KOTO MASJID (CAKAPLAH) - Bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata Republik Indonesia, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi RI dan Pemerintah Desa Koto Mesjid, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar, Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Riau menggelar kegiatan pendampingan desa wisata di Desa Koto Mesjid sejak 28-30 April 2019.
Kegiatan yang diikuti pemerintah desa, masyarakat dan pengurus kelompok sadar wisata Desa Koto Mesjid ini meliputi pembinaan homestay, kuliner dan kepemanduan wisata.
Ketua STP Riau Dr. Ir. Eni Sumiarsih, MSc dalam keterangannya kepada wartawan, Rabu (1/5/2019) mengatakan, kegiatan pendampingan Desa Wisata Kampung Patin berawal dari penandatanganan memorandum of understanding (MoU) antara Kementerian PariwisataRI dan Kementerian Desa PDTT RI pada bulan Februari tahun 2019.
Sekolah Tinggi Pariwisata Riau (STP Riau) merupakan satu-satunya perguruan tinggi pariwisata yang mewakili Riau dalam kegiatan pendampingan desa wisata diantara 40-an lebih perguruan tinggi pariwisata terpilih se-Indonesia untuk menjalin kerjasama pengembangan desa wisata.
Pada kegiatan pembukaan di Desa Koto Mesjid Eni Sumiarsih menjelaskan, program ini merupakan pembinaan desa yang akan dilakukan secara berkelanjutan untuk mewujudkan wisata desa yang unggul dengan mengedepankan konsep sapta pesona, ekonomi kreatif melalui pemberdayaan masyarakat. Kegiatan ini akan berlanjut hingga 2 bulan kedepan dan bertujuan untuk menjadikan Desa Kampung Patin menjadi 10 terbaik desa wisata se- Indonesia.
Untuk menciptakan desa wisata yang unggul dan berdaya saing tinggi, desa wisata harus melakukan kolaborasi penta helix ABCGM, dengan sinergitas antara akademisi yaitu melalui STP Riau, business actor atau pelaku usaha setempat, communities yaitu masyarakat lokal desa, goverment sebagai fasilitator dan stakeholder, serta media sebagai sarana promosi Desa Wisata Kampung Patin.
Kepala Desa Koto Mesjid Arjunalis menyambut baik kegiatan pendampingan ini. Menurutnya, pengembangan wisata Desa Wisata Kampung Patin, Desa Koto Mesjid harus didukung sepenuhnya oleh berbagai pihak agar mampu mewujudkan destinasi Desa Wisata Kampung Patin yang diminati dan dikunjungi wisatawan.
"Karena saat ini Desa Kampung Patin telah memiliki sentra industri pengolahan ikan patin, mulai dari pembenihan hingga ikan olahan seperti ikan salai (ikan asap), bakso, nugget ikan patin, kerupuk kulit patin, abon ikan patin dan lain-lain," ungkap Arjunalis.
Ia menambahkan, di Desa Wisata Kampung Patin juga telah tersedia homestay dan guide tour wisata. Sehingga akan memberikan kesan menarik dan tidak terlupakan bagi wisatawan.
Penulis | : | Akhir Yani |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Serba Serbi, Kabupaten Kampar |