Pekanbaru (CAKAPLAH) - Hago Indonesia menyampaikan permohonan maaf atas iklan yang ditayangkan di televisi dan kanal resmi mereka, yang dilaporkan ke Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Riau.
Hago Business Development Directorfor SEA, Cyra Capanzana, dalam pres rilis kepada CAKAPLAH.COM, menyampaikan bahwa pihaknya tidak berniat menggambarkan suatu profesi dengan tidak sepantasnya.
“Kami mendengar serta berterima kasih atas tanggapan masyarakat dan kami meminta maaf. Tidak ada niat dari kami beserta tim untuk menggambarkan suatu profesi dengan tidak sepantasnya. Konten terkait sudah kami hapus dari seluruh kanal resmi kami dan kami akan melakukan evaluasi proses internal sehingga hal tersebut tidak terjadi lagi di masa mendatang," tulis Cyra Capanzana kepada CAKAPLAH.COM, Senin (13/5/2019) malam.
Dalam keterangannya disamaikan, ide dari iklan tersebut adalah menggambarkan bahwa bermain game dapat membantu semua orang, dari berbagai latar belakang, untuk membangun hubungan dan interaksi sosial yang menyenangkan. Namun pesan tersebut tidak tersampaikan secara baik kepada publik.
"Seiring dengan berkembangnya perusahaan, ada kalanya kami melakukan kesalahan dan kami akan belajar dari pengalaman tersebut. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak terkait, terutama masukan dari publik, yang membantu kami untuk terus belajar menjadi lebih baik guna mampu memberikan pengalaman terbaik kepada pengguna,” jelasnya.
Diberitakan sebelumnya Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Provinsi Riau menerima pengaduan terkait dugaan pelanggaran dalam tayangan iklan di sejumlah televisi swasta nasional.
Ketua KPID Riau, H Falzan Surahman SSi, Senin (13/5/2019), mengatakan, pengaduan dari warga Kota Pekanbaru tersebut terkait iklan Hago Game.
"Topik laporannya adalah dugaan pelecehan atau olok-olok terhadap lembaga pendidikan dan tenaga pendidik dalam iklan tersebut. Iklan ini juga menjadi temuan Tim Pemantau kita," katanya.
Menurut Falzan, laporan tersebut langsung dibahas di tingkat Rapat Pleno Komisioner KPID Riau. "Hari ini juga kami bahas dan kami indikasikan iklan tersebut berpotensi melanggar Peraturan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Nomor 2 Tahun 2012 Tentang Standar Program Siaran atau SPS," katanya.
Sementara itu, Koordinator Bidang Pengawasan Isi Siaran KPID Riau, Asril Darma, menjelaskan, Pasal 16 Ayat 1 menegaskan : Program siaran dilarang melecehkan, menghina, dan/atau merendahkan lembaga pendidikan. Dan ayat 2 : Penggambaran tentang lembaga pendidikan harus mengikuti ketentuan sebagai berikut: a. tidak memperolok pendidik/pengajar.
"Analisis kami terhadap konten iklan tersebut bisa mendegradasi profesi guru yang mestinya sangat dihormati," katanya.
Menurut Asril, KPID Riau langsung mengirimkan surat rekomendasi ke KPI Pusat terhadap dugaan pelanggaran tersebut. "Karena tayangnya di televisi nasional, sesuai kewenangannya KPI Pusat yang bisa menjatuhkan sanksi," tukasnya.
Sekilas cerita pada tayangan tersebut, di sebuah kelas, terdapat seorang guru yang digambarkan sebagai guru galak. Dia sedang menulis materi pelajaran di papan tulis. Semua siswa dengan terkantuk-kantuk terpaksa mengikutinya, sambil takut jika si guru marah kalau tidak diikuti mencatat materi tersebut. Sementara seorang siswa sudah berdiri di depan kelas, ia sedang dihukum (tidak jelas kesalahannya).
Tiba-tiba, datanglah seorang siswa yang terlambat. Namun, si guru galak itu langsung berubah ekspresinya, yang tadinya pasang tampang marah, berubah sangat ramah. Dia bahkan buru-buru menghampiri anak yang terlambat tersebut, dengan sikap seperti seorang pembantu.
Badannya dibungkukkan, seperti sangat menghormati murid tersebut, dan ironisnya tas murid itu pun ia bawakan. Dan si anak dipersilakan duduk di kursinya sambil dengan posisi membungkuk-bungkukkan badan seperti bawahan kepada atasannya.
Si anak dengan santai dan sombongnya pun duduk, dagunya ia angkat, tanpa berkata apa-apa. Semua temannya langsung melihat ke arahnya dengan mulut melongo, karena takjub. Pada akhir iklan, digambarkan ternyata si anak sombong tersebut ternyata teman itu main games online si guru.
Penulis | : | Jef Syahrul/rls |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Serba Serbi |