PEKANBARU (CAKAPLAH) - Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Nila Farid Moeloek menyatakan bahwa dari 10 Peringkat Teratas Penyakit Tidak Menular (PTM) di Provinsi Riau, terdapat tiga penyakit yang peningkatannya sangat signifikan yaitu, fiabetes 358,3 persen, jantung iskemik 241,7 persen dan stroke 185,0 persen.

"PTM-nya bagus cuma saya mengingatkan dari angka kami menunjukkan bahwa Provinsi Riau diabetesnya tinggi, hipertensinya tinggi, sakit jantungnya tinggi," kata Menkes Nila Moeloek saat rapat kerja kesehatan darah (Rakerkesda) Riau, Senin (25/3/2019) di Pekanbaru.

Menurut Nila Moeloek untuk menghindari hal ini terjadi intinya perilaku pola maka bergizi harus seimbang. "Saya bukan melarang orang makan, tapi seimbang" sarannya.

Lebih jauh Menkes menyampaikan bahwa Usia Harapan Hidup (UHH) Provinsi Riau cukup tinggi yaitu 71 tahun sama dengan target nasional, namun demikian perlu juga dilihat apakah usia segitu angka umur sehatnya apakah sama juga dengan nasional.

"Dari UHH hidupnya itu sama dengan angka nasional 71 persen. Tapi kita memang melihat juga angka umur sehatnya apakah sama juga dengan angka nasional. Jadi angka sakitnya kita itu deltanya sekitar 8 sampai 9 tahun hidup kita dalam sakit sebenarnya," katanya.

Selanjutnya Menkes juga menanggapi paparan dari 5 kabupaten/kota sebelumnya yaitu, Dumai, Kampar, Bengkalis, Pelalawan dan Kota Pekanbaru terhadap UHH.

Menurutnya perlu ada fight (perlawanan) terhadap angka kematian ibu. Seperti yang telah dilakukan Kota Dumai yang telah berhasil menurunkan angka kematian ibu secara signifikan.

Begitu juga dengan stunting (anak pendek dan sangat pendek/kerdil) di kabupaten Kampar karena faktor geografis, Menkes meminta untuk tidak Kementerian Kesehatan saja yang terlibat dalam penanggulangannya, tapi juga lintas kementerian. Terkait masalah geografis ini kita mengharapkan transportasi dari Dinas PU dalam hal ini.

"Untuk TBC masih seperti nasional, kita juga masih mengajar 30-50 persen mencari orang yang terkena TBC (Tuberkulosis)," cakapnya.

Diakhir pembahasannya Menkes Nila menyampaikan bahwa Imunisasi Riau cakupannya masih rendah, tapi Menkes mengapresiasi betapa sulitnya tanaga kesehatan mengejar orang untuk imunisasi

"Jika ada penolakan saya harap untuk dipikirkan kembali, karena jika sudah kena penyakit jangan menyalahkan orang kesehatan karena mereka sudah melakukan kerja keras," tukasnya.