku belum mendapatkan informasi terakhir dari Balai Wilayah Sungai (BWS) III, selaku pemilik kegiatan pembangunan jaringan irigasi interkoneksi Osaka tersebut.

"Maaf, hingga saat ini kami belum terima informasi laporan terakhir dari BWS III. Tetapi komunikasi terakir, mereka tetap akan lanjut sesui kontrak yang sudah ada. Mereka juga pernah minta dokumen keadaan cuaca 3 bulan terakhir kepada Pemkab Rohul dan sudah kita berikan," ucapnya.

Disinggung adanya salah satu titik jaringan Osaka yang longsor, Nifzar mengaku Kurang mengetahui. Ia juga tidak tahu persis batas waktu pengerjaan proyek tersebut.

Pembangunan jaringan irigasi interkoneksi Osaka sejatinya sudah dimulai pembangunannya sejak akhir tahun 2015 lalu. Dari awal, pembangunan proyek yang menghabiskan anggaran negara senilai Rp137 miliar tersebut sudah dihadang persoalan pembebasan lahan, dan  adanya beberapa titik lahan yang masuk dalam kawasan Hak Pengelolaan Lahan (HPL) serta faktor alam yang tidak mendukung.

Hingga saat ini, dari panjang jaringan irigasi interkoneksi  sepanjang 9,6 Km yang akan dikerjakan PT. Waskita Karya, masih terdapat sekitar 260-300 meter yang belum rampung dikerjakan. Selain itu,  PT. Waskita Karya, juga belum menyelesaikan pembangunan jaringan sekunder proyek tersebut.