Prediksi Sejumlah Lembaga Survei Ternama Meleset Dalam Pemilu Australia
Selasa, 21 Mei 2019 06:00 WIB
Survei perolehan suara dua partai utama dalam Pemilu Australia 18 Mei 2019 memfavoritkan Partai Buruh (ALP) sebagai pemenang. Namun kenyataannya dimenangkan Koalisi Liberal Nasional. (Istimewa)
|
(CAKAPLAH) - Lembaga survei utama di Australia menjadi sorotan setelah "kesimpulan" mereka mengenai pemenang di Pemilihan Umum Australia, Sabtu kemarin (18/05) ternyata keliru dan meleset.
Hasil Pemilu di Australia yang mengantarkan Scott Morrison dari Partai Liberal kembali ke tampuk kepemimpinan Perdana Menteri mengejutkan semua pihak.
Sebelum Pemilu, sejumlah lembaga survei ternama seperti Newspoll, Ipsos, Essential, YouGov Galaxy dan Roy Morgan "menjagokan" Partai Buruh (ALP) yang diprediksi akan mengambilalih pemerintahan dari tangan partai Koalisi Liberal dan Nasional.
Angka yang mereka rilis, jika dikombinasikan adalah 51,7 persen untuk kemenangan ALP dan 48,3 persen untuk Koalisi - untuk perhitungan suara dua partai (two-party preferred vote).
Bahkan, lembaga-lembaga survei yang selalu mengandalkan dalih "metode akademis" ini telah sejak Agustus 2018 memprediksi kemenangan oposisi ALP yang akan mendudukkan Bill Shorten sebagai Perdana Menteri menggantikan Scott Morrison.
Namun faktanya, ALP menderita kekalahan telak - terutama karena faktor Dapil-dapil di negara bagian Queensland yang disapu bersih oleh Koalisi, status quo di Australia Barat, serta hasil yang kurang menggembirakan di Victoria.
Kekeliruan terbesar para lembaga survei yaitu memprediksi "perolehan suara pertama" (primary vote) Partai Koalisi. Bandingkan selisih kekeliruan ini antara 51-49 persen untuk ALP dengan hasil Pemilu 57-43 persen untuk Koalisi.
Lembaga survei memang memprediksi dari 30 Dapil di Queensland kemungkinan akan dimenangkan Koalisi, namun tidak satu pun yang memprediksi ALP akan menderita kekalahan besar di sana. Sejauh ini oposisi diperkirakan hanya memenangkan maksimal 6 Dapil.
Dirut YouGov Galaxy David Briggs kepada media setempat menjelaskan kondisi ini merupakan "rekor terburuk" para lembaga survei di Australia.
"Ini belum pernah terjadi di Australia. Kita telah melihat kekeliruan lembaga survei di AS, Inggris dan negara lainnya, namun belum pernah terjadi di sini. Baru sekarang ini," kata Briggs.
Dia mengaku perusahaan surveinya akan memeriksa secara seksama mengapa mereka membuat kekeliruan namun tidak akan terburu-buru.
Sementara Direktur Ipsos Australia Jess Elgood menjelaskan, pihaknya akan butuh waktu untuk memahami apa yang terjadi.
Bukan Fenomena Shy Tory
Namun Elgood membantah terjadinya "Shy Tory" - fenomena ilmu survei politik yang merujuk pada responden yang berbohong kepada petugas survei mengenai pilihan mereka.
Fenomena "Shy Tory" menjadi salah satu contoh klasik kekeliruan lembaga survei, ketika John Major memenangkan Pemilu Inggris di tahun 1992.
"Kami akan memeriksa kembali data untuk mencari apakah ada hal yang terlupakan," katanya.
Seorang analis survei Kevin Bonham kepada media setempat menjelaskan sebenarnya ada "pola yang bermasalah" sepanjang masa kampanye, dimana sebanyak 16 survei semuanya menempatkan ALP pada angka 51 dan 52 persen.
Dia meminta perusahaan survei politik ini lebih transparan mengenai angka-angka yang mereka rilis. Dia juga membantah terjadinya peralihan suara (swing) ke Koalisi di menit-menit terakhir.
Menurut mantan bos lembaga survei Newspoll, Martin O'Shannessy menyebut kekeliruan ini bersumber dari "perubahan perilaku responden dalam penggunaan telepon".
"Alasan mengapa kini sangat sulit melakukan polling melalui telepon adalah karena buku telepon sudah tidak eksis lagi," katanya kepada ABC.
"Tidak semua orang memiliki telepon rumah dan nomor-nomor telepon yang terpublikasi tidak lengkap," tambahnya.
Menurutnya, saat masih bersamaNewspoll di tahun 2015, perusahaannya saat itu masih menggunakan probability sampling, yaitu sampel acak dari nomor telepon di seluruh Australia.
Sementara itu, Antony Green, analis Pemilu ternama di ABC, mengatakan saat ini lembaga survei lebih menggunakan nomor telepon genggam dan robocalls.
"Terjadi penurunan respon dari responden serta terjadi pula penurunan kualitas data," jelasnya.
Data Medsos Lebih Valid?
Seorang pakar pengolahan data dari Griffith University, Professor Bela Stantic, telah membuat prediksi yang berbeda dengan kebanyakan lembaga survei ternama.
Ia telah menyimpulkan bahwa Scott Morrison akan terpilih kembali sebagai PM Australia.
Prof Stantic sebelumnya juga memprediksi bahwa Donald Trump akan mengalahkan Hillary Clinton serta Brexit akan dimenangkan orang Inggris yang ingin keluar dari Uni Eropa
"Saya mampu menilai opini masyarakat melalui media sosial mereka. Lembaga survei hanya mengandalkan jumlah sampel yang kecil," jelasnya kepada ABC.
"Saya hanya perlu berhati-hati untuk tidak menggunakan fake news," tambah Prof Stantic.
Melalui riset independen yang dia lakukan, Prof Stantic menganalisis 2 juta komentar di medsos yang dikaitkan dengan "kata kunci" dan memprediksi ALP tidak akan memenangkan kursi di Dapil-dapil utama.
Sudah satu dekade terakhir para penyelenggaran survei politik berusaha melobi pemerintah Australia untuk mendapatkan akses ke Database Terpadu (IPND) yang memuat seluruh nomor telepon penduduk.
Namun akses tersebut tiak diberikan kepada lembaga survei. Karena itu, menurut Antony Green, akan semakin sedikit survei dilakukan dalam pemilu-pemilu di Australia berikutnya.
Hasil Pemilu di Australia yang mengantarkan Scott Morrison dari Partai Liberal kembali ke tampuk kepemimpinan Perdana Menteri mengejutkan semua pihak.
Sebelum Pemilu, sejumlah lembaga survei ternama seperti Newspoll, Ipsos, Essential, YouGov Galaxy dan Roy Morgan "menjagokan" Partai Buruh (ALP) yang diprediksi akan mengambilalih pemerintahan dari tangan partai Koalisi Liberal dan Nasional.
Angka yang mereka rilis, jika dikombinasikan adalah 51,7 persen untuk kemenangan ALP dan 48,3 persen untuk Koalisi - untuk perhitungan suara dua partai (two-party preferred vote).
Bahkan, lembaga-lembaga survei yang selalu mengandalkan dalih "metode akademis" ini telah sejak Agustus 2018 memprediksi kemenangan oposisi ALP yang akan mendudukkan Bill Shorten sebagai Perdana Menteri menggantikan Scott Morrison.
Namun faktanya, ALP menderita kekalahan telak - terutama karena faktor Dapil-dapil di negara bagian Queensland yang disapu bersih oleh Koalisi, status quo di Australia Barat, serta hasil yang kurang menggembirakan di Victoria.
Kekeliruan terbesar para lembaga survei yaitu memprediksi "perolehan suara pertama" (primary vote) Partai Koalisi. Bandingkan selisih kekeliruan ini antara 51-49 persen untuk ALP dengan hasil Pemilu 57-43 persen untuk Koalisi.
Lembaga survei memang memprediksi dari 30 Dapil di Queensland kemungkinan akan dimenangkan Koalisi, namun tidak satu pun yang memprediksi ALP akan menderita kekalahan besar di sana. Sejauh ini oposisi diperkirakan hanya memenangkan maksimal 6 Dapil.
Dirut YouGov Galaxy David Briggs kepada media setempat menjelaskan kondisi ini merupakan "rekor terburuk" para lembaga survei di Australia.
"Ini belum pernah terjadi di Australia. Kita telah melihat kekeliruan lembaga survei di AS, Inggris dan negara lainnya, namun belum pernah terjadi di sini. Baru sekarang ini," kata Briggs.
Dia mengaku perusahaan surveinya akan memeriksa secara seksama mengapa mereka membuat kekeliruan namun tidak akan terburu-buru.
Sementara Direktur Ipsos Australia Jess Elgood menjelaskan, pihaknya akan butuh waktu untuk memahami apa yang terjadi.
Bukan Fenomena Shy Tory
Namun Elgood membantah terjadinya "Shy Tory" - fenomena ilmu survei politik yang merujuk pada responden yang berbohong kepada petugas survei mengenai pilihan mereka.
Fenomena "Shy Tory" menjadi salah satu contoh klasik kekeliruan lembaga survei, ketika John Major memenangkan Pemilu Inggris di tahun 1992.
"Kami akan memeriksa kembali data untuk mencari apakah ada hal yang terlupakan," katanya.
Seorang analis survei Kevin Bonham kepada media setempat menjelaskan sebenarnya ada "pola yang bermasalah" sepanjang masa kampanye, dimana sebanyak 16 survei semuanya menempatkan ALP pada angka 51 dan 52 persen.
Dia meminta perusahaan survei politik ini lebih transparan mengenai angka-angka yang mereka rilis. Dia juga membantah terjadinya peralihan suara (swing) ke Koalisi di menit-menit terakhir.
Menurut mantan bos lembaga survei Newspoll, Martin O'Shannessy menyebut kekeliruan ini bersumber dari "perubahan perilaku responden dalam penggunaan telepon".
"Alasan mengapa kini sangat sulit melakukan polling melalui telepon adalah karena buku telepon sudah tidak eksis lagi," katanya kepada ABC.
"Tidak semua orang memiliki telepon rumah dan nomor-nomor telepon yang terpublikasi tidak lengkap," tambahnya.
Menurutnya, saat masih bersamaNewspoll di tahun 2015, perusahaannya saat itu masih menggunakan probability sampling, yaitu sampel acak dari nomor telepon di seluruh Australia.
Sementara itu, Antony Green, analis Pemilu ternama di ABC, mengatakan saat ini lembaga survei lebih menggunakan nomor telepon genggam dan robocalls.
"Terjadi penurunan respon dari responden serta terjadi pula penurunan kualitas data," jelasnya.
Data Medsos Lebih Valid?
Seorang pakar pengolahan data dari Griffith University, Professor Bela Stantic, telah membuat prediksi yang berbeda dengan kebanyakan lembaga survei ternama.
Ia telah menyimpulkan bahwa Scott Morrison akan terpilih kembali sebagai PM Australia.
Prof Stantic sebelumnya juga memprediksi bahwa Donald Trump akan mengalahkan Hillary Clinton serta Brexit akan dimenangkan orang Inggris yang ingin keluar dari Uni Eropa
"Saya mampu menilai opini masyarakat melalui media sosial mereka. Lembaga survei hanya mengandalkan jumlah sampel yang kecil," jelasnya kepada ABC.
"Saya hanya perlu berhati-hati untuk tidak menggunakan fake news," tambah Prof Stantic.
Melalui riset independen yang dia lakukan, Prof Stantic menganalisis 2 juta komentar di medsos yang dikaitkan dengan "kata kunci" dan memprediksi ALP tidak akan memenangkan kursi di Dapil-dapil utama.
Sudah satu dekade terakhir para penyelenggaran survei politik berusaha melobi pemerintah Australia untuk mendapatkan akses ke Database Terpadu (IPND) yang memuat seluruh nomor telepon penduduk.
Namun akses tersebut tiak diberikan kepada lembaga survei. Karena itu, menurut Antony Green, akan semakin sedikit survei dilakukan dalam pemilu-pemilu di Australia berikutnya.
Editor | : | Ali |
Sumber | : | abc.net.au |
Kategori | : | Internasional, Politik |
Untuk saran dan pemberian informasi kepada CAKAPLAH.com, silakan kontak ke email: redaksi@cakaplah.com
Berita Terkait
Rabu, 08 Februari 2023 05:41 WIB
Pesta Gol atas Salernitana, Juventus Sedikit Lega
Rabu, 01 Februari 2023 05:49 WIB
Newcastle Gapai Final Pertama Sejak 1999 Usai Bekuk Southampton
Kamis, 02 Februari 2023 05:39 WIB
Libas Notthingham Forest, MU Melaju ke Final Carabao Cup
Minggu, 12 Februari 2023 08:04 WIB
Wabah Misterius Mematikan Muncul di Guinea Khatulistiwa, Ratusan Orang Dikarantina
Jum'at, 24 Februari 2023 06:21 WIB
Putin Jelang Setahun Invasi: Perkuat Nuklir, Tambah Rudal Hipersonik
Selasa, 14 Februari 2023 06:09 WIB
AS Dituduh Latih Puluhan Teroris di Suriah untuk Serang Rusia
Senin, 27 Maret 2023 06:21 WIB
Joe Biden Beri Restu Serangan Udara ke Suriah
Minggu, 26 Februari 2023 11:29 WIB
Setelah Dimiliki Elon Musk, Twitter Makin Mengkhawatirkan
Rabu, 22 Februari 2023 06:16 WIB
Putin Klaim AS-NATO Sudah Merencanakan Perang Besar di Ukraina
Selasa, 21 Februari 2023 06:20 WIB
Presiden Ukraina: Perang Dunia Bisa Pecah jika China Dukung Rusia
Kamis, 23 Februari 2023 06:15 WIB
Cina Khawatir Konflik Rusia-Ukraina Lepas Kendali
Jum'at, 03 Maret 2023 06:53 WIB
Tak Ada Tanda Rusia Akhiri Perang, Kanselir Jerman Terus Kirim Senjata ke Ukraina
Selasa, 28 Maret 2023 06:10 WIB
Pemukim Yahudi Kembali Berulah, Diduga Beraksi Bakar Rumah Warga Palestina di Tepi Barat
Rabu, 15 Februari 2023 13:27 WIB
Kaki Dinosaurus yang Putus Dihantam Asteroid 66 Juta Tahun Lalu Ditemukan
Sabtu, 25 Maret 2023 06:09 WIB
Rusia: Bantuan Senjata untuk Ukraina Dekatkan Kiamat Nuklir
Rabu, 01 Maret 2023 06:12 WIB
Rusia: AS Niat Buat Serangan Provokatif di Ukraina Pakai Zat Beracun
Rabu, 15 Februari 2023 21:53 WIB
Pengelolaan Aset Pemprov Jadi Perhatian DPRD Riau
Senin, 13 Maret 2023 05:57 WIB
Juventus Gilas Sampdoria 4-2
Kamis, 02 Februari 2023 06:23 WIB
Maskapai India Ikat Seorang Penumpang di Kursi Selama Penerbangan, Ini Sebabnya
Selasa, 07 Maret 2023 06:11 WIB
Pesawat AS Mendarat Darurat di Kuba Gegara Tabrak Burung
Senin, 27 Februari 2023 06:11 WIB
Cegah Konflik Saat Ramadan, Yordania Pertemukan Palestina dan Israel
Selasa, 21 Februari 2023 10:55 WIB
Batu Prasasti Berusia 3.500 Tahun Ungkap Cara Mengusir Hantu
Rabu, 01 Februari 2023 19:26 WIB
Sempat Nihil Kasus, PMK Kembali Serang Riau
Kamis, 23 Maret 2023 06:01 WIB
Uni Eropa: Permukiman Ilegal Israel Hambat Perdamaian
Rabu, 01 Maret 2023 22:36 WIB
Lapas dan Rutan terlalu Penuh, Kemenkumham Riau Ajak APH Terapkan Keadilan Restoratif
Senin, 27 Maret 2023 06:00 WIB
Militer Israel Serbu Masjid Al-Aqsha Saat Bulan Suci Ramadan
Kamis, 23 Februari 2023 09:25 WIB
Bikin Bangga, Perpustakaan Soeman HS Riau Terakreditasi A
Selasa, 28 Maret 2023 22:16 WIB
Virus Marburg Meluas, Beredar Kabar: Bocor dari Laboratorium
Jum'at, 24 Maret 2023 16:25 WIB
80 Rumah Makan Non Muslim di Pekanbaru sudah Ajukan Izin Operasional Selama Ramadan
Kamis, 09 Maret 2023 06:20 WIB
FBI Curiga TikTok Bisa Dipakai China Kontrol Data Jutaan Warga AS
Jumat, 29 September 2023
Komisi II Usul Kementerian ATR/BPN dan KLHK Kolaborasi Selesaikan Redistribusi Tanah
Jumat, 29 September 2023
Setjen DPR Berikan Perhatian Terhadap Pensiunan Melalui P3S
Kamis, 28 September 2023
TikTok Shop Cs Dilarang, Ketua DPR Berharap Aturan Baru Ciptakan Keseimbangan Pasar Digital dan Konvensional
Kamis, 21 September 2023
Ancaman DBD Meningkat, Puan Dorong Sosialisasi Masif Tekan Risiko Kematian
Berita Pilihan
Selasa, 26 April 2022
DPRD Dukung Pemprov Riau Tindak Tegas PKS Nakal, Kalau Melanggar Cabut Izin !
Selasa, 26 April 2022
Polemik Rotasi AKD DPRD Riau, Sugeng Pranoto: Hari Kamis Paripurna
Selasa, 26 April 2022
Sikapi Turunnya Harga Sawit di Riau, Ini Upaya Gubri
Selasa, 26 April 2022
CPNS dan PPPK Baru di Rohul Dipastikan Tak Terima THR, Ini Sebabnya...
Selasa, 26 April 2022
Sambut Mudik Lebaran, HK Operasikan 2 Ruas JTTS, Termasuk Tol Pekanbaru-Bangkinang
Senin, 28 Maret 2022
Ibu Muda Ini Ditangkap Polisi Usai Simpan Narkotika di Kandang Anjing
Minggu, 27 Maret 2022
Polda Riau Tingkatkan Kasus Jembatan Selat Rengit Meranti ke Penyidikan
Selasa, 26 April 2022
PPKM Level 2 Kota Pekanbaru Berlanjut hingga 9 Mei
Selasa, 26 April 2022
Parisman: 10 Tahun Visioner yang Menenggelamkan Pekanbaru
Topik
Selasa, 07 November 2023
Riau Terima Penghargaan Bhumandala Award 2023
Senin, 12 Desember 2022
Kapolda Riau Resmikan Kantor Pelayanan Terpadu Polres Rohil di Bagansiapiapi
Selasa, 08 Januari 2019
Penerimaan Pajak Air Tanah Pekanbaru 2018 Meningkat
Minggu, 06 Januari 2019
Mega Training 'Magnet Rezeki'
Jumat, 19 April 2024
Rahmansyah Bacawako Pekanbaru Gelar Halal Bihalal Bersama Masyarakat dan Tokoh
Selasa, 16 April 2024
Kapolres Pelalawan Turun Langsung Cek Rumah Warga yang Ditinggal Mudik
Selasa, 16 April 2024
Pembenahan di Pelabuhan RoRo Bengkalis Berdampak Positif ke Pelayanan dan Antrean
Selasa, 16 April 2024
Plt Bupati Asmar Hadiri Halalbihalal di Desa Mengkirau
Minggu, 07 April 2024
Pererat Silaturahmi, Siwo PWI Riau Gelar Buka Bersama BJB dan PSSI
Kamis, 04 April 2024
5 Ide Resep Masakan Pakai Rice Cooker, Cocok untuk Anak Kos!
Kamis, 04 April 2024
Rekomendasi Fashion Wanita Zaman Sekarang
Jumat, 29 Maret 2024
Pengusaha Wanita di Riau Bagi-bagi Takjil Gratis kepada Pengguna Jalan
Kamis, 02 Maret 2023
Wadah Menyalurkan Bakat, Ketua DPRD Riau Yulisman Hadiri Festival Musik Akustik di SMA Negeri 1 Pasir Penyu Inhu
Rabu, 01 Maret 2023
Rapat Paripurna, DPRD Provinsi Riau Umumkan Reses Masa Persidangan I Tahun 2023
Selasa, 28 Februari 2023
Kunjungi Kemendikbud, Komisi V DPRD Riau Bahas Persoalan PPDB
Kamis, 23 Februari 2023
Disdik Gelar Pelatihan Penguatan Profil Pelajar Pancasila Bagi Guru SD Se-Kota Pekanbaru
Kamis, 29 Februari 2024
Telkomsel dan ZTE Wujudkan Pengalaman Gigabit yang Andal dan Efisien
Selasa, 20 Februari 2024
Samsung Hadirkan Galaxy S24 Series dengan Kecerdasan Software Canggih
Jumat, 09 Februari 2024
Apple Kembangkan 2 Prototipe iPhone Lipat Bergaya Flip
Kamis, 01 Februari 2024
Samsung Buka-bukaan Soal Keunggulan Exynos 2400 di Galaxy S24 dan S24+
Kamis, 18 April 2024
Ini Dia Manfaat Merawat Gigi, Yuk, Kunjungi Klinik Gigi Terdekat Sekarang!
Kamis, 22 Februari 2024
Pemula di Dunia Yoga? Inilah Panduan Cara Memilih Matras Yoga yang Tepat
Sabtu, 27 Januari 2024
Cegah Resistensi, Gunakan Obat Antibiotik dengan Bijak
Senin, 15 Januari 2024
14 Persiapan Penting Awal Kehamilan untuk Calon Ibunda dan Buah Hati
Sabtu, 06 April 2024
Rangkaian Ramadan Ceria Umri Berakhir, 5.000 Orang Terima Manfaat
Selasa, 26 Maret 2024
BPH UMRI Gelar Lomba Ibadah Praktis Sesuai Tuntunan HPT
Senin, 25 Maret 2024
Berhadiah Umrah dan Beasiswa, Umri Gelar Lomba Tahfidz Alquran
Kamis, 21 Maret 2024
UPT Promosi dan Penerimaan Mahasiswa Baru UMRI Taja Ifthor Jama’i
Rabu, 03 Mei 2023
Kompilasi Semarak Silaturahmi Satu HATI, CDN Bangkinang Santuni Anak Yatim
Rabu, 05 April 2023
Safari Ramadan, PT Musim Mas Salurkan Paket Sembako untuk Anak Yatim dan Fakir Miskin
Selasa, 04 April 2023
Telkomsel Siaga Rafi Sumbagteng Salurkan CSR untuk Panti Jompo bersama Dompet Dhuafa Riau
Jumat, 03 Maret 2023
Tingkatkan Kesehatan dan Budaya Lokal, Bank Mandiri Serahkan Bantuan ke Posyandu dan Grup Rebana
Jumat, 09 Februari 2024
Lika-liku 7 Perjalanan Asmara Ayu Ting Ting hingga Tunangan dengan Anggota TNI
Minggu, 28 Januari 2024
Huh Yunjin Bak Sehati Dengan Han So Hee Kala Cuma Pakai Dalaman Di Trailer LE SSERAFIM
Sabtu, 27 Januari 2024
Gigi Hadid dan Bradley Cooper Tak Sungkan Perlihatkan Kemesraan
Rabu, 24 Januari 2024
Park Ji-hyun Ungkap Persiapan Membinangi Drama Terbarunya
Terpopuler
01
Minggu, 14 April 2024 21:28 WIB
Mobil Pajero Terbalik di Tol Pekanbaru Dumai, Pemilik Enggan Ditangani Pihak Kepolisian
02
Kamis, 18 April 2024 10:55 WIB
Diduga Tersandung Hukum, Dua Pejabat Eselon II Pemprov Riau Mengundurkan Diri
03
Rabu, 17 April 2024 14:15 WIB
Manipulasi Video Hasil Sidang MK di TikTok, Pria di Riau Ditangkap
04
Rabu, 17 April 2024 22:47 WIB
Diduga Mabuk saat Nyetir, Bripka YI Tabrak Pagar Dinas Peternakan Riau
05
Kamis, 18 April 2024 22:32 WIB
Dua Kios Aksesoris Mobil di Jalan Soekarno Hatta Pekanbaru Ludes Terbakar
Foto
Rabu, 09 Oktober 2019
Jadi Pimpinan DPRD Siak Dari Partai PAN, Ini Sosok Fairuz
Rabu, 09 Oktober 2019
Indra Gunawan Akan Berjuang Untuk Masyarakat dan Loyal Terhadap Partai
Rabu, 09 Oktober 2019
Ternando Jadi Anggota DPRD Siak Termuda dan Suryono Terpilih Dengan Suara Terkecil
Rabu, 09 Oktober 2019
Reaksi Pimpinan DPRD Siak Terkait PTPN V Buang Limbah Sembarangan
Senin, 14 Agustus 2023
Pengurus Masjid Nurul Ikhlas Kubang Minta Tunjuk Ajar ke Wagubri
Sabtu, 12 Agustus 2023
Gebyar Kandis Bersholawat Bakal Dihadiri Ribuan Jemaah NU
Senin, 31 Juli 2023
Mualaf Riau Butuh Pembinaan, Begini Caranya...
Sabtu, 29 Juli 2023
Mantan Wawako Pekanbaru, Ayat Cahyadi Turut Saksikan Pengukuhan Pengurus Masjid Al-Hamidah Rejosari
Rabu, 13 Maret 2024
Kepala BKPSDM Pekanbaru Harapkan Kinerja ASN Maksimal Selama Bulan Ramadan
Jumat, 08 Maret 2024
Pemko Pekanbaru Sudah Tetapkan Jam Kerja ASN Selama Ramadan 1445 H
Rabu, 28 Februari 2024
Pemko Pekanbaru Masih Tunggu Juknis Pusat Terkait Seleksi CPNS dan PPPK
Selasa, 27 Februari 2024
Kepala BKPSDM Dampingi Pj Walikota Terima Penghargaan Anugerah Kualitas Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Tahun 2023
Indeks Berita