Abdul Wahid
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Anggota DPRD Riau dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menerima pengaduan dari sejumlah modin yang bekerja di PT Kencana Amal Tani (KAT) yang beroperasi di daerah Indragiri Hulu dan Kuantan Singingi.
Menurut Abdul Wahid, para modin ini mengadu kepadanya karena mereka merasa terzalimi oleh pihak perusahaan. Sebab, tugas modin yang selama ini berkaitan dengan urusan keagamaan, kini mereka diminta menjadi pemanen oleh pihak perusahaan.
"Biasanya tugas modin perusahaan itu berkaitan dengan keagamaan saja. Tapi kini perusahaan meminta mereka jadi pemanen. Padahal, rata-rata usia modin ini diatas 50 tahunan. Ini tidak adil namanya, ada zalim juga," tegas Abdul Wahid kepada CAKAPLAH.com, Ahad (17/3/2019).
Tidak itu saja, menurut Ketua DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Riau ini, gaji para modin pun belum dibayarkan perusahaan sejak lima bulan terakhir.
"PT KAT yang merupakan anak perusahaan Dulta Palma belum membayarkan gaji para modin. Sudah 5 bulan mereka belum gajian," kata Abdul Wahid lagi.
Dilanjutkan Abdul Wahid yang kini mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI dari dapil Riau 2 ini, fasilitas BPJS terhadap modin pun tak jelas.
"Para modin ini gajinya dipotong oleh perusahaan untuk bayar BPJS. Namun, ketika mereka akan menggunakan fasilitas BPJS, para modin ini tak diterima," terang Abdul Wahid.
Karena itu, Abdul Wahid berencana akan memanggil PT KAT ini untuk diminta keterangan terkait pengaduan dari modin perusahaan ini.
"Bila PT KAT tak bisa menyelesaikan persoalan para modin ini, maka kita akan panggil PT KAT ini untuk kita mintakan penjelasannya," kata pria yang sudah dua periode menjadi anggota DPRD Riau dari Dapil Inhil ini.
Penulis | : | Alzal |
Editor | : | Ali |
Kategori | : | Ekonomi, Serba Serbi |