Aden Gultom
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau mencatat pada bulan Februari 2019, Provinsi Riau mengalami deflasi sebesar 0,34 persen.
"Deflasi tersebut terjadi karena adanya penurunan harga pada kelompok pengeluaran bahan makanan sebesar - 1,71 persen dan kelompok pengeluaran transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar - 0,07 persen," ujar Kepala BPS Provinsi Riau Aden Gultom, Jumat (1/3/2019).
Ia menyebutkan untuk deflasi Tahun Kalender sebesar - 0,40 persen, dan Inflasi Year on Year (Februari 2019 terhadap Februari 2018) sebesar 1,74 persen.
"Dari tiga kota IHK di Provinsi Riau semua kota mengalami deflasi, yakni Pekanbaru sebesar - 0,32 persen, Dumai sebesar - 0,32 persen dan
Tembilahan sebesar - 0,56 persen," Cakapnya.
Disampaikan Aden Komoditas yang memberikan andil terjadinya deflasi di Riau antara lain cabai merah, daging ayam ras. "Kemudian ada bawang merah, jeruk, kentang, bensin, tomat sayur, beras," ungkapnya.
Lanjut Aden, ada lima kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi, dimana inflasi teringgi terjadi pada kelompok kesehatan sebesar 0,27 persen. Diikuti oleh kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,24 persen, kelompok sandang sebesar 0,10 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,06 persen, dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,01persen.
"Adapun komoditas yang mengalami inflasi antara lain udang basah, rokok kretek filter, buncis, minyak goreng, lele," pungkasnya.